Pendapatan Diperkirakan Turun 75% - Waskita Beton Menelan Pil Pahit Imbas Pandemi

NERACA

Jakarta – Lesunya sektor infrastruktur akibat pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap moloronya pengerjaan proyek yang telah ditargetkan. Selain itu, dampak lainnya adalah menekan kinerja keuangan emiten sektor konstruksi yang sepi pengerjaan proyek. Tengok saja, pencapian PT Waskita Beton Precast Tbk berpotensi mengalami pengurangan laba bersih dan pendapatan hingga 75% akibat covid-19.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin melaporkan bahwa pandemi telah menyebabkan turbulensi bagi perseroan. Pasalnya perseroan memperkirakan terjadi penurunan pendapatan dan laba bersih yang signifikan dibandingkan tahun lalu pada kuartal I/2020. Disebutkan, penurunan total pendapatan dan laba bersih diperkirakan berkisar antara 51% sampai 75% untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020 dibandingkan dengan 31 Maret 2019.

Manajemen perseroan menyatakan pembatasan operasional lebih dari 3 bulan telah berdampak signifikan pada bisnis WSBP. Manajemen WSBP telah melakukan pembatasan operasional pabrik atau proyek terutama di wilayah zona merah seperti Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Timur. “Apabila pandemi masih berlanjut, kami juga mempertimbangkan untuk menghentikan operasional sebagian pabrik tersebut," demikian pernyataan manajemen WSBP.

Adapun perseroan juga telah menyiapkan strategi-strategi untuk menjaga kelangsungan usaha. WSBP telah melakukan efisiensi biaya pada berbagai aspek seperti produksi, operasional kantor, sumber daya manusia, dan lain-lain. Selain itu, perseroan juga akan melakukan pembatasan investasi belanja modal (capital expenditure). Dana dari anggaran tersebut kemudian dialihkan menjadi modal kerja (working capital). Perusahaan juga terus berinovasi untuk pengembangan produk baru agar dapat menangkap potensi pasar baru.

Hal tersebut dilakukan agar memperkuat tim pemasaran untuk memperbesar kemampuan pencapaian kontrak baru, khususnya pada pangsa pasar eksternal atau non-Waskita. Sebelumnya, perseroan menutup sejumlah pabrik pengolahan beton dan menggabungkan sumber daya pabrik yang ditutup ke pengolahan terdekat.

Disebutkan, WSBP telah menutup dua pabrik precast di Pulau Jawa dan Sumatera. Pelaksana Tugas Sekretaris Perusahaan WSBP, Ales Okta Pratama dalam siaran persnya pernah bilang, salah satu pabrik yang ditutup adalah pabrik pengolahan (plant) yang berada di Palembang, Sumatera Selatan. Kapasitas produksi pabrik tersebut kemudian dipindahkan ke plant WSBP di wilayah Gasing, Sumatera Selatan.

Sementara pabrik lain yang ditutup adalah plant perusahaan di Legundi, Jawa Timur yang kapasitasnya digabungkan ke tiga plant lain, yakni di Sidoarjo, Jawa Timur, Klaten, Jawa Tengah, dan Bojonegara di Banten."Proyek-proyek yang semula didukung oleh plant di Palembang akan diambil alih oleh pabrik di Gasing. Sementara, proyek yang didukung oleh plant Legundi kini akan didukung oleh tiga pabrik tersebut," jelas Ales. 

Adapun penutupan pabrik pengolahan ini tidak akan berdampak pada kapasitas produksi beton precast WSBP. Pabrik-pabrik tersebut akan tetap dapat memproduksi beton precast sebanyak 3,7 juta ton per tahun. WSBP mengalami penurunan laba bersih sebesar 63,51% secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal I/2020. Perusahaan membukukan laba bersih senilai Rp104,57 miliar pada 3 bulan pertama tahun ini. Jumlah itu menurun 63,51% dari posisi laba pada kuartal I/2019 yang mencapai Rp286,58 miliar.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…