Perkuat Modal dan Free Float - Rights Issue GEMS Lepas 588 Juta Lembar Saham

NERACA

Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) akan menggelar rights issue. Dimana untuk meminta memuluskan aksi korporasi tersebut, emiten pertambangan ini akan mengelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 12 Agustus 2020. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan dalam pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue akan melepas sebanyak-banyaknya  588.235.300 lembar atau 10% dari total modal disetor.

Perseroan juga mengungkapkan, tujuan lain penambahan modal dengan HMETD untuk memenuhi ketentuan pemenuhan ketentuan minimal saham beredar di publik atau  free float sebagaimana dipersyaratkan oleh BEI berdasarkan Peraturan BEI No. I-A. Pasalnya, saat ini saham free float Perseroan telah memenuhi ketentuan minimal 50.000.000 lembar saham dan dimiliki oleh minimal 300 pemegang saham, tapi  persentasenya hanya sekitar 3,0%, sehingga masih belum memenuhi minimal persentase free float sebesar 7,5%.

Selain itu, aksi korporasi tersebut  juga mengundang investor-investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi menginvestasikan modalnya dalam Perseroan sehingga memberikan nilai tambah bagi kinerja perseroan. Sebagai informasi, tahun ini perseroan memproyeksikan pendapatan dan laba di kisaran yang sama dengan pencapaian tahun lalu. Perseroan optimistis dapat membukukan pendapatan sekitar US$ 1,1 miliar.

Adapun sepanjang tahun 2019 perseroan mencatatkan penjualan sebesar US$ 1,10 miliar atau naik 5,76% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar US$ 1,04 miliar. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk turun 33,78% menjadi US$ 65,40 juta dari sebelumnya sebesar US$ 98,77 juta per akhir Desember 2018. Presiden Direktur GEMS, Bonifasius pernah bilang, harga jual batubara yang mengalami pelemahan dan naiknya beban produksi turut mempengaruhi turunnya laba bersih perseroan pada tahun lalu. Akan tetapi, perseroan mampu meraih torehan positif dari sisi kinerja operasional. Volume produksi batubara perseroan mampu bertumbuh 36% menjadi 30,8 juta ton pada tahun 2019. “Kenaikan volume produksi membuat penjualan tumbuh positif di 2019,” kata dia.

Di sisi lain, perseroan berencana akan menambah volume penjualan batu bara ke Filipina hingga 1,5 juta ton. Strategi tersebut dilakukan agar pangsa pasar penjualan perseroan tidak bergantung hanya kepada satu negara. Bonifasius mengungkapkan, pada tahun lalu volume penjualan perseroan ke Filipina hanya berkisar 200 ribu ton. “Kami ingin pengembangan supaya pelan-pelan tidak tergantung pada satu atau dua market besar saja, jadi perlu switching,” jelasnya.

Di sisi lain, Bonifasius menyatakan pihaknya sedang mengkaji untuk mengakuisisi beberapa lahan tambang baru untuk menambah cadangan batubara. Namun, rencana tersebut akan dipertimbangkan dengan hati-hati terlebih situasi pasar batubara di Indonesia yang belum kondusif.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…