Harapan Baru

 

Oleh: Dr. Edy Purwo Saputro, MSi

Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo

Pandemi covid-19 memang sangat melelahkan, tidak hanya secara fisik tetapi juga non-fisik, tidak saja material tapi juga spiritual, tidak saja finansial tetapi juga non-finansial. Oleh karena itu, beralasan jika masyarakat mulai jenuh dengan situasi ini dan berharap secepatnya bangkit dan kembali melakukan rutinitas seperti biasanya. Terkait ini, tentu harus ada campur tangan pemerintah melalui berbagai kebijakan, regulasi dan prosedur yang memberikan peluang dan kesempatan bagi masyarakat pada umumnya dan tentu pelaku ekonomi bisnis pada khususnya untuk bangkit dan berproduksi. Jadi, kebijakan pelonggaran yang ditempuh pemerintah melalui new normal memang diharapkan dapat memacu geliat ekonomi bisnis di semua level kegiatan, baik itu di pusat atau di daerah, baik di perkotaan ataupun di perdesaan.

Mata rantai dari pemberlakuan new normal diharapkan dapat mereduksi pengangguran yang dalam 3 bulan terakhir berakumulasi sebagai dampak dari lesunya perekonomian. Bahkan, sejumlah prediksi menegaskan pertumbuhan ekonomi menjadi minus dan fakta ini menjadi ancaman terkait prospek ekonomi kedepan, sementara ada pesta demokrasi. Yang juga tidak kalah ironisnya adalah dampak virus corona terhadap transaksi bursa di semua negara. Betapa tidak bursa benar-benar ambyar dan indeks terkoreksi tajam yang kemudian semua transaksinya sempat dihentikan kemarin. Kepanikan di lantai bursa ini memberi sentimen terhadap kepercayaan pasar, sementara di sisi lain mayoritas yang terjadi di negara miskin berkembang belum melek pasar modal.

Padahal geliat transaksi di pasar modal menjadi pendukung terhadap pendanaan untuk pembangunan. Meskipun di mayoritas negara miskin berkembang belum familier dengan pasar modal tetapi fakta yang ada memberi peluang terhadap kebangkitan pasar modal sehingga ketika situasi kini terdampak sebaran virus corona maka tentu situasinya akan semakin runyam dan situasinya berbeda jika dibandingkan dengan negara industri maju (yang juga terimbas).

Pemberlakuan kebijakan new normal diharapkan mampu membangkitkan spirit terkait potensi ekonomi bisnis secara sistematis dan berkelanjutan. Artinya lapangan kerja bisa kembali terbuka dan mampu menyerap tenaga kerja, investasi baik padat karya ataupun padat modal juga kembali bergairah sehingga menopang pergerakan ekonomi, pasokan barang – jasa kembali normal tanpa harus terganggu oleh putusnya distribusi dan tentu kapasitas produksi bisa kembali normal dan maksimal sehingga tidak ada lagi kapasitas yang terbuang dan tentu dapat mempekerjakan kembali semua karyawannya tanpa ada shift kerja seperti 3 bulan kemarin. Oleh karena itu, mata rantai ini harus didukung oleh semua pihak dan pemerintah berperan sebagai mediator agar spiritnya tidak kendor dan tentu dukungan finansial tidak bisa diabaikan karena pendanaan juga sangat penting.

Memang tidak mudah untuk dapat langsung menerima kebijakan new normal karena 3 bulan kemarin semuanya terhambat. Meski tertatih dan nampak perlahan tapi kebijakan new normal memang harus diberlakukan untuk bisa secepatnya memutar kembali roda perekonomian.

Semua tentu berharap agar situasinya bisa kembali normal tanpa adanya pandemi, meskipun diyakini bahwa hal ini juga tidak mudah. Setidaknya kebijakan new normal mampu membuka sedikit harapan, termasuk melalui suntikan dana untuk semua pelaku ekonomi bisnis yang terdampak pandemi covid-19. Alokasi dana triliunan yang gelontorkan pemerintah diharapkan benar-benar bisa menjadi stimulus di new normal.

BERITA TERKAIT

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

BERITA LAINNYA DI

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…