Melampaui Ekspektasi - Penjualan Ace Hardware Indonesia Naik 4,53%

NERACA

Jakarta –Kinerja PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) di kuartal pertama 2020 berhasil ditutup positif. Pasalnya, emiten ritel ini mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 4,53% menjadi Rp1,97 triliun sepanjang kuartal I/2020. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, pencapaian tersebut melampaui ekspektasi perseroan yang sebelumnya memperkirakan kinerja pendapatan bakal tertekan karena terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Sementara laba bersih perseroan tercatat Rp245,68 miliar atau tumbuh 3,9%. Perolehan laba tentu disumbang kinerja penjualan yang lebih dari separuh masih ditopang produk peralatan rumah tangga. Adapun 42,74% omzet disumbang penjualan produk gaya hidup.

Sebelumnya, perseroan memperkirakan pendapatan dan laba bersih untuk periode yang berakhir Maret 2020 akan menurun hingga 25%. Perkiraan itu disampaikan ke BEI terkait dampak pandemi terhadap kinerja perseroan. Total liabilitas dan ekuitas perseroan juga ikut tumbuh masing-masing menjadi Rp2,09 triliun dan Rp4,9 triliun. Walhasil, aset perseroan pun meningkat 5,16% dibandingkan periode akhir tahun menjadi Rp6,99 triliun. Di sisi lain, Ace Hardware juga membukukan kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp1,54 triliun.  

Manajemen menyebutkan bahwa grup tidak memiliki pinjaman bank, dan memiliki pendanaan yang memadai dalam bentuk kas dan setara kas untuk mempertahankan operasional selama beberapa bulan ke depan. Lebih lanjut, bisnis perseroan mengalami dampak signifikan yang mencakup; penurunan kedatangan pengunjung ke gerai ritel, penutupan gerai ritel yang ada di pusat perbelanjaan, dan penurunan omzet penjualan.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, manajemen telah menyusun langkah-langkah untuk mempertahankan kelangsungan usaha dengan rencana-rencana sebagai berikut, fokus terhadap penjualan tidak langsung atau online antara lain: dengan melalui website dan penjualan di gerai ritel melalui aplikasi komunikasi (whatsapp).

Kemudian tetap menjalankan kebijakan untuk menjual barang-barang yang dibutuhkan dengan harga yang wajar untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19, khususnya barang-barang yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan serta disisi lain memperkuat loyalitas pelanggan dan reputasi brand.

Melakukan pendekatan ke member dengan mengirimkan e-mail tentang produk-produk khusus yang berkaitan dengan situasi saat ini yaitu produk-produk kesehatan, kebersihan dan kegemaran untuk pengisi waktu di rumah; dan efisiensi biaya antara lain mengubah fokus biaya marketing dari memasang advertising pada billboard, katalog dan brosur menjadi media digital dengan biaya advertising yang lebih hemat, menegosiasikan pembebasan sewa dan service charge ke beberapa pemilik gedung, dan mengurangi biaya-biaya lain yang tidak relevan seperti: biaya perjalanan dinas dan biaya utilitas. Manajemen berpendapat bahwa rencana-rencana tersebut dapat secara efektif dilakukan dan grup dapat terus beroperasi sesuai prinsip kelangsungan usaha sampai dimasa mendatang.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…