Bali Bangkit

Bali Bangkit
Menparekraf Wishnutama mendorong Pemprov Bali melakukan tiga tahapan pembukaan beberapa sektor di Bali. Setelah pada tahap pertama pembukaan dianggap berhasil dengan implementasi protokol kesehatan yang ketat, ia berharap tahapan selanjutnya bisa dilalui dengan cepat.
Neraca
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengapresiasi kesiapan Pemerintah Provinsi Bali dalam menarik kepercayaan publik di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Sektor pariwisata merupakan bisnis yang mengedepankan kepercayaan sehingga hanya ketika wisatawan percaya saja mereka akan datang, berkunjung dengan aman dan nyaman ke Bali," kata Menparekraf Wishnutama saat bertemu dengan Gubernur Bali I Wayan Koster di Restoran Bebek Tepi Sawah, Ubud, Gianyar.
Wishnutama mengapresiasi Pemprov Bali yang telah siap mengimplementasikan protokol kesehatan di wilayahnya. Namun, ia juga menekankan untuk protokol kesehatan harus dipersiapkan jauh hari agar dapat membangun kepercayaan publik untuk kembali berwisata di Pulau Dewata.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, Dirut ITDC Abdulbar M Mansoer, Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, berserta jajaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Wishnutama juga mendorong Pemprov Bali melakukan tiga tahapan pembukaan beberapa sektor di Bali. Setelah pada tahap pertama pembukaan dianggap berhasil dengan implementasi protokol kesehatan yang ketat, ia berharap tahapan selanjutnya bisa dilalui dengan cepat.
"Oleh karena itu, saya mohon kepada para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat melaksanakan hal itu dengan baik, sehingga semua proses tahapan bisa kita 'review' dan kita bisa memasuki tahap-tahap selanjutnya dengan lebih cepat," ujar Wishnutama dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pihaknya telah mempersiapkan tiga tahapan untuk implementasi protokol kesehatan menyambut normal baru. Tahap pertama akan dilakukan pada 9 Juli 2020.
"Kami berencana kalau situasinya kondusif itu pada 9 Juli kami akan mulai membuka untuk pergerakan di Bali dalam beberapa sektor kecuali pendidikan dan pariwisata," ujarnya.
Tahap kedua akan dilakukan pada Agustus 2020 dengan catatan apabila pergerakan tahap pertama kondusif dan berhasil, maka akan dilanjutkan ke tahap kedua untuk wisatawan domestik. Setelah tahap kedua berhasil berlanjut ke tahap ketiga dengan mulai membuka destinasi bagi wisatawan mancanegara pada September 2020.
"Tetapi ini hanya persiapan dan ancang-ancang, bukan jadwal pelaksanaan. Jadi atau tidak tergantung dari perkembangan situasi dan dinamika COVID-19 khususnya perkembangan transmisi lokal di Bali," ujarnya.
Koster menjelaskan, hal tersebut sudah sesuai arahan Presiden dan Menparekraf terkait bahwa "reopening" Bali harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa. "Jangan sampai terjadi pandemi gelombang kedua di Bali, bila kita terburu-buru. Karena itu akan berisiko dan sangat berat bagi kami," katanya.
Gubernur Bali juga menjelaskan situasi pandemi COVID-19 di Bali secara umum masih cukup dinamis. Sampai hari ini, kata dia, transmisi lokal memang masih cukup tinggi di beberapa wilayah seperti Denpasar, Badung, Gianyar, dan Badung. "Dari sisi kesehatan saya melihat Bali belum kondusif untuk pelaksanaan normal baru dalam sektor pariwisata," ujarnya.
Pembangunan Pedestrian 
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mempercepat pembangunan pedestrian di kawasan Jalan Canggu-Batubolong sepanjang 1,2 kilometer sebagai fasilitas kepada masyarakat dan wisatawan mancanegara yang mengunjungi kawasan wisata Canggu. "Proyek yang kami beri anggaran Rp10 miliar ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat, masyarakat umum maupun wisatawan. Mulai besok, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung akan mulai pelaksanaan pengerjaannya," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, saat meninjau lokasi rencana pembangunan trotoar di Canggu, Badung.
Ia mengatakan, meskipun terjadi wabah pandemi COVID-19, namun saat ini masih ada beberapa pekerjaan infrastruktur di Badung yang harus diselesaikan, salah satunya adalah penataan kawasan wisata, termasuk kondisi pedestrian atau trotoar yang belum semuanya dalam kondisi yang baik.
Menurutnya, penataan tersebut selain dilakukan untuk mempercantik kawasan, juga memberi ruang bagi para pejalan kaki serta menyediakan infrastruktur transportasi yang aman dan nyaman bagi warga dan wisatawan.
"Ini juga terkait dengan recovery pariwisata. Untuk pedestrian ini, kalau di kawasan Canggu sudah jadi kebutuhan karena banyak wisatawan yang berjalan kaki, untuk itu fasilitasnya harus kami berikan, salah satunya agar tidak terjadi kemacetan. Ini adalah perangkat infrastuktur," ucapnya.
Bupati Giri Prasta menambahkan, kegiatan pembangunan trotoar itu dilakukan juga sebagai wujud komitmen serta kepedulian pemerintah kepada masyarakat Canggu.
Pada tahun 2020 ini, selain melakukan penataan pedestrian maupun jalan shortcut di kawasan Canggu, pihaknya juga memiliki rencana menambah estetika wajah Daerah Tujuan Wisata (DTW) Canggu yang merupakan salah satu tempat populer tujuan wisatawan mancanegara.
"Nantinya, untuk Pantai Canggu kami akan melakukan tata kelola dengan baik agar masyarakat Canggu menjadi tuan di rumahnya sendiri. Kami juga berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir," ujarnya. (ant)

Bali Bangkit


JAKARTA - Menparekraf Wishnutama mendorong Pemprov Bali melakukan tiga tahapan pembukaan beberapa sektor di Bali. Setelah pada tahap pertama pembukaan dianggap berhasil dengan implementasi protokol kesehatan yang ketat, ia berharap tahapan selanjutnya bisa dilalui dengan cepat.

Neraca


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengapresiasi kesiapan Pemerintah Provinsi Bali dalam menarik kepercayaan publik di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Sektor pariwisata merupakan bisnis yang mengedepankan kepercayaan sehingga hanya ketika wisatawan percaya saja mereka akan datang, berkunjung dengan aman dan nyaman ke Bali," kata Menparekraf Wishnutama saat bertemu dengan Gubernur Bali I Wayan Koster di Restoran Bebek Tepi Sawah, Ubud, Gianyar.

Wishnutama mengapresiasi Pemprov Bali yang telah siap mengimplementasikan protokol kesehatan di wilayahnya. Namun, ia juga menekankan untuk protokol kesehatan harus dipersiapkan jauh hari agar dapat membangun kepercayaan publik untuk kembali berwisata di Pulau Dewata.

Dalam kesempatan itu, Menparekraf didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, Dirut ITDC Abdulbar M Mansoer, Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, berserta jajaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Wishnutama juga mendorong Pemprov Bali melakukan tiga tahapan pembukaan beberapa sektor di Bali. Setelah pada tahap pertama pembukaan dianggap berhasil dengan implementasi protokol kesehatan yang ketat, ia berharap tahapan selanjutnya bisa dilalui dengan cepat.

"Oleh karena itu, saya mohon kepada para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat melaksanakan hal itu dengan baik, sehingga semua proses tahapan bisa kita 'review' dan kita bisa memasuki tahap-tahap selanjutnya dengan lebih cepat," ujar Wishnutama dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pihaknya telah mempersiapkan tiga tahapan untuk implementasi protokol kesehatan menyambut normal baru. Tahap pertama akan dilakukan pada 9 Juli 2020.

"Kami berencana kalau situasinya kondusif itu pada 9 Juli kami akan mulai membuka untuk pergerakan di Bali dalam beberapa sektor kecuali pendidikan dan pariwisata," ujarnya.

Tahap kedua akan dilakukan pada Agustus 2020 dengan catatan apabila pergerakan tahap pertama kondusif dan berhasil, maka akan dilanjutkan ke tahap kedua untuk wisatawan domestik. Setelah tahap kedua berhasil berlanjut ke tahap ketiga dengan mulai membuka destinasi bagi wisatawan mancanegara pada September 2020.

"Tetapi ini hanya persiapan dan ancang-ancang, bukan jadwal pelaksanaan. Jadi atau tidak tergantung dari perkembangan situasi dan dinamika COVID-19 khususnya perkembangan transmisi lokal di Bali," ujarnya.

Koster menjelaskan, hal tersebut sudah sesuai arahan Presiden dan Menparekraf terkait bahwa "reopening" Bali harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa. "Jangan sampai terjadi pandemi gelombang kedua di Bali, bila kita terburu-buru. Karena itu akan berisiko dan sangat berat bagi kami," katanya.

Gubernur Bali juga menjelaskan situasi pandemi COVID-19 di Bali secara umum masih cukup dinamis. Sampai hari ini, kata dia, transmisi lokal memang masih cukup tinggi di beberapa wilayah seperti Denpasar, Badung, Gianyar, dan Badung. "Dari sisi kesehatan saya melihat Bali belum kondusif untuk pelaksanaan normal baru dalam sektor pariwisata," ujarnya.


Pembangunan Pedestrian 


Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mempercepat pembangunan pedestrian di kawasan Jalan Canggu-Batubolong sepanjang 1,2 kilometer sebagai fasilitas kepada masyarakat dan wisatawan mancanegara yang mengunjungi kawasan wisata Canggu. "Proyek yang kami beri anggaran Rp10 miliar ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat, masyarakat umum maupun wisatawan. Mulai besok, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung akan mulai pelaksanaan pengerjaannya," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, saat meninjau lokasi rencana pembangunan trotoar di Canggu, Badung.

Ia mengatakan, meskipun terjadi wabah pandemi COVID-19, namun saat ini masih ada beberapa pekerjaan infrastruktur di Badung yang harus diselesaikan, salah satunya adalah penataan kawasan wisata, termasuk kondisi pedestrian atau trotoar yang belum semuanya dalam kondisi yang baik.

Menurutnya, penataan tersebut selain dilakukan untuk mempercantik kawasan, juga memberi ruang bagi para pejalan kaki serta menyediakan infrastruktur transportasi yang aman dan nyaman bagi warga dan wisatawan.

"Ini juga terkait dengan recovery pariwisata. Untuk pedestrian ini, kalau di kawasan Canggu sudah jadi kebutuhan karena banyak wisatawan yang berjalan kaki, untuk itu fasilitasnya harus kami berikan, salah satunya agar tidak terjadi kemacetan. Ini adalah perangkat infrastuktur," ucapnya.

Bupati Giri Prasta menambahkan, kegiatan pembangunan trotoar itu dilakukan juga sebagai wujud komitmen serta kepedulian pemerintah kepada masyarakat Canggu.

Pada tahun 2020 ini, selain melakukan penataan pedestrian maupun jalan shortcut di kawasan Canggu, pihaknya juga memiliki rencana menambah estetika wajah Daerah Tujuan Wisata (DTW) Canggu yang merupakan salah satu tempat populer tujuan wisatawan mancanegara.

"Nantinya, untuk Pantai Canggu kami akan melakukan tata kelola dengan baik agar masyarakat Canggu menjadi tuan di rumahnya sendiri. Kami juga berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir," ujarnya. (ant)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…