Berdayakan Ekonomi Masyarakat - PLN Kembangkan Wisata Pantai Oesina di Kupang

Membangun kemandirian ekonomi masyarakat lewat pengembangan wisata lokal menjadi perhatian PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility, PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (NTT) menyalurkan bantuan senilai Rp100 juta untuk mengembangkan wisata pantai Oesina, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Kata Manager Pertanahan UPP Timor, PT PLN UIW NTT, Putu Pertamayasa, bantuan CSR senilai Rp 100 juta ini akan digunakan untuk melengkapi fasilitas wisata pantai Oesina berupa pembangunan lopo dan sarana kesehatan dan kebersihan,”Penyaluran bantuan CSR ini merupakan wujud kontribusi PT PLN (Persero) dalam mengukung pengembangan potensi pariwisata yang dimiliki Desa Lifuleo,”ujarnya di Kupang, kemarin.

Menurut dia, masyarakat desa setempat juga memiliki keinginan yang kuat untuk mengembangkan poternsi pariwisata bisa menjadi sektor unggulan yang diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat.”Karena itu sebagai bentuk dukungan maka PLN menghadirkan bantuan CSR ini dengan menggandeng BUMDes untuk pengembangan fasilitas yang dibutuhkan," katanya.

Putu Pertamasa mengutarakan harapannya agar bantuan ini dapat melengkapi fasilitas wisata Pantai Oesina agar semakin menarik dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan, selain itu juga bisa memberdayakan masyarakat dan menggerakkan kegiatan perekonomian lainnya di desa setempat.”Kami juga berharap bantuan ini semakin memperkuat sinergi bersama masyarakat setempat karena di sisi lain Desa Lifuleo sendiri merupakan bagian wilayah ring 1 proyek ketenagalistrikan di Pulau Timor," jelasnya.

Sementara itu, Direktur BUMDes Lifuleo, Jacky E. Kulle, mewakili pemerintah desa dan masyarakat desa setempat menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada pihak PT PLN (Persero) atas bantuan tersebut.”Kami yakin dengan bantuan ini akan semakin mempercantik wajah Pantai Oesina sehingga bisa mengundang minta orang-orang untuk berkunjung dan bisa menambah pendapatan untuk BUMDes dan usaha masyarakat di Lifuleo," katanya.

Asal tahu saja, potensi pariwisata di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat luar biasa. Sayangnya terbentur infrastruktur jalan yang kurang memadai sehingga wisatawan tidak dapat menjangkau akses destinasi wisata.”Kondisi jalan umum menuju kawasan wisata di Kabupaten Kupang pada umumnya memperihatinkan sehingga kunjung wisatawan sangat terbatas. Akses jalan menuju lokasi wisata belum memadai,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kupang, Charles Amekan memalui Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata Daerah, Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang, Sius Kopong.

Disampaikanya, infrastruktur jalan yang belum memadai itu berdampak pada sepinya kunjungan wisatawan. Meski demikian, pihaknya terus berjuang dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, agar ikut mendukung pariwisata melalui pembangunan infrastrutur jalan yang memadai menuju lokasi wisata.

Menurutnya, wisatawan yang berkunjung umumnya hanya mengincar lokasi wisata, yang sudah memiliki akses jalan yang baik seperti Pantai Manikin, Kolam Renang Baumata, Pegunungan Fatuleu serta Taman Wisata Alam Camplong, Pantai Tablolong dan Air Terjung Oenesu.Namun masih banyak lokasi wisata yang menarik di Kabupaten Kupang, namun karena akses jalan belum memadai sehingga belum dilirik para wisatawan,” tegas Sius.

Selain terkendala infrastruktur banyak potensi wisata di kabupaten Kupang, yang berbatasan dengan Oecusse, Timor Leste itu berada dalam kawasan hutan, sehingga menyulitkan pemerintah melakukan penataan terhadap fasilitas dalam kawasan wisata.“Kami kesulitan melakukan penataan terhadap infrastruktur yang terdalam dalam kawasan obyek wisata karena sebagian besar obyek wisata di Kabupaten Kupang berada dalam kawasan hutan lindung. Perlu izin pengelolaan dari pemerintah pusat,” kata Sius.

Bahkan, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dimiliki Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kupang menjadi salah satu kendala yang ikut berkontribusi belum berkembangnya pembangunan sektor pariwisata daerah itu.

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…