Stop Saling Hujat dan Menyalahkan, Dukung Penanggulangan Covid-19

 

Oleh : Diana Apriyanti, Pemerhati Kesehatan Masyarakat  

Ramainya kabar terkait penyebaran virus Corona (Covid-19) sama ramainya hujatan yang terlayang di media massa. Khususnya teruntuk pemerintah. Yang ambil tindakan apapun selalu dianggap salah.  Sudah saatnya masyarakat bertindak dewasa dan bersatu mendukung penanggulangan Virus Corona.

Pandemi Corona Virus ini memang merupakan bencana internasional. Kepanikan serta kekhawatiran akan virus ini memang bukan tanpa alasan. Virus berkemampuan super dahsyat yang telah membunuh antara ratusan hingga ribuan orang di Wuhan kota asal virus ini berkembang, atau 200 orang dalam satu hari di Italia, tentu membuat hati setiap orang tetap bergidik. Menjadi tenang tentunya bukan karena abai, namun bersiap siaga juga bukanlah sikap yang lebay.

Sayangnya, polemik ini seolah menjadi angan perbincangan publik yang begitu renyah. Banyak orang yang kemudian jadi sok pintar jadi sok tahu juga sok bijak. Tapi ujung-ujungnya kemudian saling hujat. Apa esensinya coba? Ketika mereka (Warga) memprotes tindakan pemerintah. Mereka menganggap pemerintah lamban dalam hal pengalaman. Halo! Situ ga lihat berita?

Dominasi kecanggihan teknologi seharusnya bisa digunakan secara lebih bijak. Gali informasi terkini, apa yang pemerintah tengah gencarkan, langkah apa yang diambil. Tapi, mirisnya, banyak isu-isu miring bertebaran. aneka berita hoax yang memojokkan seolah lebih dinilai menyenangkan dari pada press release dari para petinggi negeri. Mereka seolah tak lelah menghujat, mengklaim diri paling benar, aneka kabar tanpa pengecekan langsung disebar.

Apa tujuannya, jika kemudian hanya saling mencaci. Toh yang semula mati akibat pandemi ini tak akan kembali. Sudah saatnya bergerak, tepis segala egoisme yang ada, mari dukung pemerintah galakkan arahan kepala negara. Sosialisasi hidup bersih dan sehat serta sering-sering cuci tangan. Jika tak terpapar setidaknya jangan jadi agen penularan. Lockdown dirumah patuhi agar semua masalah ini lekas berlalu.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan bahwa virus Corona ialah musuh bersama yang wajib kita hadapi. Doni kembali meminta masyarakat untuk tak saling menghujat dan juga menyalahkan. Pasalnya, hal ini tidak ada manfaatnya sama sekali serta hanya menguras energi.

Doni menyebutkan jika  pemerintah juga telah meningkatkan tempat untuk melakukan pengecekan Covid-19. Selain itu, penambahan tenaga medis turut dilakukan. Yakni, me guncang serta melibatkan para mahasiswa kedokteran tingkat akhir, relawan media juga dokter dari IDI.

Di samping itu, Kepala BNPB Doni Monardo diberi tugas yakni, sebagai Ketua Tim Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Doni menuturkan  virus Corona ini sebagai bencana non-alam. Karena virus ini tergolong pandemi global.

Dirinya mengatakan tugas tim yang dipimpinnya adalah mengaplikasikan manajemen penanggulangan bencana dalam menanggulangi virus Corona. Gugus tugas tersebut dilaporkan juga mengerahkan sumber daya terpadu guna menghadapi pandemi tersebut. Disebutkan, percepatan yang dilakukan terkait penanggulangan musibah sehingga nantinya akan menghadirkan akses secara lebih luas termasuk dalam pengerahan sumber daya terpadu, yang mana telah tercantum di dalam pasal 50 UU Nomor berkenaan dengan penanggulangan bencana.

Doni merincikan pihaknya bakal berfokus untuk melindungi masyarakat agar tidak terjangkit virus Corona. Selain itu, tim berkoordinasi dengan melibatkan semua sumber daya nasional yang ada.

Dengan upaya percepatan penanganan Covid-19 secara masif dengan melibatkan seluruh sumber daya nasional melalui kolaborasi, baik pihak pemerintah, pemerintah daerah, peneliti khususnya di bidang virus, akademisi, dunia usaha, termasuk komunitas, hingga para pakar.

Percepatan penanganan Covid-19 ini diharap akan dapat mengoptimalkan penanggulangan untuk menekan angka ekspansi virus Corona ini. Meski penerapan sistem lockdown mandiri (dirumah) namun kita tetap wajib mematuhi segala aturan pemerintah dalam upaya antisipasi meluasnya pandemi global tersebut.

Jadi, masihkah ingin saling beradu opini atau menghujat serta menghakimi. Padahal para petinggi negara juga telah mengimbau agar semua elemen bersatu padu proaktif dalam menghadapi bencana internasional ini. Sudah bukan saatnya, menjadi egois. Jangan ngeyel, dan berlagak seolah kebal virus. Apalagi meme-meme yang tak berfaedah. Kematian memang akan datang, entah dari virus ini atau tidak. Namun, jika kemudian bersikap masa bodoh dan tak mengikuti peraturan pemerintah serta seolah "nantang", dengan tetap keluyuran keluar rumah tanpa ada urgensi, ini namanya mau "mati konyol!"

BERITA TERKAIT

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…

BERITA LAINNYA DI Opini

Jaga Persatuan dan Kesatuan, Masyarakat Harus Terima Putusan MK

    Oleh : Ridwan Putra Khalan, Pemerhati Sosial dan Budaya   Seluruh masyarakat harus menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK)…

Cendekiawan Sepakat dan Dukung Putusan MK Pemilu 2024 Sah

    Oleh: David Kiva Prambudi, Sosiolog di PTS   Cendekiawan mendukung penuh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang sengketa…

Dampak Kebijakan konomi Politik di Saat Perang Iran"Israel

  Pengantar Sebuah diskusi webinar membahas kebijakan ekonomi politik di tengah konflik Irang-Israel, yang merupakan kerjasama Indef dan Universitas Paramadina…