Siasat Jakarta Halau Virus Corona Demi Amankan Pariwisata

Klub dan bar Amigos, di Jakarta Selatan, pada Jumat (14/2) malam dipenuhi canda dan tawa. Pengunjung yang berasal dari berbagai negara bergembira menari bersama. Namun tak disangka, saat itu menjadi awal kasus tersebarnya virus corona (COVID-19) di Indonesia, yang ditularkan melalui pengunjung perempuan warga negara asing yang tak sadar kalau dirinya terjangkit.

Dua WNI yang terlibat kontak dalam pesta dansa tersebut sempat menjalani perawatan karena sakit, kemudian dinyatakan terjangkit positif virus corona pada 1 Maret 2020 dikutip dari CNN Indonesia,com.

Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian bertindak dengan melacak penyebaran virus dari tempat terjadinya kontak berisiko tinggi, utamanya di tempat yang ramai.Selain di Amigos, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga kembali mendeteksi potensi penyebaran virus Corona di klub Paloma, Menteng Jakarta Pusat, tempat yang dikunjungi pasien kasus-1 virus COVID-19.

Pihak manajemen Amigos sendiri telah membuka kembali bisnisnya setelah Kemenkes mengumumkan bebas dari virus Corona. Sebelumnya, kafe tersebut tutup sementara, lantaran mengikuti instruksi Dinas Kesehatan DKI untuk pemeriksaan. Sedangkan manajemen Hotel Des Indes Menteng termasuk klub Paloma memastikan fasilitas kebersihan bagi pengunjungnya ditingkatkan, mengingat virus COVID-19 sudah tersebar sejak Februari lalu.

Paloma telah memasang hand sanitizer di setiap daerah terbuka seperti lobby dan lift, juga ruang restoran. Data dari Kemenkes juga diarahkan untuk Dinas Kesehatan DKI demi melacak jejak warga negara asing yang sempat menjejaki sebuah kafe di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Khususnya Kota Tua sebagai tempat wisata, Dinas Kesehatan DKI Jakarta beserta jajarannya secara aktif menyelidiki kawasan wisata museum di sekitarnya. Untungnya, tidak ditemukan rekam jejak pasien warga negara asing positif terjangkit virus COVID-19 tersebut mengunjungi beberapa museum di sekitar Kota Tua.

Namun wabah COVID-19 yang baru terdeteksi di Indonesia berdampak bagi sektor hiburan dan pariwisata Jakarta, terutama tentang keamanan tempat hiburan dari pertukaran virus. Bahkan, acara musik berskala internasional seperti Head In The Clouds Music and Arts Festival Jakarta hingga Festival Hammersonic, terpaksa harus batal demi memperhatikan kesehatan artis dan pengunjung.

Perizinan untuk menyelenggarakan acara dengan tingkat keramaian tinggi dan risiko penularan tinggi, mesti melalui evaluasi Pemprov DKI.

Imbauan untuk tempat hiburan

Di tengah was-was masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata serta atraksi di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat tidak pergi atau mendatangi lokasi yang sudah dinyatakan sebagai tempat terjangkit virus corona. Anies menyebutkan, pihaknya telah memberangkatkan tim untuk melakukan pemeriksaan lokasi dan pekerja di tempat yang dicurigai tersebut.

Imbauan izin keramaian itu pun tertuang dari instruksi Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI Jakarta Nomor 27 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Desease (COVID-19) yang ditandatangani oleh Kadis PTSP DKI Jakarta, Benni Agus Candra.

Dalam suratnya, Benni meminta jajarannya untuk melakukan penghentian sementara layanan perizinan dan non perizinan kegiatan yang menghadirkan banyak orang. Ia mengatakan, kebijakan ini merupakan tindak lanjut Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disesase (COVID-19).

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta juga mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan terhadap virus corona yang ditujukan bagi industri pariwisata. Kepala Disparekraf DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia mengatakan surat edaran diterbitkan Rabu (4/3) ditujukan kepada semua industri pariwisata seperti hotel, restoran, tempat hiburan, tempat rekreasi, mal dan lainnya.

Cucu mengatakan, surat edaran tersebut berisikan standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan oleh industri pariwisata dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap virus corona. SOP tersebut di antaranya, memberikan sosialisasi tentang gejala, tanda dan cara mencegah penularan infeksi akibat COVID-19 kepada pegawai berupa penyuluhan langsung maupun lewat media cetak seperti banner, leaflet, videotron, dan stiker.

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…