Kinerja Sektor Properti Masih Tertekan, Warga Diharap Cermat

Kinerja Sektor Properti Masih Tertekan, Warga Diharap Cermat   

NERACA

Jakarta - Memasuki tahun 2020 ini, perusahaan konsultan properti internasional Colliers International menyatakan bahwa kinerja beragam subsektor properti, seperti kinerja penjualan unit apartemen, dinilai masih dalam keadaan tertekan.

Senior Associate Director Colliers International Indonesia (konsultan properti) Ferry Salanto mengemukakan bahwa pasar apartemen strata tetap masih di bawah tekanan pada tahun 2020 ini, terutama karena investor masih mempertimbangkan pendapatan sewa yang berimbang dengan harga beli unit.

Berdasarkan data Colliers, tingkat penyerapan pada kuartal IV 2019 hanya mencapai 87,2 persen, hanya meningkat 0,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan rata-rata harga penjualan pada kuartal IV-2019 juga mengalami stagnasi di angka Rp34,8 juta per meter persegi, atau hanya 0,02 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata harga penjualan pada kuartal sebelumnya.

Ia mengungkapkan, meski pihak pengembang telah menawarkan berbagai macam promosi, tetapi volume transaksi belum sampai tahap memuaskan.

"Orang-orang bilang menunggu hingga pemilu selesai. Tetapi pemilu usai, kita lihat kondisinya masih belum terlalu bergerak (untuk kinerja apartemen)," ucap Ferry, Jumat (17/1).

Selain itu, ujar dia, para pembeli potensial juga umumnya mengharapkan stimulus yang lebih dari pemerintah untuk mengakselerasikan secara nyata sektor properti ini.

Hal ini karena meski suku bunga acuan BI telah diturunkan hingga sekitar 5 persen, tetapi diperkirakan masih membutuhkan waktu sekitar setengah tahun lebih bagi berbagai bank untuk menyesuaikannya, namun diperkirakan kondisi pasar akan pulih pada tahun 2021.

Disarankan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli karena dengan semakin banyaknya opsi promosi yang ditawarkan pengembang yang fokus untuk menjual produk yang belum laku.

Ferry juga mengungkapkan, dampak banjir yang melanda kawasan Jabodetabek beberapa waktu lalu hanya akan terasa dalam jangka pendek terhadap kinerja sektor properti ibukota. Menurut dia, dampak dari banjir terhadap properti hanya akan berjangka pendek antara lain karena tanah di Jakarta secara umum tidak banyak. 

Dengan demikian, lanjutnya, banyak warga yang tidak ingin pindah dan menganggap banjir adalah risiko yang harus diantisipasi, terutama ketika pembangunan infrastruktur juga semakin gencar."Setiap saat kalau banjir besar atau kebanjiran, (warga yang kebanjiran) tidak ada terbersit dari mereka untuk pindah karena secara historis mereka sudah merasa nyaman," kata Ferry Salanto.

Masih terkait dengan banjir, Ferry juga menyatakan gagasan untuk menghapus Amdal adalah hal yang kurang pas karena salah satu penyebab banjir adalah proses pembangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang yang telah ditetapkan.

Cermat

Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan meminta masyarakat harus cermat dalam memilih produk properti dan jangan sampai hanya tergiur dengan harga perumahan yang lebih murah dibandingkan produk properti lainnya.

Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, M Yusuf Hariagung, menyatakan bahwa masyarakat harus sadar bahwa produk properti itu beraneka ragam dan jangan keliru untuk memilih produk properti yang hanya murah harganya.

Sedangkan terkait dengan pengembang perumahan yang melaksanakan pembangunan rumah bersubsidi dengan harga yang terjangkau, Yusuf menyarankan agar masyarakat dapat mengecek data pengembangnya melalui aplikasi Sistem Registrasi Pengembang (Sireng).

Masyarakat, lanjutnya, dapat mengaksesnya melalui www.sireng.pu.go.id guna melihat identitas serta nama pengembang perumahan yang melaksanakan pembangunan rumah bersubsidi di seluruh wilayah di Indonesia.

Diperkirakan ada sekitar 13.793 pengembang dan 19 asosiasi perumahan yang telah terdaftar di Sireng."Cek dengan cermat apakah ada atau tidak data pengembangnya dan didalamnya juga ada daftar asosiasi perumahan sebagai pembina pengembang perumahan. Asosiasinya bisa REI, Himperra, Apersi dan lainnya. Jadi ini bagian edukasi kepada masyarakat agar tidak keliru dalam membeli rumah," terangnya. Mohar/Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Toshiba Kenalkan Produk Small Cooking Appliances

  NERACA Jakarta – Potensi pasar yang sangat besar di produk cooking appliances, membuat Toshiba meluncurkan beberapa produk teranyarnya di…

Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan

  Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan NERACA Jakarta - Menapak penghujung kuartal pertama tahun ini, PT. Daikin…

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti Damai Putra Group

NERACA Jakarta - Setelah sukses bermitra dengan puluhan bank dan mendorong generasi milenial untuk berinvestasi dalam properti dengan tagar #SaatnyaBeliProperty,…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Toshiba Kenalkan Produk Small Cooking Appliances

  NERACA Jakarta – Potensi pasar yang sangat besar di produk cooking appliances, membuat Toshiba meluncurkan beberapa produk teranyarnya di…

Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan

  Makin Ekspansif, DAIKIN Proshop Showroom Hadir di Medan NERACA Jakarta - Menapak penghujung kuartal pertama tahun ini, PT. Daikin…

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti Damai Putra Group

NERACA Jakarta - Setelah sukses bermitra dengan puluhan bank dan mendorong generasi milenial untuk berinvestasi dalam properti dengan tagar #SaatnyaBeliProperty,…