BYAN Terbitkan Global Bond US$ 400 Juta

NERACA

Jakarta – Perkuat likuiditas guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menerbitkan obligasi global dengan total nilai US$ 400 juta. Emiten batubara ini menerbitkan surat utang global dengan suku bunga 6,125%. Informasi tersebut disampaikan perseroan seperti dikutip keterbukaan informasi di bursa Singapura, kemarin.

Obligasi senior Bayan Resources ini bertenor tiga tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2023. Lead managers/bookrunners obligasi Bayan Resouces ini adalah Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch dan Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte. Obligasi global ini diterbitkan pada tanggal 24 Januari 2019 dan akan dicatatkan di Bursa Singapura pada 28 Januari mendatang.

Penerbitan obligasi global ini telah mengantongi persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada 30 Desember 2019 lalu. Pada rapat tersebut, Bayan Resources meminta persetujuan penerbitan obligasi global dan pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) atau bentuk jaminan lainnya oleh perusahaan atau anak perusahaan Bayan untuk menjamin penerbitan utang oleh Bayan.

Berdasarkan laporan keuangan audit kuartal ketiga 2019, Bayan Resources memiliki total aset US$ 1,09 miliar. Total liabilitas emiten sektor tambang ini mencapai US$ 485,25 juta dengan ekuitas US$ 601,17 juta. Pada sembilan bulan pertama tahun lalu, Bayan Resources mengantongi pendapatan US$ 1,14 miliar, turun 8,06% secara tahunan. Laba bersih BYAN merosot 45,99% menjadi US$ 209,57 juta pada periode yang sama.

Anjloknya laba BYAN ini disebabkan oleh penurunan pendapatan, lonjakan beban pokok pendapatan, serta kenaikan beban penjualan dan beban keuangan. Perseroan menyebutkan, pendapatan utama Bayan Resources disumbang oleh segmen batu bara sebesar US$1,13 miliar, sedangkan non-batu bara hanya berkontribusi US$11,13 juta. Hampir 92,02% pendapatan Bayan Resources yang setara dengan US$1,05 miliar didapatkan dari ekspor batu bara.

Adapun pihak ketiga yang menjadi klien utama BYAN adalah perusahaan asal Malaysia yakni TNB Fuel Service Sdn. Bhd. Perusahaan itu berkontribusi atas 20,48% ekspor BYAN atau serata dengan US$215,04 juta. Jumlah itu naik 9,07% dari realisasi tahun lalu sebesar US$197,15 juta. Selain TNB Fuel Service, pihak ketiga lain yang pendapatannya kurang dari 10% menumbang US$835,22 juta.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…