Bidik Pendapatan Tumbuh di Atas 10% - Sido Muncul Perluas Ekspansi Pasar Ekspor

NERACA

Jakarta – Kesuksesan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) melakukan penetrasi pasar di Asia hingga Afrika menjadi harapan bagi emiten produsen jamu ini bisa menuai kerja yang positif di tahun ini. Melihat ekspansi bisnis perseroan di beberapa negara dengan dengan potensi pasar yang cukup menjanjikan, mendorong SIDO untuk mematok target pertumbuhan kinerja keungan baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih pada tahun ini di atas 10%.

Direktur Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Leonard mengatakan, sejumlah strategi dipersiapkan untuk memacu penjualan di pasar domestik dan ekspor. Optimisme perusahaan masih berasal potensi permintaan pasar domestik dan juga pasar ekspor, serta penetrasi negara ekspor baru. Di sisi lain, pihaknya juga akan berupaya mengantisipasi faktor makro ekonomi, seperti perlambatan ekonomi global dan potensi pelemahan daya beli yang mungkin menghambat kinerja pada tahun ini,”Target kami pada 2020 masih sama dengan pada 2019, yakni pertumbuhan di atas 10% baik pada penjualan dan laba bersih,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, untuk pasar ekspor pihaknya masih akan melanjutkan inisiatif yang telah dilaksanakan pada 2019 dan menambah penetrasi ke sejumlah negara baru untuk menguatkan kinerja penjualan. Namun, perseroan memilih untuk tidak melakukan ekspansi dari sisi operasional. Hal tersebut lantaran pihaknya masih berfokus pada peningkatan utilisasi fasilitas pabrik Cairan Obat Dalam (COD) II yang telah mulai beroperasi sejak awal tahun lalu. Rencananya pabrik tersebut memiliki kapasitas terpasang 100 juta sachets per tahun.

Analis Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dalam risetnya pernah mengungkapkan, Sido Muncul menunjukkan kenaikan laba bersih yang pesat tahun ini didukung atas peningkatan margin keuntungan, dibandingkan pertumbuhan pendapatan. “Kami memperkirakan faktor utama penguat laba bersih tahun 2020 bakal datang dari peningkatan pendapatan dibandingkan penguatan margin keuntungan,” tulis dia.

Natalia menambahkan, ekspektasi berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan dalam beberapa tahun mendatang ditopang hampir semua unit bisnis perseroan, seperti produk herbal dan farmasi. Sedangkan produk minuman juga diharapkan lanjutkan peningkatan. Di lain pihak, perseroan menunjukkan penurunan beban setelah tidak adanya lagi pembayaran royalti. Kegiatan di pabrik Sido Muncul. Hal tersebut mendorong Danareksa Sekuritas untuk menargetkan kenaikan laba bersih menjadi Rp 80,02 miliar pada 2019 dan senilai Rp 895,05 miliar pada 2020, dibandingkan perolehan tahun 2018 mencpai Rp 663,84 miliar.

Pendapatan juga diperkirakan meningkat menjadi Rp 3,03 triliun tahun 2019 dan menjadi Rp 3,36 triliun tahun ini, dibandingkan perolehan tahun lalu mencapai Rp 2,76 triliun. Sementara Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas, Wilbert pernah bilang, ekspektasi berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan didukung atas perluasan pasar ekspor. Hingga kini, penjualan ekspor baru berkontribusi sebesar 5% terhadap total pendapatan Sido Muncul hingga September 2019.

Sedangkan margin keuntungan kotor (gross profit margin/GPM) perseroan diperkirakan berada di kisaran 54% dan margin keuntungan operasional (operating profit margin/ OPM) berkisar 34%. Margin besar tersebut sejalan dengan penghapusan royalti dan berlanjutnya efisiensi produksi. Kondisi tersebut diharapkan menaikkan laba bersih Sido Muncul menjadi Rp 797 miliar tahun 2019 dan diharapkan lanjutkan pertumbuhan menjadi Rp 847 miliar pada 2020, dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 664 miliar.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…