Tiga Strategi Kementan Menuju Kesejahteraan Petani

Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan kesejahteraan petani melalui tiga program strategis. Ketiga program ini adalah penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani).

NERACA

Menteri Pertanian, Syahril Yasin Limpo mengakui bahwa pihaknya mempunyai tiga strategi untuk meningkatkan produksi sehingga terwujud kesejahteraan kepada petani. Namun, ketiganya harus saling terkait demi terwujudnya kesejahteraan petani.

Pertama, program KUR. Program tersebut adalah program strategis yang diperuntukan untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu ke hilir melalui akses yang lebih mudah. Program ini diharapkan mampu menopang dan memperkuat potensi pertanian di daerah-daerah.

"Kami memiliki anggaran Rp50 triliun dari total plafon anggaran sebesar Rp190 triliun. Kredit ini juga memiliki bunga murah, yakni hanya 6 persen," kata Syahrul.

Kedua, lanjut Syahrul yaitu program penguatan pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Geratieks). Gerakan ini dibuat sebagai ajakan pemerintah kepada seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian agar bekerja dengan cara yang tidak biasa.

"Tentu kita bisa bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerjasama yang kuat. Dengan begitu, akses informasi terkait potensi komoditas ekspor di masing-masing daerah terbuka lebar dan memiliki tujuan ekspor yang bisa diakses melalui aplikasi peta potensi ekspor dan IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export," ucap Syahrul.

Ketiga, kata Syahrul, Kementan sudah membentuk kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani). Komando ini nantinya akan memperkuat fungsi penyuluh sebagai ujung tombak pemantauan kondisi lapangan di tiap kecamatan.

"Semua kita kendalikan dengan artificial intelligence seperti pengendali AWR (Agricultural War Room). Kendali ini kami persiapkan juga untuk pengatur lalu lintas data pertanian yang bisa berubah-ubah setiap hati," terang Syahrul.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi catatan khusus pada sektor pertanian. Dia meminta agar Kementan fokus terhadap upaya peningkatan pertanian on farm dan off farm, terutama pascaproduksi.

Pertanian on farm merupakan proses yang berhubungan langsung dengan budidaya pertanian, seperti menyemai bibit, mengawinkan hewan ternak, memupuk, memberi pakan ternak, mengendalikan hama dan penyakit, panen dan lainnya. Sementara, off farm yaitu proses komersialisasi hasil-hasil budidaya pertanian, seperti pedagang, pengepul dan lain-lain.

"Petani dan nelayan perlu keluar dari aktivitas on farm menuju ke off farm dengan memberikan nilai tambah aktivitas usaha tani dan perikanannya melalui pengolahan produk pertanian dan perikanan, maupun pengembangan usaha berbasis pertanian dan perikanan," terang Syahrul.

Artinya, Syahrul berharap melalui strategi ini bisa berdampak bagi kesejahteraan petani, ketersediaan pangan sekaligus mengangkat produk pertanian Indonesia di pasar dunia. Sehingga dalam hal ini

pihaknya akan melakukan MoU (Memorandum of Understanding atau perjanjian) dan protokol karantina dengan negara mitra untuk membuka akses pasar ekspor baru, pelatihan teknis, bantuan KUR.

“Hal ini dilakukan guna, menumbuhkan eksportir baru terutama dari kalangan millenial, hingga kerjasama dengan stakeholder terkait agar akses dan transportasi juga tersedia,” harap Syahrul.

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan infrastruktur di Tanah Air harus difokuskan pada kelancaran konektivitas di sepanjang rantai pasok produksi, yang menghubungkan pasar dengan sentra-sentra produksi.

"Pembangunan infrastruktur harus difokuskan untuk memperlancar konektivitas di sepanjang rantai pasok yang menghubungkan pasar dengan sentra-sentra produksi rakyat, mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, industri, termasuk di dalamnya UMKM,” ucap Jokowi.

Namun, Jokowi kembali mengingatkan bahwa tidak semua infrastruktur dibangun menggunakan dana APBN. Oleh sebab itu, pemerintah akan menawarkan mekanisme kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan pembiayaan investasi non anggaran pemerintah (PINA).

"Karena itu, ekosistem investasi di seluruh sektor infrastruktur harus segera diperbaiki sehingga memiliki daya tarik dan daya saing investasi yang semakin baik,” terang Jokowi.

Sehingga Jokowi berharap, pembangunan infrastruktur harus memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi untuk meningkatkan Logistic Performance Index (LPI) Indonesia dan daya saing produk-produk ekspor nasional.

Posisi LPI Indonesia pada tahun 2018 berada di urutan 46 dari peringkat ke-63 pada tahun 2016. Posisi itu berada di bawah Singapura (7), Thailand (32), Vietnam (39), Malaysia (41).

"Infrastruktur yang kita bangun harus betul-betul memiliki impact agar Logistic Performance Index dan daya saing produk ekspor kita meningkat,” pungkas Jokowi.

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…