Pemerataan Kualitas Pendidikan Pacu Produktivitas

 

NERACA

 

Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa pemerataan kualitas pendidikan akan memicu produktivitas rakyat Indonesia meningkat. "Selama ini kualitas pendidikan di Jawa relatif lebih baik dibandingkan dengan daerah lainnya. Akibatnya, produktivitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat di luar Jawa relatif rendah. Karena itu, salah satu hal utama membangun Indonesia sentris ialah pendidikan," ujar peneliti Indef Rusli Abdullah ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (16/10).


Ia menambahkan pendidikan merupakan pelayanan dasar yang mutlak diberikan kepada warga negara. Pelayanan pendidikan yang dimaksud adalah akses sekolah gratis hingga tingkat Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK). Di sisi lain, kualitas pendidikan juga menjadi kunci tingkat produktivitas sumber daya manusia. "Kualitas pendidikan melalui pemerataan guru, itu juga perlu," ujarnya.

Selain pendidikan, lanjut dia, layanan dasar lain yang juga harus mudah diakses rakyat adalah kesehatan. "Akses pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau bagi warga non miskin dan gratis bagi warga miskin," kata Rusli.

Ia menambahkan upaya untuk meningkatkan produktivitas rakyat juga perlu diperhatikan mengenai pemberian upah yang layak, serta menjaga inflasi agar daya beli rakyat terjangkau. "Penentuan upah di Indonesia saat ini saya kira sudah baik dalam artian sudah memberikan perhitungan pasti kepada pengusaha. Perhitungan upah minimum provinsi (UMP) adalah persentase pertumbuhan ekonomi ditambah inflasi," paparnya.

Ia menilai UMP saat ini sudah mencukupi, karena UMP yang ada sudah disusun berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL). "Yang membuat tidak cukup adalah jika inflasi yang tidak terkendali melebihi target pemerintah, biaya transportasi yang mahal antara rumah pekerja dengan tempat pekerja," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam sambutan pembukaan Sidang Kabinet Paripurna bertopik "Evaluasi Pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan Persiapan Implementasi APBN Tahun 2020" di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019) mengarahkan agar reformasi pemerataan kualitas pendidikan menjadi fondasi dalam peningkatan kualitas SDM, serta program latihan kewirausahaan, "entrepreneurship' yang dimiliki masing-masing kementerian dan lembaga bisa disinergikan.

 

 

BERITA TERKAIT

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…