Sika Indonesia Resmikan Pabrik Ketiga di Cibitung

NERACA

Bekasi – Perusahaan bahan kimia untuk konstruksi dan industri, Sika semakin mengukuhkan bisnisnya di Indonesia dengan meresmikan pabrik ketiga yang berlokasi di Cibitung, Bekasi pada Senin (14/10), sebagai salah satu pabrik Sika terbesar di Asia Pasifik. Pabrik yang didirikan di atas area seluas 30.000m2 tersebut diresmikan oleh Sika Area Manager South East Asia Gaby El Chaar, disaksikan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratna Dewi, Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz dan General Manager Sika Indonesia Eddy Sutanto.

Sika merupakan perusahaan asal Swiss yang telah berusia lebih dari 100 tahun, memiliki komitmen jangka panjang dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Perusahaan yang dikenal sebagai produsen mortar - bahan kimia perekat bahan bangunan – ini membuka pabrik ketiganya di Indonesia dengan investasi senilai Rp 200 miliar.

“Sika memiliki 300 pabrik yang tersebar di 101 negara, termasuk Indonesia. Kehadiran pabrik Sika di Bekasi merupakan wujud komitmen Sika untuk investasi berkelanjutan dan terus memberikan produk dan solusi terbaik untuk mendukung pembangunan dan kemajuan ekonomi di Indonesia. Ini juga sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan visi Sika yaitu Building Trust, menjadi perusahaan kimia konstruksi terkemuka yang menyediakan produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan, di mana solusi Sika disesuaikan dengan keinginan pelanggan dan diharapkan dapat membangun hubungan jangka panjang dan saling menguntungkan,” ujar Sika Area Manager South East Asia Gaby El Chaar.

Sika hadir di Indonesia sejak tahun 1960-an. Pabrik pertama dibangun pada tahun 1988 di Cileungsi, Bogor, kemudian guna memperluas bisnis di Indonesia, pada tahun 2013 membuka pabrik kedua di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ketiga di Bekasi ini memiliki fasilitas modern dan otomatis dengan kapasitas produksi dapat mencapai 450.000ton mortar per tahun. Selain itu, pabrik Bekasi juga berfungsi sebagai pusat distribusi, di mana distribusi produk-produk Sika pada sektor retail modern dan tradisional tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia dan sudah masuk ke pasar online (e-commerce).

Sika Indonesia beroperasi di delapan target market yaitu beton (Concrete), perbaikan (Refurbishment), lantai (Flooring), kedap air (Waterproofing), atap (Roofing), penutup & perekat (Sealing & Bonding) dan Industri, dan Building finishing. Sika turut berperan dan dipercaya dalam pembangunan berbagai proyek-proyek besar di Indonesia seperti Jembatan Suramadu, Jembatan Barelang, Bandara Internasional Soekarno Hatta, dan sebagainya.

General Manager Sika Indonesia Eddy Sutanto memaparkan bahwa Sika Indonesia merupakan perusahaan kimia konstruksi pertama di Indonesia yang menerima sertifikat ISO 9001. Pada tahun 2005 Sika Indonesia berhasil menerapkan sistem manajemen lingkungan dan menerima sertifikat ISO 14001. “Produk Sika dikembangkan dengan pengetahuan dan teknologi modern, sehingga bisa menghasilkan serangkaian solusi sesuai kebutuhan di bidang konstruksi maupun di industri. Didukung lebih dari 300 staf di Indonesia, Sika telah membuktikan keunggulannya di pasar konstruksi kimia di Indonesia, terlebih dengan dibangunnya pabrik baru di Cibitung, Jawa Barat,” tambah Eddy.

Lini produk Sika telah dirancang untuk berbagai proyek seperti membran atap berkualitas tinggi, campuran beton, mortar khusus, perekat, perbaikan dan penguatan bahan, pelapis pelindung, sistem anti air dan lantai.  Produk Sika telah mendapatkan kepercayaan dari para profesional konstruksi dan industri di seluruh dunia. Selain itu, perusahaan mengambil perspektif jangka panjang tentang pengembangan bisnis.

“Kunci kesuksesan perusahaan tercermin melalui logo segitiga Sika, innovation consistency partnership. Fondasi kesuksesan Sika juga tercermin dalam Sika's Values & Principles, kami mengambil perspektif jangka panjang tentang pengembangan bisnis dan bertindak dengan rasa hormat dan tanggung jawab terhadap pelanggan, pemangku kepentingan, dan karyawan,” tutup Gaby.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…