Gandeng Mitra Strategis - Trikomel Oke Rencanakan Private Placement

NERACA

Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) berencana menggelar aksi korporasi dengan skema penambahan modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) alias private placement. Dimana untuk aksi korporasi tersebut, perseroan berusaha menggandeng investor strategis,”Kemungkinannya, penanaman modal akan dilakukan dengan skema pasar modal, yakni private placement. Dana akan digunakan untuk pengembangan usaha. Paling lambat dijalankan tahun ini,"kata Direktur TRIO, Jason Aleksander Kardachi di Jakarta, Kamis (18/7).

Disampaikannya, saat ini pihaknya sedang menjajal diskusi dengan dua sampai tiga investor. Namun demikian, TRIO masih belum mengetahui berapa jumlah saham yang akan ditawarkan, serta jenis pengembangan bisnis yang dilakukan. Sebagai informasi, selain fokus mencari sumber pendanaan baru, TRIO juga berusaha menggandeng investor strategis untuk merestrukturisasi utang.

Saat ini, Trikomsel juga masih memasuki proses pembicaraan dan diskusi dengan para lender. "Saat ini utang kami masih sekitar Rp 3 triliun. Kami masih berbicara dengan para lender mengenai kepastian cara pembayaran. Belum ada keputusan lagi," imbuh Kardachi.

Pada tahun buku 2018, TRIO menelan kerugian Rp 17 miliar. Jumlah tersebut menurun 91,00% atau sekitar Rp 173 miliar dari tahun 2017 di angka Rp 190 miliar. Adapun aset emiten ritel gadget ini ikut menurun 27,60% di angka Rp 194 miliar dari Rp 267 miliar. Pendapatan usaha menurun 17,59% atau sebesar Rp 357 miliar di angka Rp 1,67 triliun dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 2,02 triliun.

Pendapatan Trikomsel utamanya disokong oleh penjualan telepon seluler atau tablet sebesar Rp 1,24 triliun, naik 3,89% dari 2017 di angka Rp 1,19 triliun. Pendapatan kedua terbesar didapat dari penjualan voucher isi ulang sebesar di angka Rp 360,25 miliar atau menurun 53,68%. Sementara segmen konten dan lain-lain menyumbang pendapatan senilai Rp 66,07 miliar, meningkat 26,96% dari Rp 52,04 miliar pada 2017.

Asal tahu saja, saham TRIO sering keluar masuk suspensi PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Teranyar, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara atau suspensi saham PT Trikomsel Oke Tbk pada perdagangan Rabu (17/11).”Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham TRIO, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan sahamnya,"kata Kadiv Pengawasan Transaksi BEI, Lidi M. Panjaitan.

Bursa mengimbau kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan. Sebagai informasi, penghentian sementara diberikan lagi karena pada Selasa (16/7) saham TRIO sampai mentok di auto rejection atas (ARA) dengan mencatatkan pergerakan saham yang terus naik hingga 84 poin atau 24,5% ke level Rp 426 per saham. Adapun selama sepekan naik 93,6% dan dalam sebulan sahamnya melambung hingga 752%. 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…