Kemenkeu : 15 WP Berpotensi Rugikan Negara

Kemenkeu : 15 WP Berpotensi Rugikan Negara

 Jakarta—Kementrian Keuangan tak main-main dan segera memeriksa15 wajib pajak dari 151 data wajib pajak (WP) yang diserahkan Bareskrim Polri. Alasan nilai keberatan dari 15 WP sangat besar. Karena pemerintah dikalahkan. “Pertimbangan itu antara lain, karena  nilai keberatannya relatif besar, Pemerintah dikalahkan jadi negara keluar uang, GT ikut ngurus," kata Irjen Kemenkeu,  Sonny Loho kepada wartawan di Jakarta, 1/3

 Diakuinya, 15 WP yang akan diperiksa tersebut adalah data dari 151 data wajib pajak yang telah diserahkan kepada Bareskrim sebagai langkah awal penyelesaian kasus Gayus Tambunan. "Kita akan periksa 15 dulu," tambahnya.

 Lebih jauh Sonny menambahkan 15 data WP yang akan diperiksa itu merupakan data wajib pajak yang berpotensi merugikan negara dengan jumlah pajak yang paling besar dibandingkan dengan 136 wajib pajak lainnya yang berkas datanya sempat ikut diurusi Gayus Tambunan (GT).”Pertimbangan itu antara lain, karena  nilai keberatannya relatif besar, Pemerintah dikalahkan jadi negara keluar uang, GT ikut ngurus," paparnya.

 Namun sayangnya, Sonny belum berani menyebutkan kisaran potensi kerugian negara oleh wajib pajak-wajib pajak tersebut mengingat masih diprosesnya data tersebut oleh tim gabungan yang terdiri dari Itjen, Bareskrim, KPK, dan BPKP.  "Wah belum tahu tuh karena harus diaudit  dan investigasi dulu,”tegasnya.

 Tapi yang jelas, kata Soony, 15 WP tersebut memang diduga kuat merugikan negara. Karena negara ternyata kalah di pengadilan pajak dan harus mengeluarkan uang. “Karena kalau merugikan negara itu sudah clear, negara mestinya ga keluarin uang tapi menerima. Tim gabungannya lagi meneliti hal tersebut," ujarnya.

 Dikatakan Sonny, terdapat 11 orang dari pihaknya yang membantu memeriksa data tersebut, ada 10 orang yang mendampingi bareskrim, 17 orang KPK, dan 12 orang BPKP. **cahyo

BERITA TERKAIT

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

Presiden Sebut Sektor Maritim Jadi Kunci Perkembangan Ekonomi Indonesia

  NERACA Palu - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan kawasan maritim menjadi kunci perkembangan ekonomi Indonesia karena menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

Presiden Sebut Sektor Maritim Jadi Kunci Perkembangan Ekonomi Indonesia

  NERACA Palu - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan kawasan maritim menjadi kunci perkembangan ekonomi Indonesia karena menjadi…