NERACA
Jakarta - PT Capital Finance Indonesia Tbk (CASA) telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue. Berdasarkan keterbukaan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin, harga pelaksanaan aksi korporasi itu ditetapkan pada level Rp 101 per saham. CASA akan melepas sebanyak-banyaknya 49,99 miliar saham atau setara 81,21% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Artinya, perusahaan itu bakal meraup Rp 5,05 triliun melalui rights issue.
Setiap pemegang 100 saham lama CASA berhak atas 369 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pemegang saham utama, yakni PT Capital Strategic Invesco telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan hak yang dimilikinya sebanyak 8 miliar HMETD menjadi saham dalam rights issue. Perolehan dana right issue tersebut nantinya akan digunakan untuk suntikan modal anak usaha, pendirian anak usaha baru, dan juga penguatan modal perusahaan.
Aksi korporasi ini sudah mendapatkan restu dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (16/8/2017). Direktur Utama Capital Financial Indonesia, Hengky Setiono pernah mengatakan, untuk saat ini standby buyer-nya belum ada, tetapi diharapkan pemegang saham pengendali Capital Financial dapat menyerapnya. CASA sebelumnya juga berencana masuk ke bisnis pembiayaan dengan mendirikan entitas usaha baru. Di samping itu, perseroan juga bakal terus memanfaatkan jejaring bisnis sister company-nya, yakni Bank Capital untuk memperbesar bisnis asuransi miliknya. Hingga saat ini, Capital Financial Indonesia memilki kepemilikan saham sekitar 20,75% di Bank Capital.
Kepemilikan saham tersebut terbagi atas beberapa anak usaha perusahaan, seperti PT Indigo Global Capital yang menggenggam 14,78% saham Bank Capital, kemudian PT Capital Asset Management yang memilki 4,4% saham di Bank Capital, dan PT Capital Life Indonesia yang memiliki 1,55% saham di Bank Capital. Asal tahu saja, sebelum menggelar rights issue, perseroan menaikkan terlebih dahulu modal dasar. Maklum saat ini modal dasar Capital Financial Indonesia masih berada di angka Rp 2,42 triliun dengan jumlah saham 24,2 miliar lembar saham. Rencananya perseroan akan mengerek modal dasarnya ke angka Rp6,35 triliun atau menjadi Rp63,55 miliar lembar saham.
NERACA Jakarta -Emiten properti, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) kembali torehkan penjualan marketing (marketing sales) tertinggi sepanjang masa Rp 11…
NERACA Jambi - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat transaksi penjualan saham melalui industri pasar modal di daerah ini…
NERACA Jakarta – Masih prospeknya pertumbuhan bisnis yang digeluti PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) di tahun 2025, mendorong Arthakencana Rayatama…
NERACA Jakarta -Emiten properti, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) kembali torehkan penjualan marketing (marketing sales) tertinggi sepanjang masa Rp 11…
NERACA Jambi - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat transaksi penjualan saham melalui industri pasar modal di daerah ini…
NERACA Jakarta – Masih prospeknya pertumbuhan bisnis yang digeluti PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) di tahun 2025, mendorong Arthakencana Rayatama…