Sinar Mas Terapkan Hilirisasi CPO

NERACA

Tangerang –Tahun 2011 ini, Sinar Mas Group terus berupaya meningkatkan produksi minyak goreng sebagai barang turunan dari minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil(CPO). Hal itu untuk  mensukseskan program hilirisasi minyak sawit mentah yang dicanangkan Kementrian Perindustrian demi memenuhi kebutuhan konsumsi domestik.

Managing Director Sinar Mas Group Gandi Sulistiyanto mengatakan, program  hilirisasi CPO tersebut dengan cara memroses minyak sawit mentah menjadi barang  turunannya, bukan sekadar mengekspornya mentah-mentah.

Menurut dia, meski Indonesia menjadi negera produsen CPO nomor satu di dunia saat ini, namun bukan berarti hanya mementingkan keuntungan maksimal dengan memaksimalkan ekspor. Tapi juga terus berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk turunan CPO seperti minyak goreng.

“Jadi, CPO kita olah di Indonesia supaya ada multiflier efect economy seperti terserapnya tenaga kerja dan tumbuh investasi turunannya,” kata Sulistiyanto yang ditemui saat bazaar minyak goreng, di perumahan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Kamis (17/2).

Karena itu, lanjut Sulistiyanto, untuk memaksimalkan produksi turunan CPO, Sinar Mas Group pada 17 Maret 2011 mendatang akan meresmikan sebuah pabrik minyak goreng di daerah Maruga, Jakarta dengan kapasitas produksi sebanyak 800 ton per hari.

Kemudian dalam tahun ini juga akan dimulai produksi di pabrik minyak goreng di wilayah Kalimantan Selatan yang kapasitas produksinya bisa mencapai 1.600 ton dalam sehari.Total investasi yang dibutuhkan untuk membangun kedua pabrik tersebut mencapai Rp1,05 triliun.

“Kedua pabrik baru ini merupakan bagian dari program penghiliran industri CPO yang dicanangkan pemerintah. Kami juga berharap tambahan produksi tersebut bisa memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat dengan harga yang terjangkau,” ujarnya.

Terkait bazaar minyak goreng sebanyak 5.000 liter yang dilakukan di perkampungan dekat dengan wilayah BSD City yang merupakan salah satu anak usaha Sinar Mas Group, Sulistiyanto menyatakan, pihaknya mengikuti arahan dari Menteri Perdagangan yang mengintruksikan kepada perusahaan minyak goreng untuk memberikan subsidi kepada masyarakat. Dalam bazzar tersebut, minyak goreng Filma yang di pasaran seharga Rp 14.000 per liter dijual hanya Rp 9.000. “Ini agar masyarakat bisa menikmati minyak goreng di bawah harga pasar,” ujarnya seraya menambahkan akan terus melakukan bazaar pada saat harga CPO dan minyak goreng tinggi.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…