NERACA

Jakarta - Bergerak dinamisnya kemajuan teknologi saat ini membawa perubahan peradaban manusia jauh lebih maju lagi, dimana kemajuan tersebut makin memudahkan setiap orang untuk melakukan sesuatu secara lebih mudah dan praktis. Apalagi di era digital saat ini, hampir semua aktifitas sudah bisa dikendalikan di genggaman tangan dengan smartphone. Tentunya, hal ini memberikan dampak positif berupa transaksi jual beli lebih mudah di era digital saat ini, cukup dengan memasarkan produk melalui jual beli online.

Berkembang pesatnya pasar digital di dalam negeri, terlihat maraknya star up baru yang hadir dengan menawarkan berbagai layanan jasa penjualan. Hal ini tentunya memberikan nilai potensi cukup menjanjikan. Berdasarkan hasil riset Accenture, sebuah lembaga konsultan yang bergerak di bidang teknologi digital mengungkapkan, pasar e-commerce di Indonesia akan bergerak pesat dari US$ 1,3 miliar pada 2015 menjadi US$ 7,9 miliar.

Managing Director Accenture Digital, Mohamed Sirajuddeen menuturkan, salah satu faktor yang mendorong perkembangan pasar e-commerce di Indonesia adalah efektivitas berbelanja secara online.
"Bagi konsumen di Asia, khususnya China, Singapura, dan Indonesia, bagi mereka waktu adalah hal yang sangat berharga. Berbelanja via online sangat memudahkan hidup mereka," kata Sirajuddeen.

Mempertimbangkan pesatnya pertumbuhan pasar digital dan alasan kemudahaan serta efektifitas menjadi pemicu maraknya industri asuransi mengoptimalkan pasar digital. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Nonbank 1A Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Yusman mengatakan, asuransi digital sangat bermanfaat untuk perkembangan industri asuransi di Tanah Air yang seharusnya cukup banyak, di antaranya, pemasaran bisa lebih murah, bersifat masif, dan penutupan bisa dilakukan dengan cepat dan di mana saja. “Pemasaran seperti ini sangat cocok untuk produk asuransi mikro dengan jangkauan masyarakat yang lebih luas (financial inclusion).”ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, asuransi digital lebih tepat dinyatakan sebagai produk asuransi yang dipasarkan atau didistribusikan melalui media digital. Produk asuransi yang dipasarkan dengan cara ini biasanya merupakan produk sederhana seperti personal accident (PA) dan dengan nilai pertanggungan yang relatif kecil.

Menangkap peluang pasar industri asuransi digital yang cukup menjanjikan,  PT Central Asia Finansial (CAF) melalui brand asuransi JAGADIRI merambah industri asuransi berbasis e-commerce. Perseroan mengklaim, asuransi JAGADIRI merupakan asuransi pertama berbasis e-commerce pertama di Indonesia.”Berbisnis industri asuransi sangat penting memperhatikan layanan yang mudah dalam menawarkan produknya, karena itu asuransi JAGADIRI menjadi asuransi e-commerce yang tidak mempunyai agen dan direct marketing secara lansung dengan nasabah serta mengembangkan komuniti marketing untuk memperkuat distribusi CAF,”kata Reginald J Hamdani, CEO PT Central Asia Financial.

Menurutnya, kehadiran asuransi berbasis e-commerce dimaksudkan untuk memberkan kemudahaan dan harapan bagi masyarakat bila berasuransi itu mudah dan aman mulai dari beli produk hingga urusan klaim. Bahkan perseroan memastikan akan memberikan jawaban kepastian soal klaim selama 14 hari kerja, tanpa perantara. “Kita akan beri kepastian soal klaim tanpa perantara untuk menekan efisiensi.”tandasnya.

Menjangkau Konsumen

Dalam menjalankan bisnisnya, asuransi JAGADIRI yang diluncurkan pada 27 Januari 2015 silam ini, berkomitmen dengan prinsip direct selling, yang berfokus pada digital marketing, telemarketing dan community marketing. PT CAF pun telah merancang beberapa aplikasi berbasis mobile apps, serta website, sebagai bentuk inovasi dalam dunia bisnis e-commerce. Hal ini, juga dimaksudkan untuk lebih menjangkau dan mendekatkan dengan konsumen. Sehingga, segala kebutuhan masyarakat terkait proteksi asuransi, diharapkan PT CAF dapat lebih mudah dipenuhi, dan lebih terjangkau.

Setidaknya, ada empat produk yang disiapkan PT CAF lewat asuransi Jagadiri ini yakni Jaga Sehat Plus, Jaga Aman Instan, Jaga Jiwa Plus, dan yang terakhir, Jaga Sehat Keluarga. Asuransi yang membangun brand dengan jargon ‘Asuransi JAGADIRI Asuransi Tanpa Beban’ ini, meyasar konsumen dewasa, dengan batasan usia tertanggung berusia 21 hingga 60 tahun. Sedangkan untuk anak-anak, mulai dari usa 0,5 hingga 23 tahun.

Pada produk Jaga Sehat Keluarga, PT CAF menyiapkan fasilitas bagi konsumen, berupa satu premi yang dapat digunakan untuk seluruh anggota keluarga lainnya, maksimal lima tertanggung (istri, suami, dan tiga anak). Biaya premi untuk seluruh anggota keluarga ini, dipatok sebesar Rp 280.700 per bulan, dengan jaminan pengembalian sebesar 25%, jika tak terjadi klaim selama masa pertanggungan.”Untuk sistem pembayaran premi, dapat dilakukan per bulan, atau per tahun. Sementara untuk klaim, dapat dilakukan secara reimbursement atau cashless, “ujar VP-Strategic Marketing PT CAF, Priska Sari Kurniawan.

Fasilitas cahsless sendiri, menurutnya, dapat berlaku di 600 jaringan rumah sakit di seluruh Indonesia, yang berkerja sama dengan pihaknya. Hingga Kuartal I 2016, pihaknya mencatat penjualan sebesar Rp 9,1 miliar. Pihaknya menargetkan, mampu jual sebanyak 17.000 polis, senilai Rp 33 miliar hingga akhir tahun ini. Ia pun yakin, pihaknya akan mampu capai pertumbuhan sebesar 120%, dari seluruh pembelian polis pada 2016 ini. (bani)