Calon Kreditur Daerah Masih Sulit Ajukan KUR

 

 

 

NERACA

 

Padang - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat (Sumbar) meminta perbankan di daerah itu mempermudah prosedur penerimaan calon nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Saat ini perbankan terlalu mempersulit calon nasabah dengan banyaknya prosedur KUR sehingga masyarakat lebih memilih berurusan dengan rentenir," kata Ketua Kadin Sumbar, Asnawi Bahar seperti dikutip laman Antara, Kamis (3/3).

Untuk bisa memperoleh KUR harus ada penilaian usahanya dulu, harus ada jaminan dan berbagai manajemen lainnya yang dinilai berbelit-belit dan mempersulit masyarakat, padahal KUR sudah menjadi salah satu program pemerintah untuk pengembangan wirausaha baru di Indonesia. "Jika memang butuh prosedur, cukup dengan pembukuan yang rapi saja. Untuk mewujudkannya maka perlu sosialisasi ke masyarakat. Di sini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) bertugas mengawasi," jelasnya.

Menurutnya, jika pengusaha dapat memenuhi hal itu, maka perbankan harusnya langsung membantu. Jangan biarkan masyarakat Sumbar tergantung pada rentenir yang bunganya mencapai 300 persen. Ia mengatakan untuk membayar bunga ke rentenir saja masyarakat mampu, sedangkan dalam KUR, peminjaman di bawah Rp25 juta tidak dikenakan bunga bank sehingga bisa dipastikan masyarakat mampu mengembalikannya. Masyarakat Sumbar sebenarnya sangat membutuhkan KUR karena 80 persen dari mereka bergantung pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Yang membuat masyarakat enggan mengurus KUR saat ini hanya karena prosedur. Maka mulai sekarang harus diperbaiki," ujarnya. Sementara Kepala Kantor OJK Sumbar, Indra Yuheri mendorong pengembangan ekonomi produktif di daerah itu dengan menerapkan dua strategi yaitu memperkuat usaha kecil dan menengah serta memaksimalkan pemanfaatan lembaga jasa keuangan.

Terkait jasa keuangan, ia menyebutkan pada 2016 pemerintah telah mengalokasikan dana Rp100 triliun melalui program KUR untuk mengembangkan UKM dengan bunga terjangkau hanya sembilan persen dan diharapkan lebih banyak industri keuangan yang memenuhi syarat untuk menyalurkan. "Untuk di Sumbar, kami harap Bank Perkreditan Rakyat dapat berperan aktif menyalurkan KUR," tegasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Pasca Insiden, Volume Transaksi Kripto di INDODAX Tembus Setengah Triliun

Pasca Insiden, Volume Transaksi Kripto di INDODAX Tembus Setengah Triliun NERACA Jakarta – Volume perdagangan INDODAX menunjukkan angka positif sejak…

Nilai Transaksi Livin by Mandiri Capai Rp3.600 Triliun

Nilai Transaksi Livin by Mandiri Capai Rp3.600 Triliun NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) menyampaikan, hingga saat…

BRI Jadi BUMN dengan Setoran Deviden Terbesar Selama 10 Tahun

BRI Jadi BUMN dengan Setoran Deviden Terbesar  NERACA Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) menjadi BUMN yang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pasca Insiden, Volume Transaksi Kripto di INDODAX Tembus Setengah Triliun

Pasca Insiden, Volume Transaksi Kripto di INDODAX Tembus Setengah Triliun NERACA Jakarta – Volume perdagangan INDODAX menunjukkan angka positif sejak…

Nilai Transaksi Livin by Mandiri Capai Rp3.600 Triliun

Nilai Transaksi Livin by Mandiri Capai Rp3.600 Triliun NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) menyampaikan, hingga saat…

BRI Jadi BUMN dengan Setoran Deviden Terbesar Selama 10 Tahun

BRI Jadi BUMN dengan Setoran Deviden Terbesar  NERACA Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) menjadi BUMN yang…