SMI Gandakan Pembiayaan Hingga Rp13 triliun

 

 

NERACA

Jakarta - BUMN pembiayaan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero menggandakan komitmen pembiayaan hingga akhir 2015 sebesar Rp13 triliun atau tumbuh sekitar 130 persen dibanding capaian komitmen hingga 2014 yang sebesar Rp5,57 triliun. Direktur Utama SMI Emma Sri Martini dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (8/1) mengatakan, komitmen pembiayaan Rp13 triliun disepakati untuk proyek infrastruktur senilai Rp96,3 triliun dengan daya ungkit ekonomi hingga 7,4 kali. "Termasuk banyak juga untuk sektor jalan, transportasi dan ketenagalistrikan, dan mendukung proyek-proyek strategis pemerintah," ujar dia.

Sepanjang 2015, proyek-proyek infrastruktur yang didukung pendanaan dari SMI, antara lain, ruas Trans Sumatera untuk rute Medan-Binjai sepanjang 16,6 kilometer dan ruas Palembang - Simpang Indralaya sepanjang 22 kilometer. Kemudian penyelesaian jalan tol Trans Jawa, seperti jalan tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Cikopo-Palimanan.

SMI yang akan menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia juga pada 2015 membantu pendanaan PT. Angkasa Pura II untuk pengembangan Bandara Soekarno Hatta. Kemudian, di sektor energi, SMI mengerjakan proyek pembangkit listrik Tenayan di Riau dengan kapasitas 2 X 110 MW.

Selain menyalurkan pendanaan, SMI juga mengerjakan jasa konsultasi pendanaan infrastruktur termasuk untuk program Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS). Emma mengatakan sepanjang 2015, perseroan memberikan konsultasi pembangunan kapasitas untuk 12 proyek infrastruktur. Salah satu dari proyek itu adalah disepakatinya insentif dari APBN 2016 untuk Dukungan Kelayakan Proyek (Viability Gap Funding/VGF) guna membiayai proyek KPS Sistem Air Minum Umbulan di Propinsi Jawa Timur.

"Mandat perluasan sektor dari OJK, direalisasikan SMI dengan memberi pinjaman untuk revitalisasi rumah sakit milik PTPN XI di Malang. SMI juga sedang melakukan identifikasi atas pemda yang potensial untuk memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT SMI, di antaranya Pemda Provinsi Sumatera Barat, Kota Jayapura, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Gianyar," jelas Emma. Pada 2016, perseroan menargetkan pembiayaan di akhir tahun dapat mencapai Rp22 triliun, termasuk dengan kewajiban baru SMI untuk mendanai proyek infrastruktur pemerintah daerah.

BERITA TERKAIT

BI Salurkan Insentif KLM Sebesar Rp259 Triliun

  NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyalurkan insentif program Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp259 triliun kepada bank-bank…

Bank Muamalat Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian Syariah

  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk resmi menjadi bank kustodian setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan…

LPS Siapkan Rp160 Miliar untuk Bangun Sistem IT untuk BPR dan BPRS

  NERACA Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyiapkan anggaran senilai Rp160 miliar untuk membangun sistem informasi teknologi (IT) Bank…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

BI Salurkan Insentif KLM Sebesar Rp259 Triliun

  NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyalurkan insentif program Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp259 triliun kepada bank-bank…

Bank Muamalat Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian Syariah

  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk resmi menjadi bank kustodian setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan…

LPS Siapkan Rp160 Miliar untuk Bangun Sistem IT untuk BPR dan BPRS

  NERACA Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyiapkan anggaran senilai Rp160 miliar untuk membangun sistem informasi teknologi (IT) Bank…