Berlibur Sudah Menjadi Kebutuhan Primer

Berlibur Sudah Menjadi Kebutuhan Primer

 

Berlibur kini sudah bukan lagi jadi kebutuhan tersier ataupun sekunder, namun sudah jadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia.Liburan tidak hanya menjadi sekadar bepergian saja, kini masyarakat Indonesia ingin melakukan perjalanan lebih lama, lebih jauh, dan lebih sering.

"Banyak alasan orang kenapa mereka berlibur, seperti ingin menghabiskan waktu dengan keluarga, melakukan wisata budaya, berpetualang, memanjakan diri, dan bersantai. Begitu banyak alasan kenapa orang ingin pergi berlibur," ucap Harianto Gunawan, Direktur Visa Indonesia, di Jakarta.

Visa mengeluarkan sebuah studi, Global Travel Inventions Study (GTIS) 2015, tentang niatan orang dalam melakukan perjalanan.Studi merupakan hasil survey terhadap 13.603 wisatawan yang bepergian dalam 24 bulan terakhir atau bermaksud untuk melakukan perjalanan dalam 24 bulan ke depan yang berasal dari 25 negara di berbagai kawasan dengan umur 18 tahun keatas."Survey yang kita lakukan itu global, di Indonesia pun kita melakukan survey untuk studi tersebut. Respondennya ada 501 orang dengan melakukan wawancara secara online," ujar Harianto.

Dari studi tersebut didapatkan hasil bahwa pada 2015 terjadi peningkatan 33% wisata ke luar negeri yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dibanding tahun 2013.Selain itu muncul juga kecenderungan orang untuk bisa berlibur lebih lama dan lebih jauh lagi.

Disisi lain, setiap orang pasti memiliki pengertian tersendiri tentang liburan. Hal yang perlu disoroti adalah tujuan yang melatarbelakangi mereka melakukannya. Spontanitas atau kebutuhan. Tony Wheeler, pendiri Lonely Planet, sangat mencintai pekerjaannya sebagai seorang travel writer. Pria kelahiran 1946 ini bahkan telah menghabiskan hidupnya dengan berkeliling dunia. Dalam tulisan yang berjudul Tony Wheeler: Why travel is more important than ever, pendiri situs travel guide dan buku panduan wisata ini menyampaikan bahwa traveling bisa membuatnya dekat dengan semua orang. Baginya, berlibur merupakan kebutuhan untuk mengenal berbagai budaya di seluruh dunia.

Pandangan tersebut bisa saja berbeda di mata orang lain. Liburan mungkin hanya dipandang sebagai spontanitas belaka. Artinya, masyarakat hanya terpaksa melakukannya saat liburan. Fenomena ini acapkali terjadi di Indonesia.

Liburan menuntut sebuah perencanaan yang matang. Sayangnya, hal ini kurang dicermati oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Semasa liburan, masyarakat akan mulai berbondong-bondong untuk memadati tempat-tempat wisata. Mereka seharusnya merencanakan tetek-bengeknya pada jauh-jauh hari. Semisal, melakukan reservasi kamar hotel atau tiket pesawat sebelum hari keberangkatan.

Alhasil, aksi liburan spontan ini mendatangkan banyak bencana, seperti kehabisan tiket kendaraan dan penginapan. Tentu tidak semua orang pergi tanpa rencana liburan yang matang. Hanya saja, kebiasaan tersebut seperti sudah mengakar di masyarakat.

Gaya hiduplah yang menjadi tolok ukur, bagaimana suatu masyarakat memaknai liburan. Menurut Times of India, berlibur adalah sebuah kenikmatan hidup. Liburan memberikan waktu untuk melepas penat dan meninggalkan rutinitas pekerjaan yang melelahkan. Itulah yang membuat mereka lebih fokus untuk mematangkan rencana liburan sejak jauh-jauh hari. Gaya hidup adalah kuncinya.

Ketika masyarakat memandang liburan sebagai sebuah gaya hidup, maka itu menjadi sebuah kebutuhan yang tak terelakkan. Bagaimana pun caranya, mereka harus memenuhinya. Sebaliknya, jika liburan hanya menjadi sebuah spontanitas, maka keberadaanya akan dipandang sebagai pelengkap saja.

Berikut ini ada cara agar Anda mendapatkan liburan hemat tetapi tetap menyenangkan. Tips jitu agar Anda tidak kehabisan uang seusai berlibur:

Susun rencana liburan, untuk beberapa orang, berlibur sudah menjadi kebutuhan, apalagi mereka yang hobi traveling. Jika Anda termasuk, sisihkan dana liburan secara rutin dari penghasilan setiap bulan karena dalam satu tahun Anda kemungkinan besar akan melakukan perjalanan. Liburan secara spontan akan mengakibatkan anggaran lebih besar dibanding liburan yang jauh terencana sebelumnya.

Transportasi, bila jauh tujuannya, makin besar pula biaya untuk transportasi. Tapi dengaan memastikan tujuan jauh hari sebelumnya, Anda akan memiliki banyak waktu mempelajari dan memilih moda transportasi yang sesuai dengan anggaran dan rencana perjalanan. Anda juga bisa mengkombinasikan. Misalnya, pergi dengan pesawat terbang, pulang dengan kereta api.Anda dapat menghemat biaya konsumsi jika memilih tempat menginap semacam guest house. Uang dialokasikan untuk membeli bahan-bahan mentah dan bumbu masak beserta peralatan makan. Namun tetap cadangkan biaya untuk menikmati hidangan lokal di lokasi wisata.

Periksalah harga harga tiket transportasi dan akomodasi di internet. Siapa tahu ada program diskon atau promosi yang menarik. Hampir semua moda transportasi dan penginapan memiliki situs penjualan online. Jika Anda sudah punya pilihan, segeralah membeli/memesan secara online karena biasanya harga lebih murah dibanding membeli di loket atau agen perjalanan.

Dengan kreativitas dan perencanaan, Anda dapat menghemat uang dan membeli makanan yang tidak mahal, untuk tiga kali sehari. Saat menentukan tempat menginap, pikirkan kemungkinan menyewa tempat yang dilengkapi mini kitchen atau pantry dan microwave, kompor gas atau kompor listrik dan kulkas kecil untuk menyimpan bahan makanan. Guest house biasanya memiliki fasilitas ini.

 

BERITA TERKAIT

Korea Pavilion Kenalkan Miracle K-Spirit: Budaya Bersulang ala Korea

  NERACA   Jakarta - Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT) Center ambil bagian dalam pameran pangan terbesar se-Indonesia,…

tiket.com Dukung Pariwisata Berkelanjutan Lewat Langkah Membumi Festival 2024

  NERACA Jakarta - tiket.com, melalui inisiatif Blibli Tiket Action, kembali memperkuat komitmennya untuk mendorong pariwisata berkelanjutan dengan turut ambil…

Mabruk Tour Hadirkan Program Umroh Bersama Ustadz Maulana

  Saatnya menjelajahi makna yang lebih dalam dalam perjalanan umroh Anda! Mabruk Tour mengajak Anda untuk bergabung dalam pengalaman umroh…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Korea Pavilion Kenalkan Miracle K-Spirit: Budaya Bersulang ala Korea

  NERACA   Jakarta - Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT) Center ambil bagian dalam pameran pangan terbesar se-Indonesia,…

tiket.com Dukung Pariwisata Berkelanjutan Lewat Langkah Membumi Festival 2024

  NERACA Jakarta - tiket.com, melalui inisiatif Blibli Tiket Action, kembali memperkuat komitmennya untuk mendorong pariwisata berkelanjutan dengan turut ambil…

Mabruk Tour Hadirkan Program Umroh Bersama Ustadz Maulana

  Saatnya menjelajahi makna yang lebih dalam dalam perjalanan umroh Anda! Mabruk Tour mengajak Anda untuk bergabung dalam pengalaman umroh…