NERACA
Jakarta - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengaku kagum dengan pelaksanaan Kombongan Tallu Lolona atau seminar pariwisata yang dilaksanakan di Tongkonan Layuk Pattan Ulusalu, Kecamatan Saluputti, Tana Toraja, Selasa (12/8).
Pasalnya, hal itu dilakukan di alam terbuka,”Ini merupakan sebuah seminar yang unik dan langka karena benar-benar menyatu dengan alam dan menyatu dengan budaya,'' kata Sapta kemarin.
Menurutnya, seminar seperti ini perlu dibudayakan dan disebarluaskan. Dikatakan, Tana Toraja memiliki alam yang begitu indah serta budaya dan adat istiadat yang begitu unik yang membuat wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara ingin berkunjung di Tana Toraja.
Dia juga berharap ajang Toraja International Festival (TIF) yang digelar mulai 11-13 Agustus di Toraja, Sulawesi Selatan, tersebut bisa menjadi event tahunan yang mampu mengangkat kebudayaan Toraja hingga tingkat dunia.
“Kami harap ajang ini bisa jadi ajang tahunan yang mampu mengangkat kebudayaan megalitikum Toraja di zaman modern ini hingga pada level internasional,'' kata Sapta. Selain itu, penyelenggaraannya pun mesti diperbesar lagi dari tahun ke tahun termasuk dari luas lokasi dan beberapa kesenian yang menyangkut spiritual daerah.
“Kalau bisa panggungnya dibuat menjadi dua. Satu, di Tana Toraja dan Toraja Utara. Dua-duanya harus saling bersinergi karena masih memiliki kebudayaan yang sama. Pasalnya, ini upaya daerah mempertahankan budaya dan sejarahnya,'' katanya.
Sapta yakin kalau itu bisa direalisasikan, kian meningkatkan kunjungan wisatawan dan membawa dampak positif bagi Indonesia, karena pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pertumbuhan perekonomian di tingkat masyarakat.
Direktur TIF Franky Raden menambahkan TIF 2014 merupakan tahun kedua TIF. Berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun ini diselenggarakan Coffee Corner yang khusus menyediakan hidangan kopi Toraja yang sudah mulai dikenal di dunia.
Menurut dia, berbagai rangkaian acara TIF 2014 seperti, pertunjukan opera toraja. Pentas opera kolosal tersebut melibatkan ratusan pemain musik, akrobat, penari, aktor, dan deklamator gabungan dari dalam dan luar negeri.
Kemarin, selain atraksi dari utusan berbagai daerah, sejumlah atraksi seni dari mancanegara yakni Inggris, Chili, AS, serta Iran, pun turut meramaikan event tersebut,”Kami harapkan festival ini menjadi pemicu untuk memancing wisatawan datang ke Toraja dari seluruh dunia, dan menjadi destinasi unggulan di luar Bali,'' kata Franky. [bani]
NERACA Jakarta – Komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan…
Pengembangan Bioethanol Harus Dengan Harga Terjangkau NERACA Jakarta - Pengembangan bioethanol harus dilakukan untuk mendukung transisi energi namun dalam kondisi…
BKPM Terbitkan 15,3 Juta Izin Usaha Lewat OSS NERACA Jakarta - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM telah menerbitkan 15,3 juta Nomor…
NERACA Jakarta – Komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan…
Pengembangan Bioethanol Harus Dengan Harga Terjangkau NERACA Jakarta - Pengembangan bioethanol harus dilakukan untuk mendukung transisi energi namun dalam kondisi…
BKPM Terbitkan 15,3 Juta Izin Usaha Lewat OSS NERACA Jakarta - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM telah menerbitkan 15,3 juta Nomor…