EO atau event organizer atau penyelenggara acara adalah istilah untuk penyedia jasa profesional penyelenggara acara. Meski bisa dialih bahasakan, namun umumnya istilah aslinya (Event Organizer) tetap dipergunakan.
EO sendiri pada dasarnya bertugas untuk membantu kliennya agar dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki klien, namun penggunaan jasa EO yang profesional juga ditujukan agar mampu menghasilkan acara berkualitas.
Yudhi Megananda, dalam bukunya "EO, 7 Langkah Jitu Membangun Bisnis Event Organizer" memberi definisi sebagai beriku: EO adalah Usaha di bidang jasa yang secara sah ditunjuk oleh klien, guna mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari perencanaan, persiapan, eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu mewujudkan tujuan yang diharapkan klien dengan membuat acara.
Sementara itu, Event Organizer sudah berkembang pesat di negeri kita. Dari yang bergerak di bidang pertunjukan musik, pameran produk (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Sesungguhnya praktek EO sudah di Indonesia sudah ada sejak lama.
Dimana dimulai dari pesta-pesta adat yang panitia pestanya tersebut mulai membagi tugas masing-masing untuk mendukung suksesnya suatu acara. Baik itu pesta adat perkawinan, kematian, atau pesta adat lainnya.
Sedangkan definisi EO (Event Organizer) di Indonesia mulai populer sekitar tahun 1990-an kemudian semakin populer pada tahun 1998 pacsa era krisis dimana begitu banyak tenaga kerja yang keluar dari perusahaan mulail mencari alternatif penghasilan lewat seperti EO.
Siapapun bisa membuat EO. Para pekerja kantoran ataupun pelajar, anak-anak sekolah dapat membuat event organizer anak, yang dimulai dari mengemas acara pentas seni, acara perpisahan dan pelombaan antar kelas atau antar sekolah.
Jasa Event Organizer sendiri adalah jasa penyelenggaraan sebuah acara atau kegiatan yang terdiri dari serangkaian mekanisme yang sistematis dan memerlukan ketekunan, kesungguhan serta kekompakan kerja tim dimana acara tersebut dipadati dengan deadline, target, sceduling, pressure dan teamwork solidity.
Yang terpenting adalah ide kreatif event organizer yang muncul di otak yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah konsep. Setelah konsep ada, baru mulai fikirkan bagaimana bisa mengumpulkan dana agar acara tersebut dapat dijalankan.
Tentu saja peluang untuk bisnis ini cukup cerah melihat kegiatan orang-orang zaman sekarang yang ingin serba instan dan tidak mau repot dengan urusan-urusan yang rumit. Beberapa event besar masih menggunakan EO dari luar daerah, tentu saja ini merupakan peluang yang harus kita bidik sebagai penghuni daerah.
NERACA Jakarta –Sepanjang sejarah, tidak banyak merek yang berhasil bertahan dan berkembang melewati berbagai perubahan zaman. Merek-merek ini tidak…
NERACA Jakarta – Industri vape di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh meningkatnya minat…
NERACA Gabriella Praditha adalah fashion designer asal Indonesia dengan merek Gabriella Vania. Pada tanggal 14 Desember 2024 sukses melakukan…
NERACA Jakarta –Sepanjang sejarah, tidak banyak merek yang berhasil bertahan dan berkembang melewati berbagai perubahan zaman. Merek-merek ini tidak…
NERACA Jakarta – Industri vape di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh meningkatnya minat…
NERACA Gabriella Praditha adalah fashion designer asal Indonesia dengan merek Gabriella Vania. Pada tanggal 14 Desember 2024 sukses melakukan…