Berpotensi Berikan Dampak Ekonomi - Pengembangan Kota Kreatif Ditargetkan Tercapai Tahun 2014

NERACA

Jakarta - Pemerintah terus menggenjot pembentukan kota-kota kreatif yang dapat  menimbulkan efek ekonomi. Apalagi pembentukan kota kreatif itu sudah masuk dalam cetak biru (blue print) yang ditargetkan tercapai 2014.

“Pengembangan Kota Kreatif ini sudah tercantum pada Cetak Biru Ekonomi Kreatif, dan diharapkan dapat tercapai pada 2014,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat penutupan Konvensi Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2011 di Jakarta, Minggu (9/7).

Menurut Mendag, saat ini  ada beberapa kota yang akan dijadikan Kota Kreatif, antara lain Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Bali. “Sedikitnya ada 5 kota yang akan dijadikan sebagai kota kreatif,” tambahnya.

Mendag menyebut, bukan hanya sebagai kota kreatif saja, pemerintah juga ingin mengembangkan kawasan pemukiman sebagai pemukiman-pemukiman kreatif karena potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar. “Ada juga keinginan mengembangkan pemukiman kreatif, selain kota kratif,” jelas Mari lagi.

Mari mengungkap, pihaknya sudah berdialog dengan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), Walikota Denpasar IB. Rai D Mantra, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak tentang rencana tersebut.

Di tempat terpisah, Ketua Umum UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Nining Soesilo mengungkapkan, banyak orang salah paham untuk menjadi penggelut kewirausahawan apalagi para pemula. Banyak dari pekerja berwirausaha dalam skala Usaha Kecil Menengah (UKM) hanya berpikir untuk mengembangkan barang yang kreatif dan baru untuk dipasarkan, tapi tidak memikirkan pemasarannya.

Nining menambahkan, ada banyak kesalahpahaman pandangan seorang wirausahawan. Salah satu kesalahpahaman, seorang wirausahawan adalah hanya pandai dalam membuat inovasi, tapi harus pandai memasarkannya juga. “Salah paham belajar entrepreneurship adalah belajar membuat. Pertanyaannya ada dua, pinter buat atau pinter jual? Pinter jualnya ini yang penting,” terangnya.

Adik kandung Sri Mulyani ini mengatakan kesalahpahaman lainnya tentang inovasi dari seorang wirausaha tidaklah harus berasal dari kalangan teknisi. Inovasi pun harus berasal dari inovasi penjualan, inovasi pendistribusian, dan juga inovasi keuangan. “Banyak orang-orang teknik membuat produk, tapi tidak bisa dijual. Harusnya juga ada inovasi lain, inovasi marketing, delivery, financing,” jelasnya.

Perusahaan yang berskala kecil, imbuh Nining, memang memiliki inovatif yang lebih besar. Kebanyakan dari perusahaan tersebut adalah pemasar pertama produk baru di pasaran. "Perusahaan kecil lebih inovatif, seringkali yang pertama menawarkan produk baru mereka ke pasaran," ujarnya.

Kesalahpahaman lainnya yang dianggap Nining tentang kewirausahawan adalah kebanyakan orang berpikir seorang wirausahawan berdagang karena harus tumbuh, padahal kewirausahawan itu adalah sebuah dinamika.

Nilai Transaksi

Sementara itu, Euis Saedah, Direktur Jendral Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian menyatakan, selama empat hari perhelatan Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI), nilai transaksi yang dihasilkan mencapai Rp 35 miliar.

Dalam tahun ini, PPKI dipenuhi lebih dari 800 stan produk dalam negeri yang sangat kreatif. Pengunjung yang datang kurang sekitar 65 ribu orang atau meningkat 30 % dibanding tahun 2010 lalu yang hanya dikunjungi 50 ribu orang.

“Nilai transaksinya diperkirakan lebih dari Rp 35 miliar, dan bisa bertambah lagi karena transaksi hari terakhir belum dihitung,” katanya saat penutupan PPKI 2011.

Menurut  Euis, sampai saat ini ada 3,8 juta unit IKM  di seluruh Indonesia yang dibina Kementerian Perindustrian. “Saat ini berbagai upaya dilakukan oleh Ditjen Industri Kecil Menengah untuk memajukan perindustrian kecil dan menengah,” ungkapnya

Euis menambahkan, produk kreatif Indonesia mampu meningkatkan kontribusi terhadap PDB nasional dari 30% naik menjadi 40% dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mampu menyerap lebih dari 60% tenaga kerja.

Dia juga menerangkan bahwa  transaksi terbesar terjadi di zona pendidikan yakni lebih dari 85 %. Ini merupakan efek dari akan kebutuhan sekolah. Selain itu, di zona pakain tenun dan batik transaksinya juga termasuk besar. “Transaksi di zona pendidikan berupa mobil yang dirancang mahasiswa untuk perkebunan, nilainya mencapai Rp 29 miliar,” tuturnya.

Penyelenggaraan PPKI tahun ini, imbuh Euis, dikonsentrasikan menjadi tiga kegiatan, yakni pameran, konvensi, dan gelar seni budaya. Semuanya mendapat antusias positif dari masyarakat.

“Konvensinya dikhususkan untuk memperluas jaringan dan menumbuhkan creativepreneur. Ternyata pengunjung konvensi ini mengalami kenaikan 137% dibanding tahun lalu, pengunjungnya tahun ini sebanyak 13.500 orang,” paparnya

Ia juga menyatakan bahwa industri film nasional tumbuh begitu besar. “Pada tahun 2007 lalu, di PPKI cuma ada satu stan, sekarang jadi satu hall, itu tumbuh bisa 10 kali lipat dan sudah ada beberap negara asing yang mengapresiasi film animasi indonesia untuk di negaranya.

Karena, sambung Euis, pihaknya optimis industri kreatif Indonesia akan berkembang pesat di masa depan.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…