Dongkrak Daya Saing Buah Lokal, Tata Niaga Buah Harus Dibenahi

NERACA

Jakarta - Kementerian Perdagangan harus melakukan pembenahan tata niaga buah guna meningkatkan daya saing buah lokal di pasar dalam negeri. Selama ini buah lokal kalah bersaing dari buah impor di pasar dalam negeri karena mata rantai yang panjang.

“Tata niaga buah lokal perlu dibenahi. Potong mata rantai niaganya,” kata Menteri Pertanian Suswono dalam acara Jalan dan Sepeda Santai dalam rangka program kampanye Gemari Buah Lokal di Jakarta, Minggu.

Menurut Mentan, dari segi kualitas sebenarnya buah lokal tidak kalah dengan buah impor, apalagi produk yang didatangkan dari luar umumnya sudah berbulan-bulan disimpan setelah masa panen. Sedangkan buah lokal umumnya masih segar dan baru dipanen, sehingga kualitasnya bisa dijamin lebih bermutu.

Mentan mengakui, langkah pembenahan tata niaga pasar buah dalam negeri berada di tangan Kementerian Perdagangan, namun demikian Kementerian Pertanian juga akan melakukan berbagai upaya untuk membantu pemasaran buah yang diproduksi petani.

“Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian yakni dengan mengembangkan pasar-pasar tani di berbagai daerah,” ujarnya.

Dia menambahkan, melalui pasar tani, maka petani selaku produsen bisa langsung memasarkan produknya kepada masyarakat, sehingga mampu memotong mata rantai distribusi yang panjang. “Dengan memotong mata rantai ini maka harga buah lokal bisa lebih murah,” ujarnya.

Sementera itu, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menyatakan impor buah nasional hanya 3,5% dibandingkan produksi dalam negeri pada 2010. Tahun lalu, produksi buah nasional 19,03 juta ton sedangkan impor hanya 667 ribu ton, sementara ekspor buah Indonesia 276 ribu ton.

Gemar Buah Indonesia

Dalam kesempatan itu, Pemerintah meluncurkan program "Gemar Buah Indonesia" untuk makin meningkatkan konsumsi buah lokal di pasar domestik. Peluncuran gerakan "Gemar Buah Indonesia" ditandai dengan "belah" miniatur buah durian oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Pertanian Suswono dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto.

Mentan berharap program "Gemar Buah Indonesia" mampu meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap buah lokal yang memiliki kualitas tak kalah dengan buah impor. “Kami ingin melalui gerakan ini, masyarakat makin menggemari buah lokal di tengah membanjirnya buah impor,” tuturnya.

Menteri Pertanian menambahkan, gerakan itu juga akan didukung langkah-langkah lanjutan seperti perbaikan kualitas, memperpendek mata rantai produksi dan perdsagngan buah sehingga petani buah mendapat harga yang bagus, konsumen mendapatkan harga terjangkau.

Kampanye "Gemar Buah Indonesia" akan dilaksanakan sepanjang 2011-2012 dengan beberapa program mengusulkan Hari Jumat sebagai Hari Buah Nasional, advokasi konsumsi buah lokal di lembaga-lembaga negara, instansi pemerintah, industri makanan dan minuman, hotel, katering, dan retail.

Kampanye juga bertujuan mendorong penerapan standar nasional Indonesia (SNI) buah Indonesia, penerapan standar kualitas bagi buah impor, mendorong kebijakan fiskal terhadap buah lokal Indonesia melalui pengenaan bea masuk lebih tinggi bagi buah impor, mendorong pemerintah memperbaiki tata niaga dan infrastruktur produksi dan perdagangan buah.

Kampanye juga mendorong lahirnya wirausaha baru petani dan pedagang buah lokal Indonesia dengan berbagai program.

Kegiatan yang didukung alumni Institut Pertanian Bogor itu, juga mendorong pengembangan kebun buah terdaftar pada Direktorat Jenderal Hortikultural Kementerian Pertanian yang berjumlah sekitar 2000 kebun dan sudah menerapkan "Good Agriculture Practice" agar lebih berdaya saing bisnis dan menjadi inkubator bisnis bagi wirausaha baru bidang produksi dan perdagangan buah lokal.

Gelaran tersebut juga bertujuan menjembatani program pengembangan wirausaha buah dengan BUMN terkait serta mengoptimalkan lembaga-lembaga penelitian dan institusi pendidikan untuk mendorong kemitraan dan penguatan program pembentukan wirausaha baru di bidang produksi dan perdagangan buah.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…