NERACA

Jakarta – Ikasila (Ikatan Keluarga Sipil Universitas Pancasila) dan The HUD (Housing Urban & Development) Institute akan bekerjasama melakukan kajian untuk pengembangan sejumlah kota baru di 10 kawasan koridor utama di seluruh Indonesia.

“Pengembangan kota bau itu untuk mengatasi tingginya backlog perumahan yang sudah mencapai angka 13,6 juta unit,” kata Ketua Umum The HUD Institute, Zulfi Syarif Koto disela penandatanganan MOU antara HUD Institute dan Ikasila akhir pekan lalu di Jakarta. 

Menurut Zulfi, pembangunan rumah, khususnya rumah rakyat bukan hanya menjadi beban pemerintah saja, tapi juga menjadi pemikiran masyarakat dan pengusaha serta dunia akademis.

“Sebagai organisasi alumni sarjana teknik sipil, Ikasila diharapkan bisa berperan aktif menyumbangkan pemikiran serta sumbang saran,” kata Zulfi Koto usai menyampaikan pengarahan dalam Kongres Nasional Pertama Ikasila.

Ir. Untung Waluya, Ketua Ikasila menambahkan, dengan jumlah anggota sarjana teknik sipil yang tersebar di seluruh Indonesia, Ikasila berjanji akan proaktif memberikan pemikiran, kaijian terhadap pengembangan kota baru dan mencari solusi backlog perumahan yang saat ini sudah sangat besar.

“Bahkan ke depan kami bukan hanya melakukan kajian semata, tapi juga solusi aktif dalam bentuk penerapan langsung,” tutur Untung.

Melalui kerjasama dengan The HUD Institute, Untung Waluya akan mendorong seluruh anggota  Ikasila, memberikan sumbang saran dan pemikiran yang dituangkan dalam bentuk kajian pengembangan kota baru dan mengatasi backlog perumahan.

Bahkan, tidak tertutup kemungkinan Ikasila akan ikut aktif menjadi anggota konsorsium dalam mengembangkan kota baru sesuai MOU yang sudah dilakukan antara REI dengan Kantor Kementerian Perumahan Rakyat. Dalam mengatasi backlog perumahan, akan disikapi olah Ikasila dan The HUD Institute dengan mencari solusi yang tepat.

Dalam MOU tersebut, kedua pihak juga sepakat akan melakukan sejumlah kajian seputar perumahan rakyat, infrastruktur dan pengembangan perkotaan.

Tidak hanya itu, guna menciptakan rumah layak huni yang terjangkau, Ikasila dan The HUD Institute juga akan melakukan sejumlah kajian seputar bahan bangunan yang efisien, kuat dan harga yang terjangkau. 

Dalam Kongres Nasional I ini, Ikasila menyatakan, siap mendukung kebijakan pemerintah dalam menyediakan rumah murah untuk rakyat dan mendorong program percepatan pembangunan kota baru dalam mengatasi backlog perumahan.

“Penyediaan rumah dengan harga yang terjangkau dan pengembangan kota baru sesuai program kantor menpera, akan menjadi sasaran target anggota Ikasila yang kini tersebar di seluruh Indonesia dan banyak berprofesi sebagai pengembang dan kontraktor,” kata Untung Waluya.