BPS MENGUNGKAPKAN: - Pertumbuhan Kuartal I Tembus 5,11 Persen

Jakarta-Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen di kuartal I-2024 ini. Adapun penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia itu adalah industri pengolahan, dan pertumbuhan ini juga merupakan yang tertinggi sejak 2019 untuk kategori pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.

NERACA

Menurut Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti, pertumbuhan ekonomi yang positif ini ditopang oleh kinerja perekonomian domestik yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi 5,11 persen kali ini juga memperpanjang tren pertumbuhan stabil di kisaran 5 persen dalam beberapa waktu terakhir.

"Secara year on year, ekonomi triwulan I-2024 tumbuh 5,11 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya ini merupakan pertumbuham triwulan I tertinggi sepanjang periode 2019-2024," ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (6/5).  

Amalia mengatakan, industri pengolahan menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi terbesar dengan 0,86 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan kuartal IV-2023. "Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan I 2024, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 0,86 persen. Sumber pertumbuhan dari industri pengolahan ini lebih besar dari triwulan IV-2023 namun lebih kecil dari triwulan I-2023," tutur dia.

Selain industri pengolahan tadi, Amalia mencatat kontribusi lainnya. Seperti dari sektor konstruksi dengan 0,73 persen, pertambangan dengan sumber pertumbuhan 0,68 persen, serta perdagangan dengan 0,60 persen.

Secara rinci, industri pengolahan tumbuh stabil ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dan permintaan luar negeri. Diantaranya, industri makanan dan minuman tumbuh 5,87 persen didukung oleh pertumbuhan permintaan domestik untuk produk makanan dan minuman selama ramadan dan persiapan menjelang lebaran. "Industri logam dasar tumbuh 16,57 persen didorong oleh pemingkatan permintaan luar negeri seperti produk logam dasar besi dan baja," kata Amalia.

Selanjutnya, industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh 8,01 persen sejalan dengan peningkatan permintaan di pasar domestik dan luar negeri.

Berikutnya, untuk lapangan usaha konstruksi tercatat tumbuh solid seiring dengan pembangunan proyek infrastruktur baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun pelaku usaha swasta. "Pertumbuhan ini tentunya sejalan dengan realisasi belanja modal pemerintah untuk konstruksi serta peningkatan produksi dan penjualan semen yang juga meningkat," ujarnya.

Lalu, sektor pertambangan pertambangan dan penggalian tumbuh signifikan ditopang oleh permuntaan domestik dan luar negeri. Misalnya, pertmabangan bijih logam tumbuh 34,36 persen didukung oleh peningkatan pertumbuhan bijih tembaga untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri. "Pertambangan batu bara dan lignit tumbuh 9,72 persen seiring dengan peningkatan konsumsi domestik dan ekspor batu bara," ujarnya.

Serta, Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobik dan sepeda motor tumbuh positif seiring peningkatan produksi domestik dan impor. Pertumbuhan ini didukung juga oleh momen ramadan dan persiapan lebaran yang ditujukan dengan tumbuhnya indeks ritel.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia positif di kuartal I-2024 ini. Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,11 persen pada Januari-Maret 2024, atau meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023. "Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.288,3 triliun, PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.112,9 triliun, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 bila dibandingkan dengan triwulan I 2023 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 5,11 persen," kata Amalia.

Sementara itu, jika dilihat dari pertumbuhan kuartalan, ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 0,83 persen. Amalia menegaskan, hal ini masih masuk pada pola yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. "Bila dibandingkan triwulan IV 2023 atau secara Q-to-Q, ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 terkontraksi sebesar 0,83 persen," ujarnya.

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 akan berada di atas 5 persen, meskipun di tengah dinamika ketidakpastian global.

"Di tengah dinamika ketidakpastian global, kinerja ekonomi domestik masih cukup resilien. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2024 diperkirakan akan tetap di atas 5 persen dan menguat dibandingkan triwulan IV-2023," kata Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), secara daring, Jumat (3/5).

Sri Mulyani menilai, pertumbuhan ekonomi yang positif tersebut ditopang oleh permintaan domestik yang masih tetap kuat, baik dari sisi rumah tangga, pemerintah, dan Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT).

"Seiring dengan penyelenggaraan Pemilu yang menyebabkan beberapa belanja memang harus dilakukan front loading. Juga kebijakan APBN dengan menaikkan gaji ASN dan pensiunan, serta pemberian Tunjangan Hari Raya dengan Tunjangan Kinerja 100 persen memberikan dukungan kepada belanja atau daya beli masyarakat," ujarnya.

Menkeu juga optimistis investasi juga akan tumbuh positif yang ditopang oleh pembangunan Proyek Strategis Pemerintah di berbagai daerah, serta dengan adanya aktivitas properti swasta yang merupakan dampak dari insentif pemerintah.

"Kinerja ekspor diperkirakan masih belum kuat sejalan dengan moderasi harga komoditas dan lemahnya permintaan global. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diperkirakan tetap berada di sekitar 5 persen," ujar Sri Mulyani.

Adapun seiring dengan hal tersebut, KSSK mengumumkan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada kuartal I-2024 masih dalam kondisi yang terjaga. Hal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.

Pengangguran Rendah

Selain itu, BPS mencatat masih ada 7,2 juta orang pengangguran hingga Februari 2024. Angka penduduk yang tak terserap pasar kerja tersebut dikatakan lebih rendah dari tingkat pengangguran sebelum pandemi Covid-19.

Menurut Amalia, jumlah angkatan kerja per Februari 2024 mencapai 149,38 juta orang atau bertambah sekitar 2,75 juta orang. Namun, jumlah tersebut tak sepenuhnya terserap oleh pasar kerja, sehingga menyisakan sejumlah orang yang menanggur.

"Dari angkatan kerja tersebut tidak semua terserap di pasar kerja. Sehingga terdapat pengangguran sebanyak 7,20 juta orang. Dibandingkan tahun lalu, pada bulan Februari 2024 jumlah penganguran berkurang sebanyak 0,79 juta orang atau turun sebesar 9,89 persen," tutur Amalia.

Jika dilihat dari sisi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Amalia mencatat, 7,2 juta orang yang menganggur tadi setara dengan TPT sebesar 4,82 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari TPT per Februari 2023 lalu dengan 5,45 persen atau 7,99 juta orang.

Bahkan, menurut dia, angka tersebut juga tercatat lebih remdah dari TPT sebelum pandemi Covid-19 yang dihimpun pada Februari 2020. Pada saat itu, BPS mencatat TPT tercatat  4,94 persen. "Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dan bahkan lebih rendah dibandingkan dengan tingkat pengangguran sebelum pandemi covid 19 dimana pada Februari 2020 sebesar 4,94 persen," ujarnya. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

DIRJEN BEA CUKAI ASKOLANI: - Pengawasan Ketat Atasi Barang Impor Ilegal

Jakarta-Dirjen Bea Cukai Askolani mengungkapkan alasan ketatnya pengawasan sekaligus penindakan yang dilakukan Bea Cukai atas barang impor ilegal maupun bermasalah.…

Satgas Sebut UU Cipta Kerja dalam Tahap Perbaikan

NERACA Jakarta - Satgas UU Cipta Kerja menyampaikan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja saat ini dalam tahap perbaikan dengan tujuan agar berbagai…

MENTERI KESEHATAN DAN DIRUT BPJS KESEHATAN SEPAKAT: - Sistem KRIS Tidak Hapus Kelas BPJS

Jakarta-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti kompak menegaskan kehadiran KRIS (Kamar Rawat Inap…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

DIRJEN BEA CUKAI ASKOLANI: - Pengawasan Ketat Atasi Barang Impor Ilegal

Jakarta-Dirjen Bea Cukai Askolani mengungkapkan alasan ketatnya pengawasan sekaligus penindakan yang dilakukan Bea Cukai atas barang impor ilegal maupun bermasalah.…

Satgas Sebut UU Cipta Kerja dalam Tahap Perbaikan

NERACA Jakarta - Satgas UU Cipta Kerja menyampaikan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja saat ini dalam tahap perbaikan dengan tujuan agar berbagai…

MENTERI KESEHATAN DAN DIRUT BPJS KESEHATAN SEPAKAT: - Sistem KRIS Tidak Hapus Kelas BPJS

Jakarta-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti kompak menegaskan kehadiran KRIS (Kamar Rawat Inap…