Inggris Jajaki Berinvestasi di KEK

NERACA

London – Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengundang para investor dan pelaku usaha di Inggris untuk menjajaki peluang kerja sama dan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia  dan menjadi mitra dalam membangun ekosistem bisnis yang dinamis dan inklusif.

Indonesia dengan lingkungan bisnis yang kondusif, merupakan mitra yang kuat dan andal bagi perusahaan-perusahaan Inggris yang ingin memperluas jaringan bisnis.

"Indonesia berkomitmen untuk menyediakan kepastian berusaha yang diperlukan untuk investasi yang sukses di Indonesia. Selain itu, forum ini juga menjadi kesempatan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang beroperasi di KEK untuk memperluas jaringan dan menjajaki peluang kerja sama dengan  perusahaan-perusahaan Inggris dalam hal teknologi, manufaktur, logistik, dan layanan lainnya," ujar Jerry, usai menghadiri Indonesia Special Economic Zone (SEZ) Business Forum terkait  KEK Indonesia di London, Inggris, belum lama ini.

Jerry pun memperkenalkan potensi investasi yang ditawarkan KEK kepada para investor dan pelaku  usaha di Inggris. Diharapkan ini akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Inggris, serta membuka peluang baru bagi investasi dan perdagangan bilateral yang berkelanjutan.

Seperti diketahui, sejak tahun 2009, KEK telah memberikan dampak ekonomi di berbagai bidang, mulai dari serapan tenaga kerja, pemberdayaan masyarakat sekitar, pemberdayaan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), peningkatan aktivitas ekonomi, peningkatan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) daerah dari aktivitas usaha di KEK, hingga terbentuknya pusat-pusat perekonomian baru di wilayah.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, yang juga Ketua Pelaksana KEK, menekankan pentingnya meningkatkan exposure melalui sosialisasi dan pemberitaan mengenai prospek dan dampak positif serta berbagai capaian KEK, sehingga mampu menjadikan KEK sebagai salah satu destinasi investasi yang menarik bagi para investor.

“Dari sekian banyak tugas dan program yang dipercayakan ke kami, salah satunya terkait dengan masalah kawasan. Pengembangan kawasan ini menjadi salah satu andalan Pemerintah di dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun menarik investasi. Karena itu, kita diskusi, seberapa penting ini untuk terus dikomunikasikan, tidak hanya ke publik, masyarakat luas, yang lebih penting adalah ke investor dan calon investor,” ujar Susiwijono.

Kehadiran KEK tentunya diharapkan dapat membangun kemampuan dan daya saing ekonomi pada level nasional melalui sektor-sektor strategis yang bernilai tambah. Berkembangnya jumlah KEK di Indonesia sejalan dengan kebutuhan investasi yang tinggi. Saat ini, terdapat 20 kawasan yang telah ditetapkan sebagai KEK, yakni terdiri dari 10 KEK Industri, 9 KEK Pariwisata, serta 1 KEK Kesehatan dan Pariwisata.

Implementasi fasilitas dan kemudahan di KEK yang semakin lancar diberikan, terbukti memberikan dampak positif pada daya saing KEK sebagai destinasi investasi. Secara kumulatif, KEK telah mencatatkan nilai investasi sebesar Rp140 triliun dan menyerap 86.273 tenaga kerja dari 318 pelaku usaha. Selain sebagai pengungkit daya saing, implementasi fasilitas kemudahan di KEK juga memberikan dampak signifikan pada peningkatan optimalisasi berusaha bagi pelaku usaha di KEK.

Susiwijono menyampaikan bahwa banyaknya jenis dan jumlah kawasan strategis di Indonesia juga berpotensi menyebabkan bias informasi di masyarakat dan bahkan dapat membuat pemahaman yang tidak sama antar Kementerian/Lembaga. Oleh karena itu, harmonisasi dan sinkronisasi sangat diperlukan, termasuk juga penetapan kriteria dan target yang jelas. Selain itu, beberapa kawasan juga mempunyai fasilitas/insentif yang beririsan, sehingga perlu dilakukan penajaman sasaran.

Selanjutnya, Susiwijono mengungkapkan bahwa peran penting seluruh stakeholders termasuk media tanah air sangatlah dibutuhkan. Tanpa komunikasi publik yang tepat dan harmonis, berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah melalui KEK tidak akan memberikan hasil maksimal, terlebih apabila sudah muncul stigma tertentu di masyarakat. gro

 

 

BERITA TERKAIT

DIRJEN BEA CUKAI ASKOLANI: - Pengawasan Ketat Atasi Barang Impor Ilegal

Jakarta-Dirjen Bea Cukai Askolani mengungkapkan alasan ketatnya pengawasan sekaligus penindakan yang dilakukan Bea Cukai atas barang impor ilegal maupun bermasalah.…

Satgas Sebut UU Cipta Kerja dalam Tahap Perbaikan

NERACA Jakarta - Satgas UU Cipta Kerja menyampaikan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja saat ini dalam tahap perbaikan dengan tujuan agar berbagai…

MENTERI KESEHATAN DAN DIRUT BPJS KESEHATAN SEPAKAT: - Sistem KRIS Tidak Hapus Kelas BPJS

Jakarta-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti kompak menegaskan kehadiran KRIS (Kamar Rawat Inap…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

DIRJEN BEA CUKAI ASKOLANI: - Pengawasan Ketat Atasi Barang Impor Ilegal

Jakarta-Dirjen Bea Cukai Askolani mengungkapkan alasan ketatnya pengawasan sekaligus penindakan yang dilakukan Bea Cukai atas barang impor ilegal maupun bermasalah.…

Satgas Sebut UU Cipta Kerja dalam Tahap Perbaikan

NERACA Jakarta - Satgas UU Cipta Kerja menyampaikan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja saat ini dalam tahap perbaikan dengan tujuan agar berbagai…

MENTERI KESEHATAN DAN DIRUT BPJS KESEHATAN SEPAKAT: - Sistem KRIS Tidak Hapus Kelas BPJS

Jakarta-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti kompak menegaskan kehadiran KRIS (Kamar Rawat Inap…