Hari Pendidikan dan Mahasiswa

 

Oleh : Diana Triwardhani, PhD, Dosen FEB UPN Veteran Jakarta

 

      Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk meningkatkan mobilitas sosial dan ekonomi. Hari pendidikan tahun 2024 ini sudah memasuki tahun yang ke 65 sejak ditetapkannya pada tahun 1959. Apakah dunia pendidikan sudah memenuhi semua harapan masyarakat ? khususnya yang terkait dengan pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, dari segi sistem maupun hasil lulusan?

Meskipun pemerintah telah meningkatkan akses ke pendidikan, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti kesenjangan antara kualitas pendidikan di perkotaan dan pedesaan, kurangnya fasilitas pendidikan, dan keterbatasan akses terhadap pendidikan tinggi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Point terakhir ini yang masih banyak terjadi, keterbatasan pada masyarakat yang berpenghasilan rendah

      Contoh konkret yang ada adalah adanya permasalahan yang banyak menjerat para mahasiswa terkait soal pembayaran UKT (uang kuliah tunggal) pada kampusnya, karena saat ini dengan adanya UU yaitu  UU 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Undang-Undang tersebut, telah mengubah status perguruan tinggi negeri sebagai badan hukum publik yang otonom atau disebut Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Yang artinya kampus diberikan hak penuh untuk melakukan komersialisasi dalam mengelola keuangan. Jadi apa saja kegiatan yang berpotensi menghasilan profit, diperbolehkan, termasuk menarik uang per semester dengan jumlah berapa juga boleh. Dengan lahirnya UU Pendidikan Tinggi tersebut, hal ini yang telah menggeser arah pendidikan di Indonesia ke privatisasi dan komersialisasi. setiap perguruan tinggi akan mematok UKT yang berbeda.

      Apa permasalahan konkret terkait pembayaran UKT ini ?  secara umum adalah ketidak mampuan para mahasiswa untuk membayar UKT tersebut. Beberapa perguruan tinggi sudah menawarkan opsi kepada para mahasiswanya, termasuk pinjaman online (pinjol) Ini jalan pintas yang ditempuh dengan melakukan pinjaman online (Pinjol) karena yang namaya pinjol ini memang menawarkan proses yang cepat dan mudah untuk mendapatkan dana pinjaman, seringkali tanpa jaminan atau persyaratan yang rumit. Sehingga mahasiswa dapat membayar UKT.

      Namun akibat pinjol ini tidak sedikit para mahasiswa yang terjerat kasus, karena mahasiswa akan mengalami utang berlipat ganda: seorang mahasiswa yang meminjam uang dari pinjol untuk keperluan sehari-hari atau keperluan mendesak mungkin menemukan dirinya terjebak dalam lingkaran utang yang berkepanjangan karena suku bunga yang tinggi dan biaya tambahan yang dikenakan oleh pinjol. Akibatnya, jumlah utang dapat dengan cepat berlipat ganda dan sulit untuk dilunasi.

Selain itu adanya tindakan penagihan yang agresif: beberapa pinjol telah terlibat dalam tindakan penagihan yang agresif, termasuk mengancam atau menyalahgunakan mahasiswa yang gagal membayar tepat waktu. Hal ini dapat menyebabkan tekanan mental dan emosional yang signifikan bagi mahasiswa, serta mempengaruhi kinerja akademik mereka. Selain itu keuangan yang tidak stabil: mahasiswa sering memiliki pendapatan yang terbatas dan tidak stabil, membuat mereka rentan terhadap kesulitan keuangan.

Pinjaman online dapat menjadi daya tarik cepat untuk mengatasi kebutuhan mendesak, tetapi tanpa perencanaan keuangan yang baik, mereka dapat memperburuk masalah keuangan mahasiswa. Atau juga pemakaian yang tidak produktif: Beberapa mahasiswa mungkin menggunakan dana pinjaman online untuk keperluan yang tidak produktif, seperti gaya hidup mewah atau konsumsi barang mewah. Ini dapat menyebabkan penumpukan utang yang tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh dari penggunaan dana tersebut. Dan juga tidak memahami persyaratan kontrak, mahasiswa seringkali kurang berpengalaman dalam urusan keuangan dan mungkin tidak sepenuhnya memahami persyaratan kontrak pinjaman online.

      Mereka dapat terjebak dalam hutang yang tidak terduga atau terbebani dengan biaya tambahan karena ketidakpahaman mereka terhadap ketentuan pinjaman. Selain itu adanya penyalahgunaan data pribadi: Beberapa pinjol telah terlibat dalam penyalahgunaan data pribadi mahasiswa. Mereka mungkin mengakses kontak, informasi keuangan, atau informasi pribadi lainnya tanpa izin, dan menggunakan informasi tersebut untuk keuntungan mereka sendiri atau untuk tindakan penagihan yang tidak etis. Juga adanya  ancaman kekerasan: Ada kasus di mana pinjol menggunakan ancaman kekerasan fisik terhadap mahasiswa yang gagal membayar utang mereka tepat waktu. Ancaman semacam ini dapat menyebabkan ketakutan dan stres yang berlebihan pada mahasiswa, bahkan mengancam keamanan mereka.

     Terlepas dari itu semua, dalam banyak kasus, memang pinjaman online dapat menjadi solusi yang bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengatasi kebutuhan mendesak atau mendanai pendidikan mereka. Namun, penting bagi mahasiswa untuk mempertimbangkan dengan cermat risiko dan konsekuensi dari setiap pinjaman yang mereka ambil, serta mencari alternatif lain seperti beasiswa, bantuan keuangan dari institusi pendidikan, atau pekerjaan paruh waktu untuk mengurangi kebutuhan akan pinjaman. Semuanya tidak mudah, tetapi tetap harus dijalani, jangan putus kuliah di tengah jalan, jangan putus asa, semangat terus para mahasiswa, tetap berjuang. Selamat Hari Pendidikan.

BERITA TERKAIT

World Water Forum 2024 di Bali Solusi Nyata Atasi Krisis Air Dunia

  Oleh : Hadi Atmaja, Pemerhati Lingkungan Hidup Air menjadi salah satu kebutuhan utama bagi umat manusia. Tidak ada air…

Seluruh Pihak Berperan Penting Sukseskan Penyelenggaraan WWF 2024

Oleh : Davina G, Pengamat Lingkungan Hidup   Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 (WWF) 2024 diharapkan tidak…

WWF ke-10 Ungkap Strategi Atasi Krisis Air Dunia

  Oleh : Ahmad Rahmawan, Pemerhati Lingkungan   Indonesia siap menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali…

BERITA LAINNYA DI Opini

World Water Forum 2024 di Bali Solusi Nyata Atasi Krisis Air Dunia

  Oleh : Hadi Atmaja, Pemerhati Lingkungan Hidup Air menjadi salah satu kebutuhan utama bagi umat manusia. Tidak ada air…

Seluruh Pihak Berperan Penting Sukseskan Penyelenggaraan WWF 2024

Oleh : Davina G, Pengamat Lingkungan Hidup   Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 (WWF) 2024 diharapkan tidak…

WWF ke-10 Ungkap Strategi Atasi Krisis Air Dunia

  Oleh : Ahmad Rahmawan, Pemerhati Lingkungan   Indonesia siap menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali…