Indonesia Hasilkan 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Rp5 Triliun - DI HANNOVER MESSE 2024

NERACA

Jerman – Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh di dunia tersebut tahun ini, target partisipasi tersebut sukses tercapai dengan terjalinnya tiga belas kerja sama industri baru dengan nilai hingga lebih dari Rp5 Triliun.

Plt. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko S.A Cahyanto mengungkapkan, “terjalinnya 13 perjanjian kerja sama industri baru ini adalah langkah signifikan menuju arah pembangunan industri yang berkelanjutan.”

Menyoroti relevansi kesepakatan dengan visi pembangunan industri masa depan, Eko menyatakan, kesepakatan dari Hannover Messe dan program kegiatan bersama yang sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0 dapat mendukung percepatan transformasi teknologi 4.0 dan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) industrinya.

Tiga belas perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani sampai hari ketiga Hannover Messe 2024, di antaranya TechnoGIS dan FRAUNHOFER IPK untuk kolaborasi penelitian dan pengembangan pemantauan hutan kebakaran. Kemudian, dengan AI Drone, TechnoGIS dan Preneu Co., Ltd untuk distribusi dan pengembangan pemetaan drone di Indonesia dan Asia. Selanjutnya, perjanjian kerja sama antara Wuhan Geosun Navigation Technology dan Geomars mengenai distribusi LiDAR untuk pemetaan 3D.

Dua kesepakatan lainnya merupakan kerja sama antara Solusi247 dengan MetalogikaGMbh untuk proyek pembuatan produk embedded system dan outsourcing, serta perjanjian kemitraan strategis antara Techbros dengan Seeed Technology Co., Ltd. Selain itu, Nusantara Capital Authority juga melakukan penandatanganan dua letter of intent (LoI) dengan ATMI IGI dan Solinatra BV sebagai langkah awal untuk menjalin kerja sama lebih lanjut.

Sebelumnya, lima kesepakatan telah ditandatangani pada saat pembukaan Paviliun Indonesia, Senin (22/4) lalu, yang disaksikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di antaranya kerja sama pada sektor daur ulang limbah untuk kawasan industri di Kepulauan Riau, penandatanganan kerja sama antara Ecadin dengan TUV Nord, PT Stechoq Robotika dengan Beckhoff untuk pengembangan learning system dan medical grade ventilator, PT Stechoq Robotika Indonesia dengan Noyatech untuk pengembangan produk pembelajaran, monitoring production, dan terakhir ATMI IGI Center dengan Solinatra BV.

Perjanjian kerja sama dengan nilai total lebih dari Rp5 Triliun tersebut merupakan wujud komitmen Indonesia untuk berkolaborasi dengan negara mitra lainnya dalam meningkatkan rasa saling percaya dan pengertian serta memperkuat kolaborasi demi masa depan.

Sepanjang tahun 2023, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp1.418,9 Triliun, melampaui target yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp1.400 Triliun (data BKPM). Angka tersebut merupakan rekor tertinggi dalam 30 tahun terakhir dengan sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar investasi asing langsung (FDI).



Kembalinya Indonesia berpartisipasi pada Hannover Messe di tahun 2024 ini merupakan salah satu upaya untuk menunjukkan potensi dan peluang besar dalam industri berkelanjutan maupun industri maju.

“Indonesia memperkuat langkahnya dalam menarik perhatian para investor dan menawarkan potensi besar bagi kerja sama yang saling menguntungkan. Untuk itu, pemerintah memperkuat dukungannya terhadap inisiatif-inisiatif yang dapat mendorong pertumbuhan sektor industri,” jelas Eko

Di Hannover Messe 2024 Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pun mengungkapkan bahwa pembangunan sektor industri memerlukan strategi yang tepat untuk dapat menerima dan mengantisipasi perubahan oleh globalisasi ekonomi dan perkembangan teknis. “Maka, Business Forum ini diselenggarakan untuk memperoleh beragam masukan maupun kerja sama yang bermanfaat,” ungkap Agus.

Indonesia mendorong kolaborasi dengan negara mitra lainnya guna meningkatkan rasa saling percaya, pengertian, serta memperkuat kerja sama demi masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Untuk itu, Pemerintah berkomiten terus mendukung sektor Industri dalam upaya penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif serta berkelanjutan pada proses produksinya, sehingga dapat menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian lingkungan hidup yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Ignatius Warsito mengungkapkan, partisipasi ini juga dilakukan dalam rangka peningkatan ekspor, investasi, dan kerjasama industri serta branding atas posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia dan pemain manufaktur global. Hannover Messe merupakan platform internasional terpenting dan ajang bergengsi bagi tranformasi industri.

BERITA TERKAIT

Triwulan I-2024, Industri Kulit, Alas Kaki dan Tekstil Tumbuh Positif

NERACA Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki serta Industri Tekstil dan Pakaian Jadi tumbuh positif pada triwulan pertama…

WWF Ke-10 Kedepankan Kerja Sama yang Saling Menguntungkan

NERACA Bali – World Water Forum (WWF) Ke-10 akan diselenggarakan di Bali 18-25 Mei 2024 mendatang dan akan dihadiri puluhan…

Pelaku Industri Kerajinan dan Fesyen Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pelaku industri kerajinan dan fesyen untuk mengangkat potensi wastra Indonesia seperti tenun dan batik yang memiliki berbagai…

BERITA LAINNYA DI Industri

Triwulan I-2024, Industri Kulit, Alas Kaki dan Tekstil Tumbuh Positif

NERACA Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki serta Industri Tekstil dan Pakaian Jadi tumbuh positif pada triwulan pertama…

WWF Ke-10 Kedepankan Kerja Sama yang Saling Menguntungkan

NERACA Bali – World Water Forum (WWF) Ke-10 akan diselenggarakan di Bali 18-25 Mei 2024 mendatang dan akan dihadiri puluhan…

Pelaku Industri Kerajinan dan Fesyen Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pelaku industri kerajinan dan fesyen untuk mengangkat potensi wastra Indonesia seperti tenun dan batik yang memiliki berbagai…