Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia
NERACA
Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT, Web2 dan Web3.
CEO fanC David Lee mengatakan, fanC merupakan proyek yang menghubungkan platform sosial dari Web2 dan Web3. Memudahkan pembuat dan pengguna untuk berkumpul. “Dengan fanC, platform ini dapat dengan mudah menghubungkan pembuat dan pengguna, membangun komunitas yang dinamis. Hal ini memastikan pembuat konten memiliki kepemilikan penuh atas kontennya,” ujarnya, seperti dikutip dalam keterangannya, Jumat (26/4).
Ini juga memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam CELEBe, aplikasi platform gulungan berdurasi pendek. Di CELEBe, terdapat sistem penghargaan yang disebut W2E (Watch to Earn) dan C2E (Create to Earn), dua fitur yang memberi penghargaan kepada pembuat konten dan pemirsa atas aktivitas mereka. 
Dengan poin yang diperoleh, pengguna dapat mengubah hadiahnya menjadi token fanC (FANC). Pendekatan ini menciptakan era baru platform sosial dengan hubungan yang lebih kuat antara pengguna dan pencipta. Hal ini juga memungkinkan perlindungan yang lebih baik terhadap hak-hak pencipta, dan lebih banyak keterlibatan dari pengguna.
David Lee menjelaskan bahwa fanC menggunakan teknologi NFT terbaru untuk iklan tertaut, memperluas jangkauan pengiklan, dan mendorong interaksi pengguna. NFT meningkatkan efisiensi periklanan, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan memperkuat efek jaringan di seluruh platform. “Dalam fanC, platform memberikan nilai tambah kepada pengiklan melalui NFT, memaksimalkan dampak iklan, meningkatkan pendapatan, dan menawarkan berbagai konten iklan,” ujarnya.
Kemudian, fanC memungkinkan otentikasi pengguna untuk aktivitas digital melalui SBT, NFT yang tidak dapat diperdagangkan. Pengguna mendapatkan SBT sebagai hadiah atas aktivitas platform mereka. Hal ini memungkinkan pembuat konten mengukur imbalan atas konten mereka dengan lebih akurat.
Sementara pengguna juga mendapat manfaat dari imbalan ini. Selain itu, pengguna pemegang SBT dapat dengan mudah mentransfer catatan mereka ke platform sosial lain saat mereka berpindah, sehingga membentuk ekosistem terpadu yang menghubungkan berbagai platform sosial.
Tak hanya itu, fanC juga menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengevaluasi pentingnya aktivitas pengguna di platform sosial dan memberikan kompensasi berupa token. Selain itu, ini mengidentifikasi pelanggaran hak cipta dan akun yang menyalahgunakan untuk mencegah penyalahgunaan token. 
Hal ini memungkinkan pembuat konten mengukur imbalan atas konten mereka secara tepat, sementara pengguna juga bisa memperoleh imbalan. Melalui pendekatan ini, fanC memperkaya pengalaman berbagai peserta di platform sosial dengan menggunakan AI.
Cara Membeli Token fanC
Token fanC juga telah diluncurkan di bursa kripto Indonesia. Menariknya, aset kripto ini juga bisa diperjualbelikan dan bisa dijadikan komoditas investasi masyarakat Indonesia. Token fanC akan dijual di Indodax pada tanggal 24 April 2024.
 
“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan eksposur dan aksesibilitasnya kepada khalayak investor dan pedagang yang lebih luas di Indonesia. “Selain itu, pencatatan di bursa yang memiliki reputasi baik dapat meningkatkan kredibilitas dan legitimasi token di mata komunitas cryptocurrency dan calon investor,” kata CEO fanC David Lee.
Mereka juga melihat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap kripto. Menurutnya, ekosistem kripto di Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan peminat yang signifikan. Pemerintah Indonesia membuat stimulus terhadap mata uang kripto, dengan kejelasan peraturan yang masih terus berkembang. “Meskipun ada upaya untuk mengatur dan memantau aktivitas kripto untuk mencegah penyalahgunaan dan melindungi konsumen, ada juga pengakuan atas potensi manfaat teknologi blockchain dan mata uang kripto bagi perekonomian,” jelasnya.
Selain itu, komunitas kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan dan diversifikasi yang pesat, dengan para peminat yang aktif berpartisipasi dalam berbagai aspek ekosistem meskipun ada ketidakpastian peraturan. “Seiring dengan terus berkembangnya komunitas kripto di Indonesia, komunitas ini memainkan peran yang semakin berpengaruh dalam membentuk masa depan keuangan digital dan teknologi blockchain baik dalam skala lokal maupun global,” ujarnya.

 

NERACA

Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT, Web2 dan Web3.

CEO fanC David Lee mengatakan, fanC merupakan proyek yang menghubungkan platform sosial dari Web2 dan Web3. Memudahkan pembuat dan pengguna untuk berkumpul. “Dengan fanC, platform ini dapat dengan mudah menghubungkan pembuat dan pengguna, membangun komunitas yang dinamis. Hal ini memastikan pembuat konten memiliki kepemilikan penuh atas kontennya,” ujarnya, seperti dikutip dalam keterangannya, Jumat (26/4).

Ini juga memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam CELEBe, aplikasi platform gulungan berdurasi pendek. Di CELEBe, terdapat sistem penghargaan yang disebut W2E (Watch to Earn) dan C2E (Create to Earn), dua fitur yang memberi penghargaan kepada pembuat konten dan pemirsa atas aktivitas mereka. 

Dengan poin yang diperoleh, pengguna dapat mengubah hadiahnya menjadi token fanC (FANC). Pendekatan ini menciptakan era baru platform sosial dengan hubungan yang lebih kuat antara pengguna dan pencipta. Hal ini juga memungkinkan perlindungan yang lebih baik terhadap hak-hak pencipta, dan lebih banyak keterlibatan dari pengguna.

David Lee menjelaskan bahwa fanC menggunakan teknologi NFT terbaru untuk iklan tertaut, memperluas jangkauan pengiklan, dan mendorong interaksi pengguna. NFT meningkatkan efisiensi periklanan, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan memperkuat efek jaringan di seluruh platform. “Dalam fanC, platform memberikan nilai tambah kepada pengiklan melalui NFT, memaksimalkan dampak iklan, meningkatkan pendapatan, dan menawarkan berbagai konten iklan,” ujarnya.

Kemudian, fanC memungkinkan otentikasi pengguna untuk aktivitas digital melalui SBT, NFT yang tidak dapat diperdagangkan. Pengguna mendapatkan SBT sebagai hadiah atas aktivitas platform mereka. Hal ini memungkinkan pembuat konten mengukur imbalan atas konten mereka dengan lebih akurat.

Sementara pengguna juga mendapat manfaat dari imbalan ini. Selain itu, pengguna pemegang SBT dapat dengan mudah mentransfer catatan mereka ke platform sosial lain saat mereka berpindah, sehingga membentuk ekosistem terpadu yang menghubungkan berbagai platform sosial.

Tak hanya itu, fanC juga menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengevaluasi pentingnya aktivitas pengguna di platform sosial dan memberikan kompensasi berupa token. Selain itu, ini mengidentifikasi pelanggaran hak cipta dan akun yang menyalahgunakan untuk mencegah penyalahgunaan token. 

Hal ini memungkinkan pembuat konten mengukur imbalan atas konten mereka secara tepat, sementara pengguna juga bisa memperoleh imbalan. Melalui pendekatan ini, fanC memperkaya pengalaman berbagai peserta di platform sosial dengan menggunakan AI.

Cara Membeli Token fanC

Token fanC juga telah diluncurkan di bursa kripto Indonesia. Menariknya, aset kripto ini juga bisa diperjualbelikan dan bisa dijadikan komoditas investasi masyarakat Indonesia. Token fanC akan dijual di Indodax pada tanggal 24 April 2024.

“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan eksposur dan aksesibilitasnya kepada khalayak investor dan pedagang yang lebih luas di Indonesia. “Selain itu, pencatatan di bursa yang memiliki reputasi baik dapat meningkatkan kredibilitas dan legitimasi token di mata komunitas cryptocurrency dan calon investor,” kata CEO fanC David Lee.

Mereka juga melihat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap kripto. Menurutnya, ekosistem kripto di Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan peminat yang signifikan. Pemerintah Indonesia membuat stimulus terhadap mata uang kripto, dengan kejelasan peraturan yang masih terus berkembang. “Meskipun ada upaya untuk mengatur dan memantau aktivitas kripto untuk mencegah penyalahgunaan dan melindungi konsumen, ada juga pengakuan atas potensi manfaat teknologi blockchain dan mata uang kripto bagi perekonomian,” jelasnya.

Selain itu, komunitas kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan dan diversifikasi yang pesat, dengan para peminat yang aktif berpartisipasi dalam berbagai aspek ekosistem meskipun ada ketidakpastian peraturan. “Seiring dengan terus berkembangnya komunitas kripto di Indonesia, komunitas ini memainkan peran yang semakin berpengaruh dalam membentuk masa depan keuangan digital dan teknologi blockchain baik dalam skala lokal maupun global,” ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Indodax Manfaatkan Film untuk Edukasi Aset Kripto

Indodax Manfaatkan Film untuk Edukasi Aset Kripto  NERACA Jakarta - Salah satu crypto exchange Indonesia, Indodax gencar melakukan edukasi terkait…

Survei VISA Ungkap Pendapatan UKM Milik Wanita Naik Sejak Adopsi Pembayaran Digital

    NERACA   Jakarta - Survei yang dilakukan Visa, perusahaan teknologi pembayaran, menunjukkan bahwa sebanyak 54 persen usaha kecil…

LPS Catat Jumlah Tabungan Diatas Rp5 Miliar Meningkat 9,14%

    NERACA   Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, jumlah tabungan dengan nominal di atas Rp5 miliar meningkat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Indodax Manfaatkan Film untuk Edukasi Aset Kripto

Indodax Manfaatkan Film untuk Edukasi Aset Kripto  NERACA Jakarta - Salah satu crypto exchange Indonesia, Indodax gencar melakukan edukasi terkait…

Survei VISA Ungkap Pendapatan UKM Milik Wanita Naik Sejak Adopsi Pembayaran Digital

    NERACA   Jakarta - Survei yang dilakukan Visa, perusahaan teknologi pembayaran, menunjukkan bahwa sebanyak 54 persen usaha kecil…

LPS Catat Jumlah Tabungan Diatas Rp5 Miliar Meningkat 9,14%

    NERACA   Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, jumlah tabungan dengan nominal di atas Rp5 miliar meningkat…