Sepanjang Triwulan I Tahun 2011 - Pertumbuhan Investasi Mampu Mencapai 27,3%

NERACA

Jakarta – Sepanjang triwulan pertama tahun 2011, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp53,6 triliun tumbuh sebesar 27,3% dari Rp42,1 triliun kuartal I 2010.

“Pertumbuhan realisasi investasi didorong peningkatan kepercayaan investor terhadap program-program pemerintah dalam menumbuhkan perekonomian nasional,” kata Deputi Bidang Perencanaan dan Pengendalian Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) M.M Azhar Lubis di Jakarta, Rabu.

Menurut Azhar, peningkatan investasi juga buah dari perbaikan iklim dan pelayanan investasi serta langkah-langkah kebijakan yang diambil pemerintah.

Ia menjelaskan, selama kuartal I 2011 total realisasi PMDN mencapai Rp14,1 triliun triliun naik 110,4% dari Rp6,7 triliun pada kuartal I 2010. Sedangkan total realisasi PMA sebesar Rp39,5 triliun melonjak 11,8% dari sebelumnya Rp35,4 triliun. “Kontribusi PMDN semakin besar pada total realisasi investasi,” ujar Azhar.

Tercatat lima investasi terbesar PMDN yaitu, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp2,7 triliun, 6 proyek), industri mineral non-logam (Rp2,4 triliun, 12 proyek), industri makanan (Rp1,7 triliun, 41 proyek), listrik, gas dan air (Rp1,6 triliun, 12 proyek), tanaman pangan dan perkebunan (Rp1,4 triliun, 54 proyek).

Realisasi PMDN berdasarkan lokasi proyek, terbesar di Jawa Timur (Rp2,5 triliun, 31 proyek), Jawa Barat (Rp2,3 triliun, 41 proyek). Selanjutnya, DKI Jakarta (Rp2,2 triliun, 7 proyek), Sulawesi Tengah (Rp1,2 triliu, 5 proyek), dan Sulawesi Selatan (Rp1,1 triliun, 10 proyek).

Sementara realisasi PMA berdasarkan sektor usaha terbesar pada pertambangan (US$ 1 miliar, 79 proyek), listrik, gas dan air (US$ 0,6 miliar, 15 proyek), transportasi, gudang dan telekomunikasi (US$ 0,5 miliar, 35 proyek), tanaman pangan dan perkebunan (US$ 0,4 miliar, 74 proyek) dan industri makanan (US$ 0,3 miliar, 61 proyek).

Lokasi investasi PMA terbesar di Jawa Barat (US$ 1,1 miliar, 180 proyek), DKI Jakarta (US$ 0,9 miliar, 183 proyek), Sumatera Selatan (US$ 0,4 miliar, 22 proyek), Papua (US$ 0,4 miliar, 9 proyek), Kalimantan Barat (US$ 0,3 miliar, 18 proyek).

Sementara itu, selama triwulan I 2011 tercatat realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia mencapai 196.906 orang, terdiri atas PMDN sebanyak 73.046 orang dan PMA sebanyak 123.860 orang.

Dibandingkan penyebaran periode yang sama, tenaga kerja tahun 1010 sebanyak 123.685 orang, maka terdapat peningkatan sebesar 59,2%.

Ia menambahkan, peningkatan investasi pada kuartal I/2011 juga sejalan dengan data Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa terjadi peningkatan arus masuk modal ke dalam negeri, peningkatan cadangan devisa, serta peningkatan peringkat investasi Indonesia.

Target Triwulan II

Dalam kesempatan itu, Azhar Lubis juga menyebut, pada triwulan II tahun 2011, BKPM menargetkan realisasi investasi penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing sekitar Rp60 triliun, naik dibanding realisasi investasi kuartal I/2011 yang tercatat Rp53,6 triliun.

“Kami memperkirakan total investasi pada kuartal II/2011 mencapai Rp60 triliun, lebih tinggi dari kuartal I/2011,” jelasnya.

Peningkatan investasi, imbuh Azhar, akan dipicu oleh seberapa besar pemerintah mampu membangun sektor infrastruktur serta pengembangan hilirisasi produk tambang, dan CPO.

Secara keseluruhan, peningkatan realisasi investasi akan didorong semakin tumbuhnya kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Tanah Air. Kepercayaan investor terhadap kebijakan dan perkembangan perekonomian nasional semakin tinggi, ditambah upaya perbaikan iklim penanaman modal yang dilakukan berkesinambangunan, serta membaiknya pelayanan perizinan dan non-perizinan baik di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

“Dengan upaya bersama dari berbagai instansi terkait diharapkan peningkatan investasi akan terus memperkuat pertumbuhan ekonomi ke depan,” ucap Dia.

Untuk mencapai target-target investasi itu, sambung Azhar, diharapkan ada percepatan realisasi pembangunan infrastruktur yang menjadi "pekerjaan rumah" pemerintah.

“Secara internal, BKPM membuat peraturan administrasi dan prosedur investasi agar lebih menarik investor untuk masuk, termasuk memfasilitasi calon investor yang akan masuk ke daerah-daerah,” ujarnya.

Realisasi Investasi Jepang

Di sisi lain, Azhar juga mengungkap, BKPM meyakini realisasi investasi Jepang di Indonesia pada 2011 tidak akan turun meskipun negara tersebut baru saja mengalami musibah tsunami.

“Hingga kini, kita tidak melihat penurunan investasi dari Jepang. Jepang pada tahun 2011 tetap masuk dalam lima besar negara investasi terbesar di Indonesia,” jelasnya.

Menurut catatan, selama tahun 2010 Jepang menduduki peringkat ke empat realisasi PMA berdasarkan asal negara dengan total investasi sebesar US$ 712,6 juta, di bawah Singapura yang berada pada urutan pertama dengan investasi US$ 5,005 miliar, disusul Inggris sebesar US$ 1,89 miliar, dan Amerika Serikat sebesar US$ 930,8 juta.

Sementara hingga triwulan I 2011 posisi Jepang berada pada urutan ke tiga dengan nilai investasi US$ 345,2 juta dengan 78 proyek, di bawah Singapura investasi US$ 1,138 miliar dengan 142 proyek, dan Amerika Serikat investasi US$ 345,2 juta dengan 24 proyek.

Sementara pada urutan ke empat ditempati British Virgin Islands menanam investasi US$ 198,3 juta dengan 30 proyek, dan United Kingdom US$ 163 juta dengan 36 proyek.

Menurutnya, investasi bersifat jangka panjang dan sudah melalui sejumlah pertimbangan. “Rencana investasi jika dibatalkan justru akan meningkatkan `cost of money` (biaya dana). Jadi kecil kemungkinan mereka mengurungkan investasinya di sini,” terang Azhar.

Harus diakui bahwa ada efek tsunami yang tercermin dari berkurangnya pasokan komponen kendaraan bermotor dari Jepang. “Namun bukan berarti mereka menutup pabriknya, akan tetapi produksinya dialihkan ke wilayah lain di sana,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…