Menperin Optimis Pasar Ban Nasional Tumbuh Signifikan

NERACA

Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan optimis melihat perkembangan pasar ban nasional yang terus mengalami pertumbuhan signifikan. Sikap optimis itu dipicu oleh masuknya investasi Hankook ke Indonesia untuk memanfaatkan peluang pasar domestik dan pasar ekspor.

“Pasar ban di Indonesia sudah captive. Masuknya Hankook akan mendorong pertumbuhan industri ban nasional sekitar 10-15%,” kata Hidayat, di Jakarta, Senin (18/4).

Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat, investasi Hankook di Indonesia dapat memicu dan menguatkan industri ban nasional. “Pemerintah sangat mendukung,” kata Menperin.

Kendati demikian, ke depannya pemerintah juga mempunyai beberapa tantangan dalam industri ban nasional, di antaranya setelah diberlakukannya ASEAN China Free Trade, sehingga harus bersaing secara kondusif. Mulai dari bahan baku sampai produksi.

Sedangkan cara untuk mengantisipasinya, upaya pertama yang dilakukan pemerintah untuk menekan ASEAN China Free Trade adalah dengan mengimplementasikan peraturan penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Upaya yang kita lakukan adalah implementasi peraturan nomor 5 tahun 95 penetapan SNI sejak 1 April 2006 yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Di samping untuk melindungi pengendara,” jelasnya.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi menambahkan, dengan data penjualan mobil yang naik bahkan mencetak rekor tertinggi pada Maret 2011, seharusnya pasar ban pasti naik.

“Populasi ban di segmen replacement itu menikmati porsi tertinggi dari total produksi. Mungkin penurunan itu kondisi musiman saja,” kata Budi.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) mengatakan, penjualan ban selama triwulan I-2011 tercatat menurun. Tren itu terjadi setiap bulan dan stok masih menumpuk di gudang pedagang.

Selama Januari-Maret 2011, imbuh Azis, kinerja penjualan sangat berat. Dia menyebut, penjualan ke dealer (sale in) memang mengalami kenaikan. Tapi, dari distributor ke end user (sale out) pada tahun ini anjlok.

“Stok di gudang-gudang menumpuk. Itu akibat pemerintah terlalu menekan inflasi sehingga tidak ada gairah pasar. Pemerintah bangga dengan kondisi makroekonomi karena surplus anggaran. Tapi, pasar tidak bergerak,” terang Aziz.

Menurutnya, penjualan ban untuk dealer dan ATPM tetap mengalami kenaikan seiring dengan pertumbuhan pasar kendaraan. APBI mencatat, penjualan ban selama Januari-Februari 2011 mencapai 8,66 juta unit atau naik dibandingkan periode sama di 2010 yang sebanyak 7,86 juta unit.

Sementara itu, penjualan pada Februari 2011 turun menjadi 4,16 juta unit dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 4,49 juta unit. Ekspor ban selama Januari-Februari 2011 naik menjadi 6,02 juta dibandingkan periode sama 2010 yakni 5,67 juta.

“Kondisi ini semakin diperparah oleh penguatan rupiah. Akibatnya, pasar dipenuhi oleh ban impor dari China dan India. Seharusnya, posisi rupiah yang ideal adalah Rp9.000 dan inflasi jangan terlalu ditekan. Kami sadar ada kebutuhan biaya anak sekolah. Tapi, kalau sale out tidak bergerak, pembayaran kepada distributor akan tertunggak. Akibatnya, pembayaran ke pabrik juga tertahan. Kalau dibiarkan, bisa-bisa pabrik tutup,” jelasnya.

Selain itu, sambungnya, kenaikan harga bahan baku karet dan minyak bumi turut menghambat penjualan. Alasannya, dengan kondisi pasar yang lesu, produsen tidak bisa menaikkan harga jual.

“Tidak ada daya beli. Nanti, akan terlihat lesunya minat ke pihak leasing. Seharusnya, pemerintah jangan terlalu jaim. Coba lihat India. Inflasinya tidak terlalu ditekan, sehingga pasarnya bergairah,” tandas Azis.

Masalah lain, lanjutnya, adalah pemberlakuan kawasan pasar bebas Asean. Sehingga produsen ban global akan berinvestasi di Vietnam dan Thailand untuk memanfaatkan tarif nol persen di kawasan regional.

“Sementara itu, kita juga kalah cepat menikmati ekspor. Pasca tsunami yang menghantam Jepang, seharusnya kita bisa memanfaatkan pasar mereka selama ini. Tapi, karena langkah aksi atase perdagangan India lebih cepat, akhirnya mereka mendahului kita menimati potensi yang ada,” ungkap Azis.

Harga Ban Naik

Presiden Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) Pieter Tanuri mengatakan, kenaikan harga karet akan mengakibatkan kenaikan harga jual ban hingga sebesar 10-15% pada Februari 2011.

Menurut Peter, dengan adanya kenaikan harga jual karet ini, maka secara otomatis harga ban pun akan mengalami kenaikan. Selain itu, Perseroan juga menargetkan akan dapat mencapai produksi ban mobil sebesar 28.500 unit dan ban motor 16 ribu per hari, sementara pada 2010 produksi ban mobil mencapai 22.500 unit, dan ban motor 16 ribu unit per hari.

Dia mengaku, dalam tahun ini menargetkan bisa memproduksi sekira 8,5 juta ban mobil dan 5,5 juta ban motor pada tahun ini, lalu pada 2012 perseroan pun berharap bisa memproduksi 10 juta ban mobil dan enam juta ban motor.

BERITA TERKAIT

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…

BERITA LAINNYA DI Industri

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

Konsumsi Energi Listrik SPKLU Meningkat 5,2 Kali Lipat - MUDIK LEBARAN 2024

NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…