NERACA

Jakarta – Indonesia hanya sanggup menyumbang 14.000 ton beras sebagai cadangan untuk ASEAN. Sebelumnya, negera-negara anggota Asean plus China, Korea dan Jepang bersepakat untuk menyiapkan cadangan beras sebanyak 720 ribu ton.

Menurut Menteri Pertanian Suswono, para Menteri Pertanian negara-negara anggota ASEAN sepakat untuk menyiapkan cadangan beras bersama sebagai bentuk investasi bersama di bidang pangan.

“Kita akan ada suatu collection bersama cadangan beras untuk suatu kondisi darurat bagi negara ASEAN plus 3 dan relatif tidak ada masalah, tinggal nanti ada penandatanganan,” ujar Mentan di Jakarta, Senin (11/4).

Mentan mengungkap, sumbangan terbesar masih diberikan oleh Jepang sebanyak 220.000 ton dan China 200.000 ton.

“Mereka rata-rata, Jepang, China, dan Korea itu di atas 200.000 ton. Negara ASEAN sendiri berbeda-beda. Indonesia 14.000 ton. Beda dengan negara-negara lain. Jepang kalau tidak salah 220.000 ton. Paling besar Jepang. Beda-beda persisnya, tapi tiga negara itu yang paling besar. Totalnya itu 720.000 ton,” jelasnya.

Rencana tersebut, imbuh Mentan, sudah diwacanakan sejak pertemuan Menteri Pertanian dan Kehutanan yaitu ASEAN Ministers of Agriculture and Forestry (AMAF) ke-31 lalu, namun belum terwujud karena Singapura belum sepakat.

Mentan mengatakan, negara-negara Asean berharap, pada AMAF ke-32 di Kamboja pada Oktober tahun ini, sudah dapat ditandangani dalam komitmen ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR).

“Nanti ini akan ditandatangani dalam AMAF, pertemuan menteri-menteri pertanian Asean+3. Plus Jepang China, dan Korea Selatan. Yaitu suatu komitmen yang kita kenal dengan nama APTERR, ASEAN+3 emergency rice reserve. Penandatangannya nanti pada pertemuan menteri-menteri pertanian ASEAN+3,” tandasnya.