Menhub : ASDP Merak Harus Evaluasi Pengaturan Kapal

NERACA

Serang - PT ASDP Merak dan pengusaha kapal diminta melakukan evaluasi pengaturan kapal-kapal yang `docking` serta pemisahan dermaga bagi kapal-kapal tertentu yang lebih cepat untuk mengatasi kemacetan di Pelabuhan Merak.

“Pengaturan jadwal `docking` diatur dengan baik, evaluasi kembali jadwalnya dengan pasti. Serta bisa juga dilakukan pemisahan dermaga khusus untuk kapal-kapal yang kecepatannya lebih tinggi,” kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi di Serang, akhir pekan lalu.

Menhub menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk mengatasai kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Merak yang terjadi akhir-akhir ini. Kemacetan tersebut karena banyaknya kapal yang `docking` atau perbaikan, sehingga kapal yang ada sekarang ini berjumlah 22 kapal tidak mampu melayani volume kendaraan yang akan menyeberang dari Jawa ke Sumatera.

“Kapal yang biasanya beroperasi ada 33 kapal, sekarang hanya 22 kapal karena 11 kapal sedang perbaikan. Ini yang menyebabkan selama ini terjadi kemacetan di Merak,” jelas Freddy.

Oleh karena itu, sambung Freddy, ia meminta kepada pihak ASDP dan swasta untuk mengevaluasi dengan baik jadwal kapal-kapal yang akan `docking`, sehingga jadwalnya bisa diatur dengan pasti agar tidak bersamaan dan tidak terlalu lama.

Selain itu, upaya yang bisa dilakukan juga dengan cara pemisahan atau `grouping` kapal-kapal yang lebih cepat agar diarahkan pada demaga tertentu, tidak disatukan dengan kapal-kapal yang kecepatannya lebih rendah, agar tidak menghambat kapal yang lebih cepat masuk ke dermaga.

“Kapal-kapal yang agak cepat bisa digrupkan mejadi satu kelompok untuk diarahkan pada dermaga khusus contohnya di dermaga lima atau empat,” tutur Menhub.

Upaya lain yang akan dilakukan dalam mengantisipasi kemacetan tersebut, imbuh Menhub, yakni dengan penambahan dermaga baru serta pembangunan `Break Water` yang rencananya akan dilaksanakan pada 2013. Selain itu juga dengan menambah kapal-kapal baru, baik dari Kementerian Perhubungan, PT ASDP dan juga pihak swasta sekitar empat hingga enam kapal.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…