NERACA
Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berupaya mendongkrak rasio elektrifikasi di kawasan Indonesia Bagian Timur dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Pada tahun 2011, elektrifikasi di wilayah itu ditargetkan mencapai 71% dengan merealisasikan 370.000 pelanggan baru
Direktur Operasi Indonesia Timur PLN, Vickner Sinaga menyatakan, dalam tahun ini PLN berharap tingkat ketersediaan listrik di Indonesia Timur akan mencapai di atas 70% atau meningkat sekitar 56% dibanding saat ini
“Secara keseluruhan, sebanyak 1,1 juta pelanggan di Indonesia Timur yang harus mendapatkan sambungan listrik dalam tahun ini,” kata Vickner di Jakarta, akhir pekan lalu.
Namun, imbuh Vickner, untuk tahun 2011 PLN menargetkan sebanyak 340.000 pelanggan dilayani dengan PLTS meliputi 120.000 sambungan di Nusa Tenggara Timur (NTT), 120.000 Nusa Tenggara Barat (NTB), 100.000 pelanggan di luar NTB dan NTT, dan 30.000 pelanggan baru pada sekitar 100 pulau terluar. Selebihnya sekitar 730.000 sambungan akan disediakan melalui jaringan listrik yang tersedia dari pembangkit yang sudah ada di kawasan itu.
Vickner menjelaskan, pelanggan yang akan disambungi listrik akan memperoleh peralatan berupa satu unit panel tenaga surya yang mampu menyediakan daya 20 Megawatt.
Pelanggan juga memperoleh tiga unit lampu SEHEN (super hemat energi) masing-masing tiga watt, kabel, dan tiang besi dengan harga total seluruh perangkat tersebut senilai Rp3,5 juta.
Dengan demikian dana yang dibutuhkan PLN untuk menyediakan listrik tenaga surya terhadap 340.000 pelanggan baru tersebut mencapai sekitar Rp840 miliar, sedangkan untuk listrik pada 100 pulau dibutuhkan dana sekitar Rp900 miliar berupa PLTS komunal.
“Untuk membiayai PLTS sebesar Rp750 miliar dananya sudah tersedia, sedangkan selebihnya akan diperoleh dari hasil efisiensi yang dilakukan PLN pada tahun ini seperti biaya perjalanan, biaya kesehatan karyawan PLN, termasuk dari hasil penghematan penggunaan listrik di kantor-kantor PLN,” terang Dia.
Menurutnya, untuk dapat menikmati listrik PLTS tersebut pelanggan dikenakan tarif sebesar Rp35.000 per bulan dengan syarat setelah pelanggan menyetorkan dana sebesar Rp500.000 sebagai deposit yang disimpan di Bank Nusa Tenggara Timur.
Minat masyarakat untuk memperoleh sambungan listrik dinilai sangat tinggi karena akan lebih menguntungkan dibanding menggunakan lampu petromax yang membutuhkan biaya bahan minyak tanah.
Dia menambahkan, PLN akan menanggung seluruh investasi pengadaan perangkat panel surya. Biaya penyediaan perangkat PLTS ini tergolong murah sekitar Rp3,5 juta, dibanding membangun jaringan baru dari pembangkit sekitar Rp8 juta per pelanggan. “Perangkat PLTS ini memiliki daya tahan hingga sekitar 20 tahun,” ucapnya.
Vickner berpendapat dengan investasi tersebut PT PLN akan mencapai titik impas sekitar delapan tahun. “Namun yang penting dari program penyediaan 370.000 pelanggan baru tersebut, PLN Indonesia Timur dapat menghemat penggunaan listrik dari pembangkit yang ada sekitar 440 kilowatt,” tandas Dia.
Saat ini baru lima propinsi yang memiliki rasio elektrifikasi di atas 70% meliputi Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
Sedangkan pada 10 propinsi rasio elektrifikasinya masih sangat rendah atau kurang dari 60%. “Bahkan Propinsi NTT dan NTB pada tahun 2010 masih berkisar 31%. Ini yang akan kita percepat agar bisa mencapai hingga 71%,” jelas Vickner.
NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…
NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…
NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…
NERACA Jakarta – Guna memanjakan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik EV (Electric Vehicle), 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum…