Dongkrak Penyerapan Beras, Bulog Maksimalkan UPGB - BPS : Harga Gabah Dari Petani Turun

NERACA

Jakarta – Sepanjang Maret 2011, harga rata-rata gabah kualitas kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami penurunan sekitar 10,77% atau menjadi Rp3.046,72 per kilogram dibandingkan dengan harga pada Februari 2011.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, harga rata-rata GKP di tingkat penggilingan pada Maret 2011 juga turun 10,76% menjadi Rp3.105,84 per kilogram. “Harga turun karena masa panen raya sudah tiba,” kata Rusman di Jakarta, akhir pekan lalu.

Data BPS menunjukan, harga gabah tertinggi di tingkat petani sebesar Rp7.000 per kilogram pada gabah varietas Siam Unus kualitas GKP di Kebupaten Kapuas (Kalimantan Tengah) sedang yang terendah Rp2.150 per kilogram pada gabah varietas Ciherang di Kabupaten Pandeglang (Banten).

Sementara di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Rp7.100 per kilogram pada gabah varietas Siam Unus di Kabupaten Kapuas (Kalimantan Tengah) dan yang terendah Rp2.250 per kilogram pada varietas IR64 di Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur).

Dibandingkan dengan harga pada Februari, pada Maret 2011 rata-rata harga gabah kualitas kering giling (GKG) juga turun sebesar 2,02% menjadi Rp3.887,84 per kilogram di tingkat petani dan turun 1,43% menjadi Rp3.972,17 per kilogram di tingkat penggilingan.

Kepala BPS mengatakan, meski terjadi penurunan namun menurut hasil observasi harga sebagian besar gabah di tingkat petani masih sama dengan atau lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP).

Menurut hasil observasi, kasus harga gabah kualitas GKP lebih rendah dari HPP di tingkat petani hanya 18,29% dan di tingkat penggilingan 17,84%.

Maksimalkan UPGB

Sementara itu, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perum Bulog Jawa Tengah, Hari Susetyo menyatakan, Perum Bulog mengambil kebijakan untuk memaksimalkan Unit Pengolahan Gabah dan Beras (UPGB) dan satuan tugas Bulog untuk membeli gabah guna meningkatkan penyerapan dalam negeri.

Hari mengakui, harga gabah dan beras di pasar yang masih lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) mempengaruhi tingkat pembelian gabah petani oleh Bulog.

“Selain itu kondisi panen padi di wilayah Jawa Tengah yang berlangsung lebih awal dibandingkan propinsi lain juga menjadi tantangan,” katanya saat bertemu dengan Forum Wartawan Bulog, di Tegal, akhir pekan lalu.

Dia mengungkap, pada awal panen Februari lalu, posisi stok beras di pasar sedang defisit karena selama Oktober-Januari berlangsung paceklik, akibatnya panen yang terjadi pada Februari lebih banyak diserap pasar.

Untuk itu, imbuh Hari, Bulog menyiapkan strategi khusus agar tetap bisa membeli gabah dan beras sehingga target pengadaan bisa tercapai antara lain memaksimalkan UPGB dan Satgas Bulog yang mana untuk Jawa Tengah ada 22 UPGB di 19 lokasi.

“UPGB kita gerakkan semua dan dimanfaatkan agar penyerapan tetap terjadi. Jadi semua instrumem digerakkan,” ujarnya.

Strategi lainnya agar bisa menyerap gabah dan beras sebanyak-banyaknya adalah memotong mata rantai perdagangan beras, salah satunya mengubah kebiasaan petani dari menjual gabah kering panen (GKP) menjadi gabah kering giling (GKG).

Untuk itu, menurut Hari, Bulog memberikan insentif kepada petani dengan harga GKG Rp3.345/kg di pintu gudang. “Oleh arena itu daripada menjual GKP yang hanya Rp2.700/kg, petani akan lebih untung menjual dalam bentuk GKG,” terang Dia.

Hitung-hitunganya, jika petani harus menjemur gabah selama lima hari untuk mendapatkan GKG, maka dengan biaya pengeringan Rp50/kg/hari biaya yang keluar hanya Rp250/kg/hari. Artinya biaya produksi GKG hanya Rp2.950/kg (Rp2.700 ditambah Rp250). “Dengan harga beli GKG sebesar Rp3.345, petani tetap mendapatkan keuntungan lebih dari cukup,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…