AC Indonesia Kena Aturan Dumping Turki

NERACA

Jakarta – Produk Air Conditioning (AC) Indonesia yang diekspor ke Turki kena aturan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) sebesar 25% atau sama seperti yang dikenakan kepada China.

Dalam situs Kementerian Perdagangan (Kemendag), Senin (28/3), otoritas Dumping Turki melalui Communique Nomor 2011/3 dan Official Gazette Nomor 27805 mengumumkan keputusan pengenaan BMAD Circumvention terhadap impor produk AC Indonesia.

Namun bukan hanya Indonesia, Turki juga menerapkan aturan dumping terhadap produk dari Vietnam, Filipina, dan Pakistan.

Pemerintah Turki melalui Undersecretariat of the Prime Ministry of Foreign Trade (DTM) memulai penyelidikan (inisiasi) Anti Dumping Circumvention terhadap produk Air Conditioners dengan HS. 8415.10.90, 8415.81, 8415.90 pada tanggal 25 Juli 2009. Tuduhan ini merupakan dampak dari pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap China sejak tanggal 11 Oktober 2007 sebesar 25%.

Dalam notifikasinya, Turki menerangkan bahwa pengenaan terhadap RRT tersebut tidak efektif dan menyebabkan terjadi kenaikan impor dari negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, Indonesia, Filipina, Pakistan, dan Mesir.

Perusahaan Indonesia yang dituduh melakukan praktek Circumvention oleh Pemerintah Turki adalah PT Changhong Elektrindo Utama dan PT Arisamandiri Pratama. Bersama Indonesia, terdapat 4 (empat) negara lainnya yang dituduh melakukan Circumvention yaitu Vietnam, Filipina, Pakistan, dan Mesir. Mesir akhirnya dikeluarkan dari tuduhan tersebut karena tidak terbukti.

Sementara itu, Direktorat Pengamanan Perdagangan (DPP) Kementerian Perdagangan menyebut telah melakukan koordinasi dengan para pihak terkait dan berupaya memberikan informasi dan memfasilitasi perusahaan tertuduh dalam melakukan pembelaan, namun perusahaan tertuduh tidak bersikap kooperatif dengan tidak melakukan pengisian kuesioner dari DTM secara lengkap.

Turki merupakan pasar yang cukup potensial bagi Indonesia walaupun bukan merupakan negara tujuan utama seperti China, Thailand dan Malaysia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Trademap, ekspor Indonesia ke Turki untuk AC dengan HS. 8415.10 pada tahun 2008 mencapai US$ 583.000 dan menurun di tahun 2009 senilai US$ 288.000.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…