NERACA

Jakarta – Pasokan produksi kendaraan mobil merk Jepang untuk pasar Indonesia masih aman sampai April 2011 mendatang. Namun setelah itu, kalangan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) masih harus menunggu perkembangan lagi.

“Produksi untuk Maret dan April akan aman, tetapi setelah April masih menunggu perkembangan,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Sudirman MR di Jakarta, Kamis.

Hal itu, ujar Sudirman, karena banyak perusahaan otomotif Jepang yang saat ini masih berkonsentrasi menyelamatkan para karyawan dan anggota keluarga pegawainya yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami di Negeri Sakura tersebut.

Menurutnya, untuk Bulan Mei dan seterusnya, berbagai ATPM  Jepang yang berada di Indonesia masih menunggu informasi dari perusahaan "principal"-nya masing-masing.

Sudirman mengatakan bahwa berbagai ATPM tersebut juga masih belum bisa menentukan berapakah jumlah "potential loss" yang terhitung akibat dari bencana yang melanda Jepang.

Menurut Sudirman, anggota Gaikindo masih belum menentukan apakah target penjualan kendaraan bermotor pada tahun 2011 ini akan mengalami perubahan atau tidak setelah peristiwa tsunami.

“Kami belum bisa mengetahui dampaknya, tetapi kami berharap angka 800 ribu kendaraan dapat tercapai,” terangnya.

Pada awal tahun sebelum terjadi peristiwa tsunami, Gaikindo optimis penjualan kendaraan bermotor pada 2011 dapat mencapai 850.000 kendaraan, sedangkan perkiraan pesimistis adalah 700.000 kendaraan.

Menurut Sudirman, pihaknya juga belum dapat informasi dari masing-masing ATPM terkait dengan apakah terdapat perubahan target penjualan atau tidak setelah tsunami melanda Jepang. “Kami belum bisa menentukan untuk masing-masing merk. Kalau sudah dapat kejelasan baru kita bisa sampaikan dampaknya,” tuturnya.

Dia juga menyebut, pasar Indonesia untuk penjualan kendaraan bermotor pada periode bulan Januari dan Februari 2011 masih dalam keadaan bagus.

Wakil Presdir PT Astra Daihatsu itu juga menyebut, untuk produksi pabrik Daihatsu tidak terganggu karena pabriknya terletak di daerah yang tidak terkena dampak langsung dari tsunami seperti di Osaka dan Kyoto.

Hal senada juga disampaikan oleh masing-masing ATPM seperti Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk Bambang Subijanto, Deputy Associate Director Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) Kristijanto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Djoko Trisanyoto, dan Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yohannes Nangoi.

Selain kondisi pabrik yang dinilai tidak terlalu parah akibat dampak gempa, para petinggi ATPM itu menyatakan, terdapat potensi gangguan terhadap pasokan bahan baku untuk beberapa komponen perakitan mobil.

Hal ini karena sebagian bahan baku berasal dari daerah terdampak bencana dan dikirim tidak hanya kepada pabrik komponen di Jepang tetapi juga di pabrik yang terdapat di kawasan ASEAN.

Mereka juga menyatakan masih melakukan upaya konsolidasi secara menyeluruh dengan pihak perusahaan "principal" di Jepang.

Mobil non-Jepang

Sementara itu, Presiden Direktur Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Jongkie D Sugiarto mengatakan, meski bencana gempa dan tsunami berpengaruh kepada industri otomotif asal Jepang, tetapi belum tentu kendaraan non-Jepang dapat secara seketika menggantikan peran mobil Jepang di pasar Indonesia.

"Mobil non-Jepang belum tentu bisa menggantikan merk Jepang yang terkena musibah ini," kata Jongkie.

Ia memaparkan, meski terdapat peluang dari kendaraan merk luar Jepang, tetapi antara mobil Jepang dan non-Jepang dinilai memiliki jenis kendaraan dan fungsi yang berbeda-beda.

Jongkie juga menuturkan, pihaknya selaku pemegang merk kendaraan dari Korea menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas bencana yang menimpa Jepang.