Indonesia Berpotensi Jadi Basis Produksi Negara Maju - Mendag : Jangan Andalkan Ekspor Bahan Baku

NERACA

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai lebih dari 6% dan masuk dalam kelompok negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) melampaui nilai US$ 1 triliun. Ditambah dengan jumlah populasi yang besar, Indonesia berpotensi untuk dijadikan sebagai basis produksi negara-negara maju. Menteri Perdagangan Republik Indonesia Gita Wirjawan mengatakan Indonesia merupakan negara emerging market yang sangat menarik untuk menjadi tujuan investasi.

Dia mengungkapkan Asia Timur tidak hanya dapat menyeimbangkan kembali (rebalance) perekonomian global, tapi ke depan wilayah ini juga akan berpengaruh besar atas perkembangan ekonomi dunia secara keseluruhan. Pentingnya meningkatkan konektivitas di wilayah Asia Timur untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

Dalam hal ini, Gita menghimbau agar negara-negara anggota ASEAN memanfaat Master Plan on ASEAN Connectivity agar terhubung satu sama lain. Selain itu, dia menggarisbawahi perlunya mengantisipasi penurunan harga minyak dunia yang akan mengakibatkan penurunan harga komoditas dunia. “Untuk dapat tetap tumbuh, sebaiknya kita tidak lagi mengandalkan ekspor bahan mentah, melainkan harus mulai mengekspor produk yang bernilai tambah,” tegasnya melalui keterangan tertulis yang diterima Neraca, Jum’at (1/6).

Pada acara World Economic Forum on East Asia (WEF-EA) 2012 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, Gita mengatakan fokus perekonomian dunia akan berpindah dari kawasan barat ke kawasan timur, khususnya Asia Timur. “Dengan populasi sekitar 600 juta dan pertumbuhan daya beli konsumen yang cukup tinggi, kawasan ini mampu membuat para investor dunia lebih memilih untuk berinvestasi pada perekonomian di Asia Timur ketimbang negara tradisional,” tambahnya.

Menurut dia, yang tidak kalah penting lagi adalah kerjasama dengan mitra dialog. “Melalui kerjasama inilah, kawasan ASEAN dan Asia Timur dapat mendorong perbaikan ekonomi global dan memberikan kontribusi yang signifikan pada pertumbuhannya,” lanjutnya.

Mewakili pemerintah Indonesia, Gita menyatakan, komitmennya untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs), khususnya dalam mengurangi tingkat kemiskinan. “Pemerintah Indonesia sedang mendorong pemerataan di bidang pendidikan dan pembangunan. Salah satu contoh nyata adalah penyebaran investasi di luar pulau Jawa, yang pada Q1 2012 telah mencapai 47%,” ujarnya.

Kemudian, untuk mengurangi kemiskinan, dia juga mendukung keterlibatan perempuan dalam pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia karena perempuan Indonesia berjumlah sekitar 125 juta orang atau separuh dari total penduduk Indonesia.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…