Laba Bersih WIKA Terkoreksi Tajam 85,9%

NERACA

Jakarta – Pandemi Covid-19 yang ikut menghantam sektor infrastruktur menekan pencapaian kinerja keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Pasalnya, di tahun 2020, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp322,34 miliar atau turun 85,9% dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp2,285 triliun. Meski demikian, angka ini lebih tinggi 54,81% dari  target laba bersih perubahan guna penyesuaian dari dampak pandemik Covid-19.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, kinerja itu ditopang penjualan sebesar Rp16,54 triliun. Kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari sektor infrastruktur dan gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh sektor industri, energi & industrial plant serta properti.”Kami ingin memastikan bahwa kondisi WIKA tetap sehat dimana langkah yang kami ambil adalah melakukan proses bisnis yang adaptif dan tangguh bertahan di tengah pandemi. Sebagai kontraktor, WIKA pun membangun komunikasi aktif dan berusaha untuk menselaraskan kepentingannya dengan kepentingan pemilik proyek. Dengan demikian, schedule maupun progress proyek tetap terjaga dan meminimalisasi terjadinya cost over run,”kata Agung.

Dirinya menambahkan, kondisi keuangan Perseroan terbukti tetap sehat yang tercermin lewat arus kas positif dari aktivitas operasinya sebesar Rp141,28 miliar, walau berada di tengah pandemi Covid-19. Sementara itu, lanjut dia, di tahun 2021, perseroan menargetkan untuk memperoleh kontrak baru sebesar Rp40,12 triliun dengan target perolehan kontrak di tangan (order book) sebesar Rp115,02 triliun."Proyek-proyek tersebut menjadi modal produksi hingga beberapa tahun mendatang, sehingga dengan kapasitas yang ada sekarang, WIKA akan terus tumbuh. Kami yakin dengan menjalankan protokol pencegahan Covid-19 dan perilaku hidup sehat, target yang telah ditetapkan bisa tercapai dan melanjutkan torehan berbagai prestasi,” pungkas Agung.

Tahun ini, WIKA menargetkan laba bersih Rp1,05 triliun atau naik hampir 4 kali lipat. Untuk menopang target tersebut, lanjutnya, kontrak baru yang diincar sepanjang tahun 2021 senilai Rp40,1 triliun atau naik 2 kali lipat dari pencapaian tahun 2020. Dengan rincian, kontrak dari lini industri senilai Rp7,7 triliun, infrastruktur dan bangunan sebesar Rp18,13 triliun. Sedangkan dari lini usaha energi dan pembangkit listrik dibidik sebesar Rp5,6 triliun dan properti sebesar Rp2,4 triliun.

Tahun ini, perseroan telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp3,05 triliun. Nantinya belanja modal akan digunakan sebagian besar untuk penyertaan pada entitas-entitas terasosiasi yang sudah berjalan. Selain itu, kata Mahendra, perseroan siap melunasi obligasi global bertajuk Komodo Bond yang akan jatuh tempo pada akhir bulan ini.

Perseroan, telah menyiapkan dana pelunasan Komodo Bond senilai Rp5,4 triliun pada akhir bulan ini.“Terkait pelunasan global bond yang jatuh tempo, kami sudah siapkan dananya dari penerbitan obligasi dan sukuk tahap satu, bridging loan, dan dari kas perusahaan sendiri,” kata Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya.

BERITA TERKAIT

Pacu Pertumbuhan Investor, BEI Gelar CMSE

Dorong pertumbuhan investor, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan rangkaian kegiatan literasi dan inklusi pasar modal di berbagai daerah Indonesia…

Perluas Jaringan Digital - Sinergi Andalan Bidik Pertumbuhan Bisnis 30%

NERACA Jakarta -Torehkan kinerja positif di tahun 2024, mendorong PT Sinergi Andalan Prima Tbk (INET) mematok pertumbuhan bisnis lebih agresif…

Meski Laba Turun, Puri Sentul Komit Bagi Dividen

NERACA Jakarta-Emiten properti dan hotel,  PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) menetapkan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp 1,17 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Pacu Pertumbuhan Investor, BEI Gelar CMSE

Dorong pertumbuhan investor, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan rangkaian kegiatan literasi dan inklusi pasar modal di berbagai daerah Indonesia…

Perluas Jaringan Digital - Sinergi Andalan Bidik Pertumbuhan Bisnis 30%

NERACA Jakarta -Torehkan kinerja positif di tahun 2024, mendorong PT Sinergi Andalan Prima Tbk (INET) mematok pertumbuhan bisnis lebih agresif…

Meski Laba Turun, Puri Sentul Komit Bagi Dividen

NERACA Jakarta-Emiten properti dan hotel,  PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) menetapkan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp 1,17 miliar.…