Pemerintah Siap Rebut Pasar Perikanan Dunia

NERACA

 

Jakarta - Sebagai sebuah negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia serta memiliki keanekaragaman hayati laut terbesar (mega marine biodiversity) di muka bumi, pemerintah mengaku terus mempromosikan potensi laut Indonesia dan merebut peluang pasar produk perikanan di dunia internasional.

Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Andha Fauzie Miraza, mengatakan, pihaknya tengah giat membangun hubungan dan jejaring kerja sama internasional serta semua unsur yang terkait di dalamnya. “Saya berharap potensi sektor kelautan dan perikanan Indonesia dapat menjadi arus utama pertumbuhan ekonomi nasional dalam mendukung keamanan pangan,” kata dia pada perhelatan akbar Expo 2012 Yeosu, Korea Selatan, seperti dikutip dari siaran pers KKP, Senin (21/5).

Dia menjelaskan, keikutsertaan Indonesia dalam ajang ini juga bertujuan untuk mengangkat isu-isu kelautan ke kancah internasional serta dalam upaya memperkuat kapasitas Indonesia sebagai suatu bangsa yang tidak bisa dipisahkan dari sumberdaya alam yang ada, khususnya sumberdaya kelautan. Dalam kesempatan tersebut, Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap kebijakan baru pembangunan ekonomi nasional, blue economy, yang memerlukan inovasi, teknologi, dan pengetahuan sehingga sektor ini meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “Dalam blue economy terdapat tiga pilar yang harus berjalan secara terintegrasi, yaitu ekosistem, ekonomi dan sosial,” sambung Andha.

Karena itu, salah satu cara membangun sektor kelautan dan perikanan yakni dengan menarik para investor luar negeri agar mau menanamkan investasinya di sektor pariwisata bahari. Tak hanya itu, melalui partisipasi Indonesia pada pameran skala dunia ini akan memperkuat peran kebijakan politik kelautan Indonesia. Di samping itu, KKP menekankan pentingnya keikutsertaan Indonesia dalam mengangkat konservasi sumberdaya kelautan dan pengembangan teknologi kelautan.

Pameran berskala international yang diperkirakan dapat menampung hingga 8 juta pengunjung ini,  diikuti lebih dari 130 negara. Adapun tujuan pameran ini adalah untuk mengajak manusia agar dapat membina hubungan yang harmonis dengan laut dan ekosistem secara keseluruhan. Sehingga pameran internasional itu sangat potensial bagi pasar produk Indonesia yang memang memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara lain. Sehingga tepat bila dikatakan ajang ini sebagai jendela bagi Indonesia  yang dikenal memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan kaya dan beranekaragam, agar dapat mendongkrak pemasaran produk unggulan kelautan dan perikanan yang dihasilkan sektor kelautan dan perikanan.

Pameran berskala internasional ini juga dapat sebagai akses terhadap informasi pasar, teknologi, dan modal, sehingga Indonesia mampu memenuhi permintaan pasar khususnya pasar global. Selain itu, Pemerintah Indonesia akan bekerja sama melalui badan-badan riset di Indonesia dengan para pakar internasional yang memungkinkan untuk melakukan alih teknologi dan konsolidasi nasional, demi mengembangkan kapasitas dan kepakaran bidang kelautan di seluruh tanah air. “Indonesia juga berharap usai pelaksanaan expo ini, kerjasama kelautan Indonesia dengan dunia internasional, khususnya dengan Korea Selatan akan semakin meningkat,” ucap Fauzi.

Selain itu, pada Expo Yeousu 2012 di Korea Selatan diharapkan akan melahirkan Yeousu Declaration bersama komunitas international sebagai bentuk penegasan terhadap kesepakatan bersama untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Indonesia sendiri memiliki posisi sebagai produsen hasil perikanan sekaligus juga konsumen produk perikanan dunia.

Posisi Indonesia sebagai negara konsumen besar ini, dengan penduduk yang saat ini sekitar 240 juta orang, adalah pasar potensial bagi berbagai produk dunia, termasuk produk perikanan. Oleh karena itu, jaminan mutu dan peningkatan nilai tambah produk menjadi salah satu kunci dalam memenangkan persaingan di era perdagangan global. Produk perikanan nasional harus memiliki kualitas yang baik dan seragam, juga produk harus tersedia secara teratur, berkesinambungan dan dapat disediakan secara massal.

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…