Mudahkan Pengembang Cari Modal - DPD REI DKI Targetkan Lima Anggotanya IPO

NERACA

Jakarta –Dorong pertumbuhan emiten di pasar modal, Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta mengajak anggotanya yang merupakan perusahaan pengembang untuk memanfaatkan secara optimal pendanaan di pasar modal. "Padahal industri properti adalah industri yang padat modal. Karena itu, kami mengajak dan mendorong anggota REI, khususnya perusahaan yang merupakan anggota REI DKI Jakarta untuk lebih maju dan berkembang dengan cara mencari pendanaan alternatif melalui pasar modal," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI DKI Jakarta, Arvin Iskandar di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, saat ini kalangan pengusaha anggota REI di DKI Jakarta belum banyak memanfaatkan sarana "Go Public" untuk mendapatkan pendanaan yang lebih luas. Padahal biaya untuk IPO lebih murah dibandingkan pendanaan lainnya. Selain itu, dengan menjadi perusahaan terbuka, pengembang properti juga dapat meningkatkan ekuitas, nilai tambah, citra perusahaan, hingga profesionalisme.

Kata Arvin, dengan menjadi perusahaan go publik, nantinya kalangan perbankan dan institusi keuangan lainnya juga dapat lebih mengenal dan mengetahui kondisi perusahaan. "Karena transparansi yang dipublikasikan di website dan dari annual report sehingga pemberian pinjaman relatif lebih mudah, lebih murah, dan ini dapat menambah struktur permodalan kami," ucap Arvin.

Menurutnya, baru ada 60-70 perusahaan properti di seluruh Indonesia yang tercatat di BEI. Masih ada 6.000 pengembang properti anggota REI yang belum menjadi perusahaan terbuka. Oleh karena itu, DPD REI DKI Jakarta sendiri mendorong setidaknya lima pengembang properti berbasis di Jakarta untuk go public pada tahun ini.

Arvin menuturkan, selama ini sebagian besar perusahaan anggota REI di DKI Jakarta permodalannya masih sangat bergantung kepada dana jangka pendek, lewat perbankan atau modal sendiri dalam melakukan ekspansi usaha. Padahal, lanjutnya, ada sumber-sumber pendanaan jangka panjang lain yang bisa dipilih di pasar modal seperti saham, sukuk, obligasi dan instrumen di pasar modal lainnya.

Menurut Arvin, ketika pasar menurun, harus diakui bahwa apabila perusahaan ingin ekspansi usaha atau memperpanjang kredit di perbankan cukup sulit.”Dengan go public, maka akses pendanaan jangka panjang di pasar modal akan terbuka sehingga perusahaan semakin berkembang. Tata kelola perusahaan juga akan lebih baik. Kami juga mendorong BEI mensosialisasikan, bagaimana agar kemudian anggota REI di DKI Jakarta tertarik," kata Arvin.

Kegiatan Go Public Workshop yang diselenggarakan DPD REI DKI Jakarta dan BEI dengan tema " Optimalisasi Pertumbuhan Perusahaan melalui Go Public" menyajikan beberapa materi diantaranya adalah potensi perusahaan lewat go public, strategi dan persiapan go public, persaingan keuangan dan audit go public succes story' go public. Sejumlah pembicara hadir dari BEI, kantor akuntan publik dan perusahaan penjamin emisi.

DPD REI DKI Jakarta dengan 400-an perusahaan akan terus melakukan sosialisasi kepada anggotanya agar tertarik melantai di bursa.”Saya yakin pengusaha anggota REI yang tertarik. Tinggal bagaimana DPD REI DKI Jakarta dan BEI terus mensosialisasikan agar mereka tertarik," ujar Arvin.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…