LPDB Sebut KUD Tani Jaya Jadi Koperasi Percontohan

NERACA

Mojokerto - Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Jaya di Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur, menjadi contoh bagi koperasi lain di Jawa Timur dalam berupaya memperoleh permodalan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Tak salah bila KUD Tani Jaya diminta LPDB-KUMKM melakukan pembinaan bagi KUD lainnya untuk mengajukan proposal pengajuan pinjaman/pembiayaan ke LPDB-KUMKM. Bahkan, lembaga yang dipimpin Braman Setyo ini, menyambut positif niatan KUD Tani Jaya untuk mengumpulkan KUD se Kabupaten Mojokerto.

"Saya berencana mengumpulkan KUD se-Kabupaten Mojokerto April mendatang. Saya berharap, pertemuan tersebut dapat menemukan solusi bagi mereka untuk menjalankan usahanya dengan lebih baik tanpa kesulitan permodalan. Saya berterima kasih pada LPDB-KUMKM yang selama ini sudah banyak membantu kami," ujar Ketua KUD Tani Jaya, Suyanto, usai menerima kedatangan Direktur Utama LPDB-KUMKM, Braman Setyo, di kantor KUD Tani Jaya, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

KUD Tani Jaya, merupakan salah satu koperasi yang mendapat pinjaman dana bergulir LPDB-KUMKM tahun 2019 lalu sebesar Rp1 miliar. Dana tersebut, diperuntukkan bagi pemenuhan ketersediaan pupuk bagi petani anggota KUD Tani Jaya.

“Omzet kami Rp5 miliar, SHU (Sisa Hasil Usaha) yang diperoleh terakhir sebesar Rp800 juta. Sementara untuk simpan pinjam, kami belum ada dana yang masuk dari bank manapun, hanya dari LPDB-KUMKM," ujar Suyanto yang sukses mengelola KUD Tani Jaya hingga bisa berhasil mengembangkan sektor usahanya.

Namun demikian, Suyanto menyarankan agar LPDB-KUMKM menjalin kerjasama dengan pabrik gula. Hal itu dimaksudkan agar pinjaman LPDB-KUMKM mendapat jaminan pengembaliannya.

"Kalau LPDB-KUMKM menginginkan dana bergulir itu aman, tentu ada cara yang bisa dilakukan. Seperti mengikuti program Pengelolaan Kredit Program Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) oleh Koperasi Unit Desa. Karena, kewajibannya akan ditanggung oleh pabrik. Sehingga pinjaman akan terjamin dikembalikan ke LPDB-KUMKM jadi nantinya ada kerjasama antara LPDB-KUMKM dengan pabrik," ujarnya lebih lanjut.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Braman Setyo menyambut positif gagasan tersebut. “Apalagi, untuk tahun ini lembaganya akan difokuskan untuk memberikan pinjaman/pembiayaan kepada koperasi, sedangkan untuk BPR dan UMKM untuk sementara dihentikan,” terang Braman.

"LPDB-KUMKM tahun 2020 sedang membuat terobosan yang selama ini tidak dilakukan karena tahun ini akan fokus melayani koperasi. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dalam rangka peningkatan pemberdayaan koperasi ke depannya," kata Braman.

Karena itu, dia berharap KUD Tani Jaya dapat menjadi motor untuk membimbing KUD-KUD yang ada di Jawa Timur untuk melakukan kegiatan termasuk pengajuan proposal pinjaman/pembiayaan dana bergulir ke LPDB-KUMKM. Menurut Braman, model jemput bola seperti ini, diharapkan akan lebih efektif dalam meningkatkan produktifitas KUD ke depan.

"Kalau kita hanya menunggu di Jakarta, tentu kami akan sulit memperoleh informasi terkait koperasi yang baik. Karena tidak sedikit koperasi yang sudah berjalan baik, informasinya belum tentu sampai ke Jakarta," ujarnya lebih lanjut.

Braman mengatakan, kegiatan yang diinisiasi KUD Tani Jaya tersebut, merupakan salah satu upaya untuk melakukan revitalisasi KUD. Karenanya, kata Braman, diharapkan KUD Tani Jaya menginisiasi untuk melakukan pertemuan-pertemuan seperti itu, dan nantinya LPDB-KUMKM akan hadir untuk menyiapkan pendanaannya.

Atas jawaban tersebut, Suyanto menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap komitmen LPDB-KUMKM yang dinilainya telah banyak membantu koperasi, tak hanya di wilayah Jawa Timur, tetapi di hampir seluruh pelosok Indonesia.

Sebelumnya, Brama pun mengatakan Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen agar LPDB punya peran penting di tahun 2020 dalam pengembangan UMKM naik kelas, karena itu yang menjadi Menteri Koperasi dan UKM komitem untuk mengangkan UMKM.

Sehingga untuk menaikan derajat program UMKM dan modernisaai koperasi serta UKM ekspor menjadi fokus Menteri Teten, karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Bahkan kontribusinya terhadap PDB hingga 60,34 persen, dan menyerap tenaga kerja mencapai 97 persen. UMKM juga memiliki daya tahan tinggi yang mampu menopang perekonomian negara saat terjadi krisis global.

“Saat ini fokus Pak Menteri  bagaimana mengembangkan UMKM, karena UMKM telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain secara kualitas UMKM kita kecil sekali, nilai ekspornya hanya 14% dibawah Vietnam yg 17% apalagi UKM China  70% . Oleh karena itu, Pak Menteri selalu menekankan dalam forum rapat bahwa pengembangan UMKM menjadi fokus utama, papar Braman

 

BERITA TERKAIT

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…