Laba Bersih BFI Finance Terkoreksi 51,53%

NERACA

Jakarta - Perusahaan pembiayaan kendaraan, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) pada akhir tahun 2019 mencatatkan laba bersih sebesar Rp711,65 miliar atau turun 51,53% dibanding periode yang sama tahun 2018 yang mencatat laba bersih sebesar Rp1,467 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sebaliknya, total pendapatan sepanjang tahun 2019 sebesar Rp5,24 triliun atau naik 4,5% dibanding periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp5,01 triliun. Adapun beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp4,14 triliun atau turun 30,59% di banding tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp3,17 triliun. Lainnya, pada catatan ekuitas tertulis Rp6,008 triliun atau turun 3,22% dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp6,203 triliun.

Sementara, kewajiban perseroan tercatat senilai Rp13,001 triliun atau mengalami peningkatan tipis dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat senilai Rp12,9 triliun.  Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp19,09 triliun atau turun tipis dibanding akhir tahun 2018 yang tercatat senilai Rp19,11 triliun. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional perseroan, tercatat sebesar Rp1,19 triliun atau membaik dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp356 miliar.

Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan bisnis dobel digit. Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono pernah bilang, guna memenuhi target pembiayaan tersebut membutuhkan dana senilai Rp 9 triliun hingga Rp 10 triliun. Dimana perseroan akan memenuhi dana tersebut dari berbagai sumber pendanaan. “Pendanaan tidak ada masalah, kita sangat solid, pendanaan kita ada dari dalam dan luar negeri. Juga dari pasar modal, semuanya terbuka. Eksisting bank kita sudah banyak, itu kita kaji juga dari obligasi dan pinjaman sindikasi juga rutin kita terbitin. Juga dari MTN luar negeri juga kita kaji. Kita sudah siap tinggal tunggu momentum saja jadi sangat beragam,” ujar Sudjono.

Dia mengaku kendati perbankan masih selektif memberikan pendanaan kepada perusahaan multifinance, BFI tidak kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank. Sudjono juga meyakinkan, BFI tidak memiliki ketergantungan pendanaan dari satu bank atau sumber pendanaan. “Walaupun kita tidak dimiliki oleh bank, tapi kita udah kerja sama sejak lama dan bagus. Ekuitas kita yang sangat besar karena rasio modal terhadap hutang kecil, di bawah dua kali. Jadi sejauh ini sangat sehat,” jelas Sudjono.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…