IKM Logam Siap Menopang Sektor Otomotif

NERACA

Kementerian Perindustrian (Kementerian Perindustrian) mengakselerasi pembangunan material center di Tegal, Jawa Tengah untuk segera mendukung ketersediaan bahan baku yang kompetitif dan kontinyu bagi para pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Hal ini sebagai upaya untuk memenuhi pasokan produksi bagi IKM logam di sentra setempat.

Guna mewujudkannya, selain menggandeng Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal, diperlukan langkah sinergi dengan industri besar dan pemasok Agen Pemegang Merek (APM) serta pelaku IKM komponen otomotif. Sebab, dari sentra IKM logam di Tegal tersebut, akan memproduksi berbagai komponen maupun aksesoris mobil dan motor sesuai standar.

“Kami melaksanakan focus group discussion untuk mempertemukan stakeholder terkait tersebut, sehingga bisa menentukan rencana kerja dan rencana pengelolaan material center dalam menyediakan bahan baku logam dan jasa logistik serta permesinan bagi IKM,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta.

Gati menjelaskan, pembangunan pusat bahan baku di Tegal merupakan salah satu wujud nyata dari perhatian dan keseriusan pemerintah bersama para pemagku kepentingan dalam upaya mendukung penguatan daya saing IKM nasional. “Maka itu, digelarnya FGD juga untuk melakukan evaluasi kinerja material center agar lebih terarah dan sinergis,” tutur Gati.

menurut Gati, adapun hasil dari pelaksanaan FGD tersebut, antara lain tersusunnya rencana kerja material center tahun 2020-2023 dan mekanisme teknis pengelolaan material center antara PT. Duta Steel Industry dengan Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia.

“Sentra IKM logam sebagai bagian dari rantai pasok industri nasional, memang perlu diperkuat. Tidak hanya dari sisi kompetensi SDM, teknologi mesin dan peralatan, promosi dan kemitraan, tetapi juga dari sisi kemudahan untuk mengakses bahan baku sehingga produktivitas dan daya saing IKM kita terus meningkat,” papar Gati.

Partisipasi pelaku IKM dalam rantai pasok industri otomotif nasional menjadi bagian penting dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Apalagi, GAIKINDO menargetkan pasar mobil di Indonesia pada tahun 2020 ini bisa tumbuh hingga lima persen dari angka penjualan di tahun 2019 lalu yang mencapai 1,03 juta unit kendaraan.

“Sebagai bagian dari rantai pasok, IKM akan terus memberikan dukungan terhadap kemajuan industri otomotif nasional melalui kemitraan yang telah terjalin antara IKM dengan industri besar maupun melalui produksi komponen aftermarket,” ucap Gati.

Sehingga Gati optimistis, upaya tersebut merupakan peluang baik bagi material center sebagai entitas bisnis untuk dapat memberikan pelayanannya, terutama dalam menyediakan bahan baku logam bagi IKM. “Dengan adanya rencana kerja dan pengelolaan yang baik dan terarah, material center di Kabupaten Tegal dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kemajuan IKM sektor otomotif di Indonesia,” tegas Gati.

Berdasarkan catatan Kemenperin, hingga saat ini, sentra produksi IKM logam di Indonesia sebagian besar tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan jumlah pelaku IKM komponen otomotif sebanyak 500 unit usaha dan menyerap tenaga kerja hingga 25 ribu orang. “Kami meyakini, peningkatan unit penjualan kendaraan roda empat dan sepeda motor, menjadi pendorong bagi penguatan IKM komponen otomotif dalam negeri,” ujar Gati.


Bina Warga Pemasyarakatan

Sehingga, Gati mengakui bahwa Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan keterampilan warga binaan pemasyarakatan agar bisa produktif menghasilkan karya-karya bernilai tinggi. Diharapkan, ketika warga binaan tersebut telah selesai menjalani masa hukumannya, bisa menjadi wirausaha industri baru khususnya di sektor industri kecil dan menengah (IKM).

“Upaya itu sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemenperin dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tujuannya untuk melakukan kegiatan peningkatan pembinaan dan bimbingan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati. 

Salah satu kegiatannya diimplementasikan melalui Bimbingan Teknis Pengembangan Wirausaha Baru IKM Sarung Goyor di Lapas Kelas IIA Slawi, Tegal, Jawa Tengah. Gati menjelaskan, Ditjen IKMA melihat potensi dan peluang bisnis yang bisa dihasilkan dari pembuatan sarung Goyor sekaligus mendukung upaya kerja sama antara pihak Lapas dengan IKM Sarung Goyor, khususnya untuk pemanfaatan tenaga kerja dan pemasaran produk barang jadi.

Sarung Goyor adalah salah satu produk tenun dari Kabupaten Tegal yang mempunyai kualitas unggulan dan menarik banyak peminat, baik dari dalam maupun luar negeri. Sarung Goyor memiliki karakter kain yang halus dengan motif yang khas karena dibuat secara manual dengan proses penenunan yang rumit.

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…