Topang Pendapatan Taksi - Blue Bird Tancap Gas Bisnis Armada Rental

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis, PT Blue Bird Tbk (BIRD) terus ekspansi dengan menambah armada baru. Dimana tahun ini, perseroan berencana menambah sekitar 200 unit taksi listrik “Pada tahun ini bakal menambah 200 unit EV taksi. Soal angkanya masih dalam proses negosiasi harga,”kata Direktur PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, selain bisnis taksi, perseroan juga memiliki lini usaha mobil rental baik harian ataupun kontrak yang prospek bisinsnya masih terbilang baik. Dimana kontribusi armada dari sisi pendapatan masih dari sisi taksi, tapi dengan adanya penambahan tipe layanan lain dari kegiatan di luar taksi juga terjadi peningkatan yang lebih banyak dari tahun ke tahun.

Menurutnya, pada awal tahun ini juga mulai banyak korporasi melakukan pengadaan untuk kendaraan operasional. BIRD juga berencana menambah armada rental. Sejauh ini BIRD memiliki 5.000 armada untuk menjalankan bisnis rental kendaraan. Hanya saja, penambahan armada rental akan mengikuti pertumbuhan permintaan dan berapa banyak kontrak baru yang dapat diraih perusahaan. “Sudah ada beberapa tender yang ada di pipeline kami,” katanya.

Dia belum dapat menyebutkan nilai kontrak yang tengah diburu tersebut, namun biasanya kontrak ini untuk jangka satu tahun hingga empat tahun. Asal tahu saja, BIRD telah mengoperasikan 29 unit mobil listrik yang terdiri dari 25 unit jenis BYD E6 dan empat unit Tesla X. BIRD juga memiliki 14 charging stations untuk menopang 29 unit mobil listrik tersebut.  Saat ini area operasi mobil listrik perusahaan meliputi Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Selain itu, lanjut Sigit, perseroan memperbesar porsi pasar premium di sektor pariwisata domestik dengan menambah dua armada Big Bird pada tahun ini. Disebutkan, perusahaan telah masuk ke bisnis bis pariwisata premium sejak 2012. Hal ini sejalan dengan rencana strategis BIRD untuk memperluas pasar dari sebelumnya menengah ke atas dan menengah ke bawah menjadi lebih premium.

Untuk layanan Big Bird memiliki total sebanyak 10 armada premium, tepatnya dua unit Big Bird Alpha Premium dan delapan unit Big Bird Bravo Premium. BIRD mencatat memiliki total 500 armada Big Bird dan menargetkan pada akhir tahun dapat menambah hingga 600 unit. Pasar yang dilirik untuk layanan premium ini memang dikhususkan di Jakarta. "Layanan premium yang baru ini kami khususkan untuk Jakarta karena market premium kami paling besar ada di Jakarta,"kata Sigit.

Pangsa pasarnya, lanjut dia masih didominasi oleh layanan wisatawan dalam negeri disusul oleh korporasi yang melakukan meeting ataupun outing. Kondisi ini membuat layanan ini berbeda bukan sebagai bus antar kota melainkan untuk perjalanan bisnis maupun pariwisata.  “Kami banyak dipakai kegiatan perusahaan, industrinya juga fokuskan ke pariwisata lokal,” jelasnya.

Penambahan armada premium ini menurut Sigit, membutuhkan nilai investasi dua kali lebih besar dibandingkan armada biasa. Namun, dia enggan memerinci nilai pastinya. Sigit menilai, jumlah yang ada masih cukup untuk menjangkau pasar premium. Pasar premium, sebutnya, memang tak terlalu besar tetapi karakteristik pelanggannya memiliki loyalitas yang cukup tinggi dalam melakukan permintaan yang berulang.

Sigit memproyeksikan pada tahun ini industri transportasi menghadapi kondisi yang cukup menantang akibat situasi global yang mengganggu seluruh kegiatan bisnis. BIRD masih harus mengevaluasi dampak tersebut terhadap kinerja perusahaan pada kuartal pertama tahun ini.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…