Bidik Pasar Timur Indonesia - Agro Yasa Lestari Pacu Produksi Aspal

NERACA

Jakarta – Geliatnya pembangunan infrastrukur jalan tol yang digarap pemerintah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS). Pasalnya, emiten yang bergerak di bidang perdagangan aspal ini akan kebanjiran permintaan aspal cukup tinggi, khususna untuk proyek jalan tol Trans Sumatera. Berangkat dari potensi pasar tersebut, perseroan menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 70 miliar.

Direktur Utama Agro Yasa Lestari, Akam mengatakan, proses pembangunan infrastruktur di jalan tol Trans Sumatera yang masih akan terus berlanjut, turut meningkatkan kebutuhan aspal. Dengan meningkatnya kebutuhan aspal, ikut berdampak pada peningkatan kinerja perseroan sebagai pemasok aspal. “Target pendapatan di tahun ini, sekitar Rp 60 miliar hingga Rp 70 miliar. Supply barang - barang kebutuhan infrastruktur seperti aspal dan Geosintetik, terutama di proyek-proyek Trans Sumatera masih akan ramai,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya menjelaskan, proyeksi laba bersih perseroan tahun ini dapat bertumbuh hingga 10%. Harapannya, lini bisnis aspal dan Geosintetik akan menopang kinerja perseroan, sambil menggenjot kinerja segmen bisnis pakan ternak. Hingga saat ini kontribusi pendapatan perseroan paling besar oleh lini bisnis aspal dengan porsi sebesar 80%, sedangkan segmen bisnis Geosintetik sebesar 20%, termasuk lini bisnis pakan ternak.

Ramainya pembangunan infrastruktur di pemerintahan Presiden Joko Widodo, ikut berdampak juga pada meningkatnya kinerja perseroan di tahun lalu. Hingga 31 Juli 2019, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 27,11 miliar naik 23,78% dibanding periode sama tahun 2018 sebesar Rp 21,90 miliar. Laba bersih perseroan tercatat naik 180,8% menjadi Rp 2,1 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 750 juta per Juli 2018.

Kata Akam, meningkatnya supply barang - barang kebutuhan proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan pemerintah yang sedang ramai juga ikut meningkatkan pendapatan perseroan. Menurutnya, untuk tahun buku 2019, perseroan memproyeksikan dapat membukukan pendapatan dua kali lipat dibanding perolehan di bulan Juli 2019. Sedangkan, laba bersih diproyeksikan akan mencapai Rp 3 miliar hingga tutup tahun buku 2019. Sampai saat ini, perseroan telah mensupplai produk aspal sekitar 15 ribu ton per tahun kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya dan swasta.

Akam menegaskan, setelah menjadi perusahaan terbuka, diharapkan secara gradual dalam lima tahun ke depan perseroan dapat menyuplai sekitar 100 ribu ton aspal per tahun. Sehingga dalam 10 tahun ke depan, perseroan ditargetkan dapat memproduksi aspal di Indonesia. Sementara itu, perseroan membidik proyek dengan nilai sekitar Rp 100 miliar. Rencananya perseroan akan lebih fokus mengincar proyek-proyek di daerah Indonesia Timur yang sedang di prioritaskan pemerintah agar jalur transportasinya dapat saling terhubung.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…