Nusa Kontruksi Bidik Kontrak Rp 2 Triliun

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2019 kemarin, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. (DGIK) berhasil meraup kontrak baru sebanyak Rp1,12 triliun. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, realisasi perolehan kontra baru pada 2019 melampaui target sebesar Rp1 triliun atau tumbuh 112%. Sementara untuk tahun ini, emiten konstruksi ini menargetkan perolehan kontrak baru sebanyak Rp2 triliun atau tumbuh 78% dibandingkan dengan realisasi pada 2019. Target tersebut akan ditopang pekerjaan gedung maupun infrastruktur.

Di sisi lain, berhasil menyelesaikan pekerjaan atap atau topping off pada proyek pembangunan gedung di Universitas Mulawarman, Samarinda. Direktur Utama Nusan Konstruksi Enjiniring, Djoko Eko Suprastowo mengatakan progres proyek telah mencapai 80% dan akan selesai pada Mei 2020, leibih cepat dari targer awal pada Juli 2020.

Menurut Djoko, progres yang lebih cepat dari target didukung kerja sama yang erat antara perseroan sebagai kontraktor dengan pihak Universitas Mulawarman selaku pemberi kerja dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat, termasuk Islamic Development Bank (IDB) sebagai sponsor.“Memberikan kerja yang maksimal dengan menghasilkan proyek dengan kualitas terbaik menjadi hal yang selalu Perseroan kedepankan," ujar Djoko.

Secara umum, lingkup pembangunan gedung di Universitas Mulawarman meliputi tujuh gedung. Ketujuh gedung itu yakni gedung laboratorium farmasi, gedung laboratorium kesehatan masyarakat, dan gedung fakultas ilmu komputer & teknologi informasi. Selanjutnya gedung laboratorium teknologi informatika dan komunikasi, gedung ICT center, gedung pusat pembelanjaran sains, dan gedung laboratorium terpadu. Proyek tersebut juga mencakup infrastruktur pendukung seperti sistem pengendali banjir, sistem jaringan komunikasi serat optik, pengolahan limpah, pedestrian, jalan akses, dan ruang belajar terbuka.

Asal tahu saja, perseroan mengungkapkan, masih ada beberapa proyek yang akan dibidik manajemen. Dimana ada dua hingga tiga proyek besar yang nilainya cukup signifikan. Selain itu ada beberapa proyek-proyek kecil yang juga lagi dibidik. Ganda Kusuma, Direktur DGIK pernah bilang, pihaknya mengikuti beberapa tender pekerjaan gedung dengan nilai rata-rata per proyek mencapai Rp 1 triliun. Selain itu ada proyek infrastruktur di daerah yang juga bisa digarap oleh perusahaan pada tahun ini.”Pemilu kan sudah selesai, jadi tahun depan seharusnya pemerintahan baru membangun lebih agresif. Dengan segala macam peluang itu tampaknya masih cukup besar," tambahnya.

Selain membidik kontrak baru senilai Rp 2 triliun, manajemen menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 950 miliar di tahun 2020 dengan laba Rp 24,75 miliar. Perusahaan optimistis target tersebut bisa terealisasi dengan potensi yang ada.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…